JAM  KERJA  SEKRETARIAT  GEREJA :       Selasa ~ Sabtu : 08.00 - 19.00,  Istirahat : 12.00 - 13.00            Minggu   : Pagi 07.00 - 10.00 , Sore 17.00 - 19.00.             LIBUR setiap Hari Senin dan Hari Libur Nasional           Telp : 6711509

Sabtu, 05 Januari 2013

Kompendium KGK, Bagian Satu, Seksi Dua


Bagian Satu : Pengakuan Iman
Seksi Dua : Pengakuan Iman Kristen Syahadat Syahadat Para Rasul Syahadat Nicea Konstantinopel Bab Satu : Aku Percaya Akan Allah Bapa Simbol Iman Aku Percaya Akan Allah Bapa Yang Mahakuasa, Pencipta Langit dan Bumi Surga dan Bumi Manusia Jatuh ke Dalam Dosa Bab Dua : Aku Percaya Akan Yesus Kristus, Putra Allah Yang Tunggal Dan Akan Yesus Kristus Putra-Nya Yang Tunggal Tuhan Kita Yesus Dikandung Dari Roh Kudus Dilahirkan Oleh Perawan Maria Yesus Kristus Menderita Sengsara Dalam Pemerintahan Pontius Pilatus, Disalibkan, Wafat, dan Dimakamkan

Seksi Dua
Pengakuan Iman Kristen




Mosaik kuno yang terdapat di Basilika Santo Klemens, Roma, menggambarkan kemenangan Salib, pusat misteri iman Kristen. Kita bisa memperhatikan hiasan megah rumbai-rumbai dari daun Akantus, dan dari sini muncul banyak sekali lingkaran yang keluar menuju segala arah dengan bunga-bunga dan buah-buahnya. Tanaman ini mendapatkan kekuatan dari salib Yesus, yang berkat kurban-Nya, manusia dan semesta alam diciptakan kembali. Yesus adalah Adam baru. Misteri penderitaan, wafat, dan kebangkitan-Nya membawa kelahiran kembali umat manusia dan rekonsiliasi dengan Bapa.

Di sekeliling Kristus yang menderita, terdapat dua belas merpati putih yang melambangkan kedua belas Rasul. Di kaki salib, berdiri Maria dan Yohanes, murid yang dikasihi-Nya.

”Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: ‘Ibu, inilah anakmu!’ Kemudian, Ia berkata kepada murid-Nya: ’Inilah ibumu!’ Dan sejak saat itu, murid itu menerima Maria di dalam rumahnya” (Yoh 19:26-27).

Di atas salib, tangan Bapa terulur, memberikan mahkota kemuliaan kepada Putra-Nya yang melalui misteri Paskah menjadi pemenang atas kematian.
Di bawah tanaman itu, terdapat seekor rusa kecil yang bertempur melawan ular jahat.

Dari tanaman ini, yang menggambarkan pohon penebusan, muncullah sebuah mata air yang memancar memberikan kehidupan bagi empat anak sungai, yang melambangkan keempat Injil, tempat orang-orang beriman melepaskan dahaga mereka seperti rusa yang datang ke sumber air kehidupan. Di sini, Gereja digambarkan sebagai sebuah taman surgawi yang memperoleh kehidupannya dari Kristus, pohon kehidupan sejati.
_________
Basilica of Saint Clement, Mosaic in the Apse, Rome.

Syahadat


Syahadat Para Rasul

Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa, Pencipta langit dan bumi.
Dan, akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita.
Yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria.
Yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat, dan dimakamkan.
Yang turun ke tempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati.
Yang naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa, dari situ, Ia akan datang, mengadili orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang Kudus, persekutuan para kudus, pengampunan dosa, kebangkitan badan, kehidupan kekal.
Amin.



Symbolum Apostolicum

Credo in Deum Patrem omnipoténtem, Creatórem cæli et terræ,
et in Iesum Christum, Fílium Eius únicum, Dóminum nostrum,
qui concéptus est de Spíritu Sancto, natus ex Maria Vírgine,
passus sub Póntio Piláto, crucifíxus, mórtuus, et sepúltus,
descéndit ad ínferos, tértia die resurréxit a mórtuis,
ascéndit ad cælos, sedet ad déxteram Dei Patris omnipoténtis, inde ventúrus est iudicáre vivos et mórtuos.
Et in Spíritum Sanctum, sanctam Ecclésiam cathólicam, sanctórum communiónem, remissiónem peccatórum, carnis resurrectiónem, vitam ætérnam.
Amen.




Syahadat Nicea-Konstantinopel

Aku percaya akan satu Allah, Bapa yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan.
Dan akan satu Tuhan, Yesus Kristus, Putra Allah yang tunggal.
Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad.
Allah dari Allah, Terang dari Terang, Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan, sehakikat dengan Bapa; segala sesuatu dijadikan oleh-Nya.
Ia turun dari surga untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita.
Ia dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria dan menjadi manusia.
Ia pun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus.
Ia menderita sampai wafat, dan dimakamkan.
Pada hari ketiga, Ia bangkit, menurut Kitab Suci.
Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa.
Ia akan kembali dengan mulia, mengadili orang yang hidup dan yang mati; kerajaan-Nya takkan berakhir.
Aku percaya akan Roh Kudus, Ia Tuhan yang Menghidupkan, Ia berasal dari Bapa dan Putra. Yang serta Bapa dan Putra disembah dan dimuliakan; Ia bersabda dengan perantaraan para nabi.
Aku percaya akan Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik.
Aku mengakui satu pembaptisan akan penghapusan dosa.
Aku menantikan kebangkitan orang mati dan hidup di akhirat.
Amin.


Symbolum Nicænum Constantinopolitanum

Credo in unum Deum, Patrem omnipoténtem, Factórem cæli et terræ, visibílium ómnium et invisibílium
Et in unum Dóminum Iesum Christum, Filium Dei unigénitum
et ex Patre natum ante ómnia sǽcula:
Deum de Deo, Lumen de Lúmine, Deum verum de Deo vero,
génitum, non factum, consubstantiálem Patri: per quem ómnia facta sunt;
qui propter nos hómines et propter nostram salútem, descéndit de cælis,
et incarnátus est de Spíritu Sancto ex María Vírgine et homo factus est,
crucifíxus etiam pro nobis sub Póntio Piláto,
passus et sepúltus est,
et resurréxit tertia die secúndum Scriptúras,
et ascéndit in cælum, sedet ad déxteram Patris,
et íterum ventúrus est cum glória, iudicáre vivos et mórtuos, cuius regni non erit finis.
Credo in Spiritum Sanctum, Dóminum et vivificántem, qui ex Patre Filióque procédit, qui cum Patre et Filio simul adorátur et conglorificátur, qui locútus est per prophétas.
Et unam sanctam cathólicam et apostólicam Ecclésiam.
Confíteor unum Baptisma in remissionem peccatórum
Et exspécto resurrectiónem mortuórum, et vitam venturi sǽculi.
Amen.



Bab Satu

Aku Percaya Akan Allah Bapa
Simbol Iman


33.  Apa simbol-simbol iman itu?
Simbol-simbol iman adalah rumusan-rumusan yang diformulasikan, disebut juga ”pengakuan iman” atau ”syahadat”. Sejak awal mula berdirinya, Gereja merumuskan pengakuan iman ini secara sintetis dan mewariskannya dalam bahasa yang normatif dan umum bagi semua umat beriman.

34.  Apa simbol-simbol iman yang paling kuno itu?
Simbol-simbol iman yang paling kuno ialah pengakuan iman pembaptisan karena diberikan ”atas nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus” (Mat 28:19), pengakuan kebenaran-kebenaran iman dalam Sakramen Pembaptisan diformulasikan mengacu pada tiga Pribadi Tritunggal.

35.  Simbol-simbol iman apa yang paling penting?
Yang paling penting adalah Syahadat Para Rasul yang merupakan simbol pembaptisan kuno dari Gereja Roma dan Syahadat Nicea-Konstantinopel yang merupakan hasil dari dua Konsili ekumenis, yaitu Nicea (325 M) dan Konstantinopel (381 M); bahkan sampai sekarang, syahadat ini umum digunakan oleh semua Gereja besar di Timur dan Barat.

Aku Percaya Akan Allah Bapa Yang Mahakuasa,
Pencipta Langit dan Bumi

36.  Mengapa Pengakuan Iman mulai dengan kata-kata ”Aku percaya akan Allah”?
Pengakuan Iman mulai dengan kata-kata ini karena pernyataan ”Aku percaya akan Allah” adalah hal yang paling penting, sumber dari semua kebenaran yang lain tentang manusia dan dunia, serta tentang seluruh kehidupan orang yang percaya kepada Allah.

37.  Mengapa orang mengaku percaya hanya kepada satu Allah?
Kepercayaan akan satu Allah ini diakui karena Dia sudah mewahyukan Diri-Nya kepada bangsa Israel sebagai Yang Satu ketika bersabda: ”Dengarlah, hai Israel: Allah itu Allah kita, Allah itu esa” (Ul 6:4) dan ”tidak ada yang lain” (Yes 45:22). Yesus sendiri meneguhkan bahwa ”Allah kita itu esa” (Mrk 12:29). Pengakuan bahwa Yesus dan Roh Kudus adalah juga Allah dan Tuhan tidak membawa perpecahan di dalam Allah yang esa.

38.  Dengan nama apa Allah mewahyukan Diri-Nya?
Allah mewahyukan Diri-Nya kepada Musa sebagai Allah yang hidup, ”Allah Abraham, Allah Iskak, Allah Yakub” (Kel 3:6). Allah juga mewahyukan kepada Musa nama-Nya yang gaib ”Aku adalah Aku (YHWH)”. Sudah sejak zaman Perjanjian Lama, Nama Allah yang tak terkatakan ini diganti dengan gelar ilahi Tuhan. Jadi, manakala Yesus disebut Tuhan di dalam Perjanjian Baru, Ia tampil sebagai benar-benar Allah.

39.  Apa Allah itu satu-satunya yang ”ada”?
Karena makhluk menerima segalanya dari Allah, mereka ada dan kepunyaan mereka dari Allah. Hanya Allah dalam Diri-Nya sendiri merupakan kepenuhan dari yang ada dan dari setiap kesempurnaan. Allah itu ”Dia yang ada” tanpa awal dan tanpa akhir. Yesus mewahyukan bahwa Ia juga menyandang nama ilahi ”Aku ada” (Yoh 8:28).

40.  Mengapa pewahyuan Nama Allah itu penting?
Dalam mewahyukan nama-Nya, Allah memberitahukan kekayaan yang ada di dalam misteri ada-Nya yang tak terkatakan. Hanya Dia sendirilah yang dari kekal sampai kekal. Dia mengatasi dunia dan sejarah. Dialah yang membuat langit dan bumi. Dia adalah Allah yang setia yang selalu dekat dengan umat-Nya untuk menyelamatkan mereka. Dialah kekudusan tertinggi, ”penuh dengan belas kasihan” (Ef 2:4), selalu siap untuk mengampuni. Dialah yang spiritual, transenden, mahakuasa, personal, dan sempurna. Dia adalah kebenaran dan cinta.

”Allah itu pengada sempurna yang tak terbatas,
yaitu Tritunggal ”
(Santo Turibus dari Montenegro)

41.  Apa artinya bahwa Allah adalah Kebenaran?
Allah adalah Kebenaran, dengan demikian Dia tidak dapat menipu ataupun ditipu. Dia adalah ”terang, dan di dalam-Nya tidak ada kegelapan” (1Yoh 1:5). Putra Allah yang kekal, penjelmaan kebijaksanaan, diutus ke dunia untuk ”memberikan kesaksian akan Kebenaran” (Yoh 18:37).

42.  Dengan cara bagaimana Allah mewahyukan bahwa Dia adalah cinta?
Allah mewahyukan Diri-Nya kepada Israel sebagai Dia yang mempunyai cinta yang lebih besar daripada cinta orang tua untuk anak-anak mereka atau cinta antara suami dan istri. ”Allah dalam Diri-Nya sendiri adalah cinta” (1Yoh 4:8.16). Dia yang memberikan dirinya secara penuh dan cuma-cuma, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia (Yoh 3:16-17). Dengan mengutus Putra-Nya dan Roh Kudus, Allah mewahyukan bahwa Dia sendiri adalah hubungan cinta yang abadi.

43.  Apa artinya percaya hanya akan satu Allah?
Percaya hanya akan satu Allah berarti mengenal keagungan dan kekuasaan-Nya. Hal ini menyangkut hidup dalam rasa syukur dan selalu percaya kepada-Nya, bahkan dalam kemalangan. Hal ini berarti pula mengakui kesatuan dan martabat sejati seluruh umat manusia, yang diciptakan menurut gambaran-Nya. berarti pula menggunakan dengan baik segala sesuatu yang sudah Dia ciptakan.

44.  Apakah pusat misteri iman dan hidup Kristen?
Pusat misteri iman dan hidup Kristen adalah misteri Tritunggal yang Amat Terberkati. Orang Kristen dibaptis atas nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.

45.  Dapatkah misteri Tritunggal itu dikenal hanya melalui akal budi manusia saja?
Allah meninggalkan beberapa jejak kehidupan trinitaris-Nya dalam ciptaan-Nya dan dalam Perjanjian Lama, tetapi kodrat-Nya yang terdalam sebagai Tritunggal Mahakudus merupakan sebuah misteri yang tidak akan dapat ditembus oleh akal budi manusia saja, bahkan oleh iman Israel sebelum Penjelmaan Putra Allah dan pengutusan Roh Kudus. Misteri ini diwahyukan oleh Yesus Kristus dan ini merupakan sumber semua misteri yang lainnya.

46.  Apa yang diwahyukan Yesus kepada kita tentang misteri Bapa?
Yesus Kristus mewahyukan kepada kita bahwa Allah itu ”Bapa”, bukan hanya karena Dia menciptakan alam semesta dan manusia, tetapi terutama karena Dia secara kekal melahirkan dalam Diri-Nya, Putra-Nya, yaitu Sabda-Nya, ”cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah” (Ibr 1:3).

47.  Siapakah Roh Kudus yang diwahyukan oleh Yesus Kristus kepada kita?
Roh Kudus adalah Pribadi ketiga Tritunggal. Dia adalah Allah, satu dan setara dengan Bapa dan Putra. Dia ”berasal dari Bapa” (Yoh 15:26) yang adalah dasar tanpa sebuah dasar, dan asal dari semua kehidupan trinitaris. Dia berasal pula dari Sang Putra (Filioque) lewat anugerah abadi yang dibuat oleh Bapa kepada sang Putra. Diutus oleh Bapa dan Putra yang menjelma, Roh Kudus membimbing Gereja ”ke dalam seluruh kebenaran” (Yoh 16:13).

48.  Bagaimana Gereja mengungkapkan iman trinitarisnya?
Gereja mengungkapkan iman trinitarisnya dengan percaya kepada keesaan Allah yang dalam-Nya terdapat tiga Pribadi, Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Ketiga Pribadi ilahi ini hanya satu Allah karena masing-masing memiliki secara setara kepenuhan kodrat ilahi yang satu dan tak terbagi. Mereka berbeda satu sama lain karena relasi yang menghubungkan mereka satu sama lain. Bapa melahirkan Putra, Putra dilahirkan oleh Bapa, Roh Kudus keluar dari Bapa dan Putra.

49.  Bagaimana ketiga Pribadi Ilahi ini bekerja?
Tidak terpisahkan dalam satu hakikat, ketiga Pribadi Ilahi ini juga tidak terpisahkan dalam aktivitas mereka. Tritunggal mempunyai satu tindakan yang satu dan sama. Namun di dalam tindakan yang satu ini, setiap Pribadi hadir menurut cara adanya yang khas baginya di dalam Tritunggal.

"Ya Allahku, Tritunggal yang kusembah …
berilah damai di dalam jiwaku;
jadikanlah ini surga-Mu, tempat tinggal-Mu yang tercinta
dan tempat istirahat-Mu.
Semoga aku tak pernah meninggalkan-Mu
tetapi tetap tinggal di situ, seluruhnya dan seutuhnya,
siap sedia di dalam imanku, sepenuhnya memuja-Mu,
dan sepenuhnya menyerahkan diriku kepada tindakan kreatif-Mu”
(Elizabet dari Tritunggal)

50.  Apa artinya mengatakan bahwa Allah itu mahakuasa?
Allah mewahyukan diri-Nya sebagai ”Dia yang kuat, Dia yang kuasa” (Mzm 24:8), sebagai Dia ”yang bagi-Nya tidak ada yang mustahil” (Luk 1:37). Kemahakuasaan-Nya itu universal, gaib, dan yang menunjukkan Diri-Nya di dalam penciptaan dunia dari ketiadaan dan penciptaan manusia dari cinta, tetapi terutama menunjukan Diri-Nya dalam Penjelmaan dan Kebangkitan Putra-Nya, dalam anugerah pengangkatan anak dan dalam pengampunan dosa-dosa. Karena hal inilah, Gereja mengalamatkan doa-doanya kepada "Allah yang mahakuasa dan kekal" ("Omnipotens sempiterne Deus ...").

51.  Apa pentingnya mengatakan, ”Pada awal mula, Allah menciptakan langit dan bumi” (Kej 1:1)?
Maknanya, penciptaan itu dasar dari semua rencana penyelamatan Allah. Tindakan penciptaan itu menunjukan kekuasaan dan cinta bijaksana Allah, merupakan langkah pertama menuju kepada perjanjian antara Allah dengan umat-Nya. Penciptaan merupakan permulaan sejarah keselamatan yang memuncak dalam diri Kristus, dan jawaban pertama terhadap pertanyaan dasar kita mengenai asal dan tujuan akhir.

52.  Siapa yang menciptakan dunia?
Bapa, Putra, dan Roh Kudus adalah prinsip penciptaan yang satu dan tak terpisahkan walaupun karya penciptaan dunia secara khusus dikenakan kepada Allah Bapa.

53.  Mengapa dunia diciptakan?
Dunia diciptakan bagi kemuliaan Allah yang ingin menunjukkan dan mengomunikasikan kebaikan, kebenaran, dan keindahan-Nya. Tujuan akhir penciptaan, Allah menjadi ”semua di dalam semua” dalam Diri Kristus (1Kor 15:28) untuk kemuliaan-Nya dan kebahagiaan kita.

”Kemuliaan Allah adalah manusia yang sungguh-sungguh hidup, terlebih lagi
kehidupan manusia menjadi penampakan Allah”
(Santo Ireneus)

54.  Bagaimana Allah menciptakan semesta alam?
Dari kehendak bebas-Nya, Allah menciptakan semesta alam dalam kebijaksanaan dan cinta. Dunia diciptakan bukan karena kebutuhan, atau takdir buta, ataupun kebetulan. Allah menciptakan dari ketiadaan (ex nihilo) (2Mak 7:28) sebuah dunia yang teratur dan baik. Ia jauh mengatasi ciptaan-Nya. Allah memelihara ciptaan-Nya dalam keberadaan dan menopangnya, memberinya kemampuan untuk bertindak, membimbingnya menuju kepenuhannya melalui Putra-Nya dan Roh Kudus.

55.  Apa penyelenggaraan ilahi itu?
Penyelenggaraan ilahi terletak pada kesediaan Allah untuk membimbing makhluk-makhluk ciptaan-Nya menuju tujuan akhir mereka. Allah adalah Tuan yang berkuasa atas rencana-Nya. Tetapi untuk melaksanakannya, Allah juga berkehendak untuk bekerja sama dengan makhluk-makhluk ciptaan-Nya. Allah menganugerahkan kepada makhluk-makhluk ciptaan-Nya martabat untuk dapat bertindak dari kebebasan mereka sendiri dan saling memimpin satu sama lain.

56.  Bagaimana kita bekerja sama dengan penyelenggaraan ilahi?
Dengan tetap menghormati kebebasan kita, Allah meminta kita untuk bekerja sama dengan-Nya dan memberikan kepada kita kemampuan untuk melaksanakannya melalui semua tindakan, doa, dan penderitaan kita. Jadi, Allah membangkitkan dalam diri kita "kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya" (Flp 2:13).

57.  Jika Allah itu mahakuasa dan mahabaik, mengapa ada kejahatan?
Terhadap pertanyaan ini, yang menyedihkan dan sekaligus juga misterius, hanya keseluruhan iman Kristenlah yang dapat memberikan jawaban. Allah sama sekali bukanlah penyebab kejahatan, baik langsung maupun tidak langsung. Dia menerangi misteri kejahatan di dalam Putra-Nya, Yesus Kristus, yang wafat dan bangkit untuk mengalahkan kejahatan moral itu, yaitu dosa manusia, yang menjadi
akar dari semua kejahatan lain.

58.  Mengapa Allah mengizinkan kejahatan ada?
Iman memberikan kepastian kepada kita bahwa Allah tidak akan mengizinkan kejahatan jika Dia tidak menyebabkan suatu kebaikan yang datang dari kejahatan itu. Hal ini dilaksanakan oleh Allah dengan cara yang menakjubkan dalam wafat dan kebangkitan Kristus. Kenyataannya, dari kejahatan moral yang paling besar dari semuanya (pembunuhan Putra-Nya), Dia membawa kebaikan yang paling besar dari semuanya (kemuliaan Kristus dan penebusan kita).

Surga dan Bumi

59.  Apa yang diciptakan Allah?
Kitab Suci mengatakan, ”Pada awal mula, Allah menciptakan langit dan bumi” (Kej 1:1). Gereja dalam pengakuan imannya menyatakan bahwa Allah adalah Pencipta segala sesuatu, yang kelihatan dan tak kelihatan, semua makhluk spiritual dan yang bertubuh, yaitu para malaikat dan dunia yang kelihatan, khususnya, manusia.

60.  Siapa para malaikat itu?
Malaikat-Malaikat adalah makhluk murni spiritual, bukan makhluk bertubuh, tak kelihatan, tak dapat mati, dan berpribadi, dianugerahi akal dan kehendak. Mereka mengontemplasikan dan bertatap muka dengan Allah terus-menerusm, dan mereka memuliakan-Nya. Mereka mengabdi-Nya dan menjadi pembawa pesan dalam melaksanakan misi penyelamatan-Nya bagi semua.

61.  Dengan cara bagaimana para malaikat hadir dalam kehidupan Gereja?
Gereja bergabung dengan para malaikat dalam menyembah Allah, meminta pertolongan mereka dan memperingati mereka dalam liturgi.

”Di samping setiap orang beriman, berdiri seorang malaikat
sebagai pelindung dan gembala
yang akan menuntunnya kepada kehidupan”
(Santo Basilius Agung)

62.  Apa yang diajarkan oleh Kitab Suci tentang penciptaan dunia yang kelihatan?
Melalui kisah penciptaan dalam ”enam hari”, Kitab Suci mengajarkan nilai dunia yang diciptakan dan tujuannya, yaitu untuk memuji Allah dan melayani umat manusia. Setiap ciptaan menerima eksistensinya dari Allah, dan dari Dia pulalah manusia menerima kebaikan dan kesempurnaannya, hukum dan tempatnya sendiri di dalam alam semesta

63.  Di mana tempat pribadi manusia dalam penciptaan?
Pribadi manusia merupakan puncak ciptaan yang kelihatan sejauh dia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.

64.  Hubungan apa yang ada di antara barang-barang ciptaan?
Ada saling ketergantungan dan hierarki di antara makhluk-makhluk sebagaimana yang dikehendaki Allah. Sekaligus terdapat kesatuan dan solidaritas di antara para makhluk karena semuanya mempunyai Pencipta yang sama, semuanya dicintai oleh-Nya dan diatur untuk kemuliaan-Nya. Menghormati hukum-hukum yang tertulis dalam penciptaan dan relasi-relasi yang berasal dari kodrat ciptaan itu merupakan prinsip kebijaksanaan dan dasar moralitas.


Manusia

66.  Dalam arti apa kita mengerti bahwa manusia, laki-laki dan perempuan, diciptakan ”menurut gambaran Allah”?
Pribadi manusia diciptakan menurut gambar Allah dalam arti bahwa dia mampu mengenal dan mencintai Penciptanya secara bebas. Manusia adalah satu-satunya makhluk di dunia yang dikehendaki Allah demi mereka sendiri, dan dipanggil untuk mengambil bagian dalam kehidupan ilahi-Nya melalui pengenalan dan cinta kasih. Semua manusia, karena diciptakan menurut gambaran Allah, mempunyai martabat sebagai seorang pribadi. Seorang pribadi bukanlah sesuatu barang, tetapi seseorang yang mampu mengenal dirinya sendiri dan memberikan dirinya dengan bebas dan masuk ke dalam persatuan dengan Allah dan pribadi-pribadi lainnya.

67.  Apa tujuan Allah menciptakan laki-laki dan perempuan?
Allah menciptakan segala sesuatu bagi mereka, tetapi Dia menciptakan mereka untuk mengenal, melayani, dan mencintai Allah, untuk mempersembahkan semua ciptaan di dunia ini sebagai rasa syukur dan terima kasih kepada-Nya dan untuk mengangkatnya ke dalam hidup bersama Dia di surga. Hanya dalam misteri penjelmaan Sang Sabda, misteri pribadi manusia dapat dimengerti secara baru. Laki-laki dan perempuan ditakdirkan untuk menghasilkan kembali gambar Putra Allah yang menjadi manusia, Allah yang tidak kelihatan” (Kol 1:15).

68.  Mengapa bangsa manusia membentuk satu kesatuan?
Seluruh umat manusia membentuk satu kesatuan bangsa manusia karena semua mempunyai asal yang sama, yang juga berasal dari Allah (Kis 17:26). Semua mempunyai satu Penyelamat, dan dipanggil untuk ambil bagian dalam kebahagiaan abadi bersama Allah.

69.  Bagaimana jiwa dan badan membentuk satu kesatuan dalam manusia?
Pribadi manusia adalah satu wujud jasmani sekaligus rohani. Dalam manusia, roh dan materi membentuk satu kodrat. Kesatuan ini begitu dalam sehingga berkat prinsip spiritual, yaitu jiwa, badan yang adalah materi menjadi badan manusia yang hidup dan berpartisipasi dalam martabat gambaran Allah.

70.  Dari mana jiwa berasal?
Jiwa yang bersifat rohani tidak berasal dari orang tua, tetapi diciptakan secara langsung oleh Allah dan bersifat abadi. Jiwa tidak ikut mati pada saat dipisahkan dari badan dalam kematian, dan jiwa akan dipersatukan kembali dengan badan pada hari kebangkitan.

71.  Hubungan apa yang ditetapkan Allah antara laki-laki dan perempuan?
Laki-laki dan perempuan diciptakan Allah dalam martabat yang setara karena mereka adalah pribadi-pribadi manusia. Sekaligus mereka diciptakan untuk saling melengkapi karena mereka laki-laki dan perempuan. Allah menghendaki agar mereka menjadi satu bagi yang lainnya untuk membentuk kesatuan pribadi-pribadi. Mereka juga dipanggil untuk meneruskan kehidupan manusia dengan menjadi ”satu daging” dalam perkawinan (Kej 2:24). Mereka juga dipanggil untuk menaklukkan dunia sebagai ”pelayan” Allah.

72.  Bagaimana kondisi asli manusia menurut rencana Allah?
Dengan menciptakan laki-laki dan perempuan, Allah memberikan kepada mereka suatu partisipasi khusus dalam kehidupan ilahi-Nya, dalam kesucian dan keadilan. Dalam rencana Allah, mereka tak akan mengalami penderitaan atau kematian. Selain itu, terdapat harmoni sempurna dalam diri manusia, antara makhluk ciptaan dan Penciptanya, antara laki-laki dan perempuan, juga antara pasangan manusia yang pertama dan semua ciptaan.

Jatuh ke Dalam Dosa

73.  Bagaimana kita seharusnya memahami realitas dosa?
Dosa ada dalam sejarah manusia. Realitas dosa dapat dipahami dengan jelas hanya dalam terang wahyu ilahi dan terutama dalam terang Kristus Penyelamat semuanya. Ketika dosa begitu banyak, Dia melimpahkan rahmat lebih banyak lagi.

74.  Apa kejatuhan para malaikat itu?
Ungkapan ini menyatakan bahwa Setan dan iblis-iblis lainnya, yang dibicarakan oleh Kitab Suci dan Tradisi Gereja, pada awalnya adalah para malaikat yang diciptakan dengan baik oleh Allah. Tetapi, mereka berubah menjadi jahat karena, melalui pilihan yang bebas dan definitif, menolak Allah dan Kerajaan-Nya sehingga memunculkan neraka. Mereka mencoba membujuk manusia untuk bersekutu dengan mereka memberontak melawan Allah. Namun, Allah telah memastikan kemenangan terhadap Kejahatan dalam Kristus.

75.  Apa dosa manusia yang pertama itu?
Ketika dicobai iblis, manusia pertama, laki-laki dan perempuan, telah membiarkan kepercayaan kepada Sang Pencipta mati dari dalam hati mereka. Dalam ketidaktaatan, mereka ingin menjadi ”seperti Allah”, tetapi tanpa Allah dan tidak selaras dengan-Nya (Kej 3:5). Karena itu, Adam dan Hawa langsung kehilangan rahmat asali kesucian dan keadilan bagi mereka sendiri dan semua keturunan mereka.

76.  Apa dosa asal itu?
Dosa asal yang di dalamnya semua manusia dilahirkan adalah keadaan tiadanya kesucian dan keadilan asali. Dosa asal adalah dosa yang ”membelenggu” kita, bukan sesuatu yang kita lakukan, merupakan suatu keadaan kelahiran dan bukan suatu tindakan pribadi. Karena kesatuan asali seluruh umat manusia, dosa asal ini diturunkan kepada keturunan Adam ”bukan dengan peniruan, tetapi lewat pembiakan”. Pewarisan ini menjadi misteri yang tidak dapat kita pahami sepenuhnya.

77.  Apa konsekuensi-konsekuensi lain yang muncul dari dosa asal?
Sebagai konsekuensi dosa asal, kodrat manusia terluka dalam kekuatan alamiahnya tanpa menjadi rusak secara total. Karena dosa asal ini, muncullah kebodohan, penderitaan, kekuasaan maut, dan kecenderungan terhadap dosa. Kecenderungan ini disebut konkupisensi.

78.  Setelah dosa yang pertama, apa yang dilakukan oleh Allah?
Sesudah dosa yang pertama, dunia dibanjiri dosa, tetapi Allah tidak membiarkan manusia berada di bawah kuasa maut. Dalam ”Protoevangelium” (Kej 3:15), Allah memaklumkan dengan cara yang misterius bahwa kejahatan akan dikalahkan dan manusia akan diangkat dari kedosaannya. Pernyataan ini merupakan pewartaan pertama Mesias dan Penebus. Karena itu, kedosaan ini pada masa yang akan datang disebut dengan ”kedosaan yang membahagiakan” karena ”memunculkan Penebus Agung bagi kita” (Liturgi Malam Paskah).

Bab Dua

Aku Percaya Akan Yesus Kristus, Putra Allah Yang Tunggal

79.  Apa Kabar Gembira bagi umat manusia itu?
Kabar Gembira adalah pewartaan Yesus Kristus, ”Anak Allah yang hidup” (Mat 16:16), yang wafat dan bangkit dari mati. Pada masa Raja Herodes dan Kaisar Agustus, Allah menepati janji-Nya kepada Abraham dan keturunannya. Dia mengutus ”Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat supaya kita diterima menjadi anak” (Gal 4:4-5).

80.  Bagaimana Kabar Gembira ini menyebar?
Sejak awal mula, para murid yang pertama dikobarkan oleh semangat untuk mewartakan Yesus Kristus untuk membawa semuanya kepada iman akan Dia. Bahkan pada zaman sekarang, dari cinta akan Kristus muncullah semangat di antara orang beriman untuk berevangelisasi dan berkatekese, yaitu untuk mewartakan seluruh rencana Allah dalam Pribadi Kristus dan membawa umat manusia dalam persatuan dengan Dia.

Dan Akan Yesus Kristus Putra-Nya Yang Tunggal Tuhan Kita

81.  Apa arti nama ”Yesus”?
Diberikan oleh malaikat pada waktu Pewartaan (kepada Maria), nama ”Yesus” berarti ”Allah menyelamatkan”. Nama itu mengungkapkan identitas dan misi-Nya ”karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Mat 1:21). Petrus menyatakan, ”di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Kis 4:12).

82.  Mengapa Yesus disebut ”Kristus”?
”Kristus”dalam bahasa Yunani, ”Messiah” dalam bahasa Ibrani, berarti ”Yang diurapi”. Yesus adalah Kristus karena Dia disucikan oleh Allah dan diurapi oleh Roh Kudus untuk misi penebusan-Nya. Dia adalah Mesias yang dinanti-nantikan oleh Israel, diutus ke dalam dunia oleh Bapa. Yesus menerima gelar Mesias, tetapi Dia menjelaskan makna istilah itu ”turun dari surga” (Yoh 3:13), disalibkan dan kemudian bangkit, Dia Hamba yang Menderita yang ”memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Mat 20:28). Dari nama Kristus, muncul sebutan kita sebagai orang Kristen.

83.  Dalam arti apa Yesus adalah Putra Tunggal Allah?
Yesus adalah Putra Allah dalam cara yang unik dan sempurna. Pada saat pembaptisan dan transfigurasi-Nya, suara Bapa menyebut Yesus sebagai ”Putra-Nya yang terkasih”. Dalam memperkenalkan Diri-Nya sebagai Sang Putra yang ”mengenal Bapa” (Mat 11:27), Yesus menegaskan relasi-Nya yang tunggal dan abadi dengan Allah Bapa-Nya. Dia adalah ”Anak Tunggal Allah” (1Yoh 4:9), Pribadi kedua dari Tritunggal. Dia adalah figur sentral pewartaan iman. Para Rasul melihat ”Kemuliaan-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa” (Yoh 1:14).

84.  Apa arti gelar ”Tuhan”?
Dalam Kitab Suci, gelar ini menjelaskan Allah sebagai yang Mahakuasa. Yesus memakai gelar ini bagi Diri-Nya sendiri, dan mewahyukan kekuasaan ilahi-Nya lewat kekuasaan-Nya terhadap alam, terhadap iblis-iblis, terhadap dosa, dan terhadap maut, terutama melalui Kebangkitan-Nya. Syahadat Jemaat Kristen pertama mengakui bahwa kekuasaan, hormat, dan kemuliaan yang diperuntukkan bagi Allah Bapa juga diperuntukkan bagi Yesus. ”Allah mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama” (Flp 2:9). Dialah Allah dunia dan sejarah, sebagai Yang Satu, kepada siapa kita harus sepenuhnya menyerahkan kebebasan pribadi kita.

Yesus Dikandung Dari Roh Kudus Dilahirkan Oleh Perawan Maria

85.  Mengapa Putra Allah menjadi manusia?
Untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita, Putra Allah menjelma menjadi manusia dalam rahim Perawan Maria dengan kuasa Roh Kudus. Dia melakukannya untuk mendamaikan kita orang berdosa dengan Allah, untuk mengenal cinta Allah yang tak terbatas, untuk menjadi teladan kesucian kita, dan agar kita ”mengambil bagian dalam kodrat ilahi” (2Ptr 1:4).

86.  Apa arti kata ”Penjelmaan”?
Gereja menyebut misteri kesatuan Kudus kodrat ilahi dan manusiawi dalam satu Pribadi Ilahi ini dengan ”Penjelmaan”. Demi keselamatan kita, Putra Manusia telah menjadi ”daging” (Yoh 1:1-14) dan sungguh-sungguh menjadi manusia. Iman akan Penjelmaan merupakan ciri khas iman Kristen.

87.  Dengan cara bagaimana Yesus Kristus itu sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia?
Yesus secara tak terpisahkan adalah sungguh-sungguh Allah dan sungguhsungguh manusia dalam kesatuan Pribadi Ilahi-Nya. Sebagai Putra Allah, yang ”dilahirkan, bukan dijadikan, sehakikat dengan Bapa”, Dia telah menjadi sungguhsungguh manusia, saudara kita, tetapi tetap sebagai Allah kita.

88.  Apa yang diajarkan oleh Konsili Kalsedon (tahun 451) dalam hal ini?
Konsili Kalsedon mengajar kita untuk mengakui ”Putra yang satu dan sama, Tuhan kita, Yesus Kristus, sempurna dalam kemanusiaan-Nya, sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia, terdiri dari jiwa yang rasional dan badan, sehakikat dengan Bapa karena keilahian-Nya, ‘sama seperti kita dalam segala hal, kecuali dalam hal dosa’ (Ibr 4:15), berasal dari Bapa sebelum segala abad menurut keilahian-Nya, dan pada masa yang terakhir ini dilahirkan dari Maria, Perawan dan Bunda Allah, menurut kemanusiaan-Nya, untuk kita dan untuk keselamatan kita.”

89.  Bagaimana Gereja mengungkapkan Misteri Penjelmaan?
Gereja mengakui bahwa Yesus Kristus adalah sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia, dengan dua kodrat, kodrat Allah dan manusia, tanpa tercampur satu sama lain, tetapi dipersatukan dalam Pribadi Sabda. Karena itu, dalam kemanusiaan Yesus, segala hal – mukjizat, penderitaan, dan kematian-Nya – harus dilihat dalam rangka Pribadi Ilahi-Nya yang bertindak melalui kodrat manusia yang dipeluk-Nya.

”Ya Putra Tunggal dan Sabda Allah, Engkau yang abadi, Engkau yang telah sudi
menjelma menjadi manusia dari Bunda Allah yang tetap perawan, Maria (…),
Engkaulah satu dari Tritunggal , yang bersama dengan Bapa dan Roh Kudus,
selamatkanlah kami!”
(Liturgi Byzantin dari Santo Yohanes Krisostomus)

90.  Apakah Putra Allah yang menjelma itu mempunyai jiwa dengan pengetahuan manusia?
Putra Manusia mengambil tubuh yang mempunyai jiwa manusiawi yang rasional. Dengan intelek manusia-Nya, Yesus belajar banyak hal lewat pengalaman, tetapi juga sebagai Putra Allah, Dia mempunyai pengetahuan langsung dan hubungan erat dengan Allah Bapa-Nya. Dia juga memahami pikiran rahasia manusia dan rencana-rencana abadi yang diwahyukan-Nya.

91.  Bagaimana keselarasan antara kehendak ilahi dan kehendak Sabda yang menjadi daging?
Yesus mempunyai kehendak ilahi dan manusiawi. Dalam kehidupan-Nya di dunia, Putra Manusia secara manusiawi menghendaki semua yang sudah diputuskan secara ilahi bersama Bapa dan Roh Kudus untuk keselamatan kita. Kehendak manusiawi Kristus mengikuti sepenuhnya kehendak ilahi tanpa ada pertentangan, atau dengan kata lain, kehendak manusiawi-Nya menempatkan dirinya di bawah kehendak ilahi.

92.  Apakah Kristus mempunyai tubuh manusiawi yang sesungguhnya?
Kristus telah mengenakan tubuh manusiawi yang sesungguhnya sehingga melalui Dia, Allah yang tak kelihatan menjadi kelihatan. Atas dasar itu, Kristus dapat dilukiskan dan dihormati dalam gambar-gambar kudus.

93.  Apa yang ditunjukkan oleh hati Yesus?
Yesus telah mengenal dan mencintai kita dengan hati seorang manusia. Hati-Nya yang ditembus demi keselamatan kita merupakan lambang cinta tak terbatas kepada Bapa dan setiap manusia.

94.  Apa arti ungkapan ”dikandung dengan kuasa Roh Kudus ...”?
Ungkapan ini berarti bahwa Perawan Maria mengandung Putra abadi di dalam rahimnya melalui kuasa Roh Kudus tanpa campur tangan seorang lelaki. Malaikat mengatakan hal ini kepadanya pada peristiwa Pewartaan kabar sukacita bahwa ”Roh Kudus akan turun atasmu” (Luk 1:35).

95.  ”… Dilahirkan oleh Perawan Maria”: Mengapa Maria sungguh-sungguh Bunda Allah?
Maria sungguh-sungguh Bunda Allah karena dia adalah Bunda Yesus (Yoh 2:1; 19:25). Dia yang dikandung oleh kuasa Roh Kudus dan menjadi sungguh-sungguh Putranya itu adalah Putra Abadi dari Allah Bapa. Dia adalah Allah sendiri.

96.  Apa arti ”Dikandung tanpa dosa”?
Secara bebas, Allah sudah memilih Maria sejak kekal untuk menjadi Bunda Putra-Nya. Untuk melaksanakan misinya, dia sendiri dikandung tanpa noda. Berarti, karena rahmat Allah dan karena jasa-jasa Yesus Kristus, Maria dikecualikan dari dosa asal sejak dalam kandungan.

97.  Bagaimana Maria turut berperan dalam rencana penyelamatan?
Dengan rahmat Allah, Maria dibebaskan dari setiap dosa pribadi selama hidupnya. Dia adalah orang yang ”penuh rahmat” (Luk 1:28), ”yang Kudus seluruhnya”. Ketika malaikat mewartakan kepadanya bahwa dia akan melahirkan ”Anak Allah Yang Mahatinggi” (Luk 1:32), dia dengan bebas memberikan jawaban dengan ”ketaatan iman” (Rom 1:5). Jadi, Maria memberikan dirinya sendiri seutuhnya kepada pribadi dan karya Putranya Yesus, dengan merangkul sepenuhnya kehendak ilahi menyangkut keselamatan umat manusia.

98.  Apa arti Yesus dikandung oleh seorang perawan?
Yesus dikandung oleh seorang perawan berarti bahwa Yesus dikandung dalam rahim Perawan melulu karena kuasa Roh Kudus tanpa campur tangan seorang lelaki. Dia adalah Putra Bapa surgawi menurut kodrat ilahi-Nya dan Putra Maria menurut kodrat manusiawi-Nya. Tetapi, Dia adalah Putra Allah dalam kedua kodrat itu karena dalam Dia hanya terdapat satu Pribadi, yaitu Pribadi yang ilahi.

99.  Dalam arti apa Maria selalu perawan?
Maria selalu perawan dalam arti ”tetap seorang perawan dalam mengandung Putranya, tetap seorang perawan ketika melahirkan Yesus, tetap seorang perawan ketika merawat-Nya, tetap seorang perawan selama menyusui-Nya, selalu tetap seorang perawan” (Santo Agustinus). Karena itu, waktu Injil mengatakan ”Saudarasaudari Yesus”, itu dimaksudkan sebagai keluarga-keluarga dekat Yesus, sesuai dengan cara bicara Kitab Suci.

100.  Dalam arti apa keibuan spiritual Maria itu universal?
Maria hanya mempunyai satu Putra, Yesus, tetapi di dalam Dia keibuan spiritualnya melingkupi semua yang diselamatkan-Nya. Dengan taatnya berdiri di sisi Adam yang baru, sang Perawan Maria adalah Hawa yang baru, bunda sejati dari semua yang hidup, yang dengan cinta seorang ibu bekerja sama dalam kelahiran dan perkembangan mereka dalam suasana rahmat Perawan dan Bunda, Maria merupakan figur Gereja, realisasinya yang paling sempurna.

101.  Dalam arti apa hidup Kristus adalah sebuah misteri?
Seluruh hidup Kristus merupakan pewahyuan. Apa yang dapat dilihat dalam hidup Yesus di dunia ini membawa kita kepada misteri Putra ilahi yang tak kelihatan barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Yoh 14:9). Lebih dari itu, walaupun keselamatan datang sepenuhnya melalui salib dan kebangkitan, seluruh hidup Kristus merupakan suatu misteri penebusan karena segala sesuatu yang dikerjakan, dikatakan, dan diderita Yesus bertujuan untuk penyelamatan umat manusia yang sudah jatuh dan untuk pemulihan panggilan mereka sebagai anak-anak Allah.

102.  Bagaimana Allah mempersiapkan dunia untuk misteri Kristus?
Allah mempersiapkan kedatangan Putra-Nya selama berabad-abad. Dia membangkitkan dalam hati manusia sebuah harapan samar-samar tentang kedatangan ini, dan Dia mempersiapkannya secara khusus melalui Perjanjian Lama, yang berpuncak pada Yohanes Pembaptis, nabi terbesar dan terakhir. Kita menghidupkan kembali periode panjang penantian ini dalam upacara liturgi tahunan selama masa Adven.

103.  Apa yang diajarkan Injil tentang misteri kelahiran dan kanak-kanak Yesus?
Pada hari Natal, kemuliaan surgawi ditampakkan dalam seorang bayi yang lemah; Upacara sunat merupakan tanda bahwa Yesus termasuk bangsa Yahudi dan merupakan prefigurasi pembaptisan kita; Epifani merupakan penampakan Mesias Raja Israel kepada semua bangsa; waktu Yesus dipersembahkan di kenisah, Simeon dan Anna merupakan simbol semua antisipasi Israel yang sedang menanti untuk bertemu dengan Penyelamat mereka; Pengungsian ke Mesir dan pembunuhan para bayi yang tak bersalah menunjukkan bahwa seluruh kehidupan Yesus akan ditandai oleh penganiayaan; Kembali dari Mesir mengenangkan kembali peristiwa keluaran dan menghadirkan Yesus sebagai Musa baru, pembebas sejati dan definitif.

104.  Mengajarkan apa kehidupan Yesus yang tersembunyi selama di Nazaret?
Dalam kehidupan-Nya yang tersembunyi di Nazaret, Yesus tinggal sebagai orang biasa. Hal itu mengajarkan kepada kita untuk masuk ke dalam persahabatan dengan Dia dalam kesucian yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yang diisi dengan doa, kesederhanaan, pekerjaan, dan cinta keluarga. Ketaatan-Nya kepada Maria dan Yosef, bapa asuh-Nya, merupakan gambaran ketaatan sang Putra kepada Bapa. Maria dan Yosef menerima dalam iman misteri Yesus ini walaupun mereka tidak selalu dapat memahaminya.

105.  Mengapa Yesus menerima ”baptis pertobatan untuk pengampunan dosa-dosa” dari Yohanes (Luk 3:3)?
Untuk menandai penampilan Yesus di muka umum dan mengantisipasi ”Pembaptisan” kematian-Nya, Dia yang tanpa dosa menerima untuk dihitung di kalangan para pendosa. Dia adalah ”Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia” (Yoh 1:29). Bapa menyatakan Dia sebagai ”Anak-Nya yang Kukasihi” (Mat 3:17) dan Roh Kudus turun ke atas-Nya. Pembaptisan Yesus merupakan prefigurasi pembaptisan kita.

106.  Pelajaran apa yang kita dapat dari godaan Yesus di padang gurun?
Godaan Yesus di padang gurun mengulangi godaan Adam di Taman Firdaus dan godaan-godaan Israel di padang gurun. Setan menggoda Yesus terkait dengan ketaatan-Nya terhadap misi yang diberikan Bapa kepada-Nya. Kristus, Adam baru, tetap teguh dan kemenangan-Nya merupakan pewartaan kemenangan atas penderitaan yang merupakan puncak dari ketaatan cinta Sang Putra. Gereja mempersatukan dirinya dengan misteri ini secara khusus dalam liturgi masa Puasa (Prapaskah).

107.  Siapa saja yang diundang masuk ke dalam Kerajaan Allah yang diwartakan dan diwujudkan oleh Yesus?
Semua orang diundang oleh Yesus untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Bahkan, para pendosa yang paling jahat pun dipanggil untuk bertobat dan menerima kerahiman Bapa yang tak terbatas. Di dunia ini pun Kerajaan Allah milik mereka yang menerimanya dengan rendah hati. Bagi merekalah misteri Kerajaan dinyatakan.

108.  Mengapa Yesus menyatakan Kerajaan itu lewat tanda dan mukjizat?
Yesus melengkapi sabda dengan tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat untuk memberi kesaksian bahwa Kerajaan itu hadir dalam diri-Nya, Sang Mesias. Walaupun Dia menyembuhkan beberapa orang, Dia datang tidak untuk menghapuskan semua kejahatan di dunia ini, tetapi untuk membebaskan kita secara khusus dari perbudakan dosa. Pengusiran setan menjadi pewartaan bahwa salib-Nya akan menang terhadap ”penguasa dunia ini” (Yoh 12:31).

109.  Dalam Kerajaan Allah, kekuasaan apa yang akan dianugerahkan Yesus kepada para Rasul-Nya?
Yesus memilih dua belas Rasul yang akan menjadi saksi kebangkitan-Nya, dan mengajak mereka untuk ikut ambil bagian dalam misi-Nya, kuasa untuk mengajar, mengampuni dosa-dosa, membangun dan memerintah Gereja. Dalam komunitas ini, Petrus menerima ”kunci Kerajaan Surga” (Mat 16:19) dan menduduki tempat pertama dengan misi memelihara integritas imannya dan menguatkan saudara-saudaranya.

110.  Apa arti Transfigurasi?
Transfigurasi terutama menunjuk Tritunggal, ”Bapa di dalam rupa suara, Putra di dalam diri manusia Yesus, Roh Kudus di dalam rupa awan yang bersinar” (Santo Thomas Aquinas). Berbicara dengan Musa dan Elia tentang ”kepergian-Nya” (Luk 9:31), Yesus mewahyukan bahwa kemuliaan-Nya datang melalui salib, dan Dia mengantisipasi kebangkitan dan kedatangan-Nya yang mulia ”yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia” (Flp 3:21).

”Engkau ditransfigurasikan di atas gunung,
dan murid-murid-Mu, sejauh mereka mampu,
menyaksikan kemuliaan-Mu, ya Kristus, Allah kami
sehingga apabila mereka melihat Engkau disalibkan
mereka akan mengerti
bahwa penderitaan-Mu telah Engkau tanggung dengan rela
dan mewartakan kepada dunia
bahwa Engkau benar-benar cahaya Bapa”
(Liturgi Bizantin)

111.  Bagaimana Sang Mesias masuk ke Yerusalem?
Pada saat yang sudah ditentukan, Yesus memilih masuk ke Yerusalem untuk mengalami penderitaan dan kematian-Nya, kemudian bangkit dari kematian. Sebagai Mesias, Raja yang mewartakan kedatangan Kerajaan Allah, Dia masuk ke dalam kota dengan menaiki seekor keledai. Dia disambut oleh anak-anak kecil yang seruan pujiannya dipakai sebagai seruan Kudus dalam liturgi Ekaristi, ”Diberkatilah Dia yang datang dalam Nama Tuhan! Hosana (selamatkanlah kami)” (Mat 21:9). Liturgi Gereja memulai Pekan Suci dengan merayakan masuknya Yesus ke Yerusalem.


Yesus Kristus Menderita Sengsara Dalam Pemerintahan Pontius Pilatus,
Disalibkan, Wafat, dan Dimakamkan


112.  Apa arti penting Misteri Paskah Yesus?
Misteri Paskah Yesus, yang meliputi sengsara, wafat, kebangkitan, dan pemuliaan-Nya, merupakan pusat iman Kristen karena rencana Allah untuk menyelamatkan dunia telah terlaksana satu kali untuk selamanya melalui wafat Putra-Nya, Yesus Kristus.

113.  Tuduhan apa yang menyebabkan Yesus dihukum mati?
Beberapa pemimpin Israel menuduh Yesus telah bertindak melawan hukum, kenisah di Yerusalem, dan khususnya melawan iman akan satu Allah karena Dia mengumumkan Diri-Nya sebagai Putra Allah. Untuk alasan inilah mereka menyerahkan Dia ke tangan Pilatus agar dihukum mati.

114.  Bagaimana sikap Yesus sendiri terhadap Hukum Israel?
Yesus tidak menghapuskan Hukum yang diberikan Allah kepada Musa di Gunung Sinai, tetapi menggenapinya dengan memberinya interpretasi definitif. Dia sendiri adalah Pembuat Hukum ilahi yang sepenuhnya melaksanakan Hukum ini. Terlebih, sebagai Hamba yang setia, Dia mempersembahkan kurban satu-satunya yang mampu menebus ”pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama Perjanjian yang pertama” (Ibr 9:15) melalui kematian-Nya.

115.  Bagaimana sikap Yesus terhadap kenisah di Yerusalem?
Yesus dituduh melawan kenisah, tetapi sebenarnya yang terjadi sebaliknya, Dia menghormatinya sebagai ”rumah Bapa-Ku” (Yoh 2:16), dan di sana pulalah Dia memberikan bagian yang penting dari ajaran-Nya. Tetapi, Dia juga meramalkan kehancurannya dalam hubungan dengan kematian-Nya, dan Dia menyebut Diri-Nya sendiri sebagai tempat tinggal definitif Allah di antara manusia.

116.  Apakah Yesus bertentangan dengan iman Israel mengenai satu Allah dan satu penyelamat?
Yesus tidak pernah menolak iman akan satu Allah, bahkan tidak juga ketika Dia melaksanakan karya ilahi, yang memenuhi janji mesianis dan mewahyukan Diri-Nya setara dengan Allah, yaitu dalam pengampunan dosa. Namun, panggilan untuk percaya kepada Yesus dan seruan tobat menimbulkan kesalahpahaman Sanhedrin yang mengadili dan menganggap-Nya layak dihukum mati sebagai penghujat.

117.  Siapa yang bertanggung jawab atas kematian Yesus?
Penderitaan dan kematian Yesus tidak dapat ditimpakan secara serampangan kepada semua orang Yahudi yang hidup pada zaman itu ataupun kepada keturunan mereka. Setiap pendosa, yaitu setiap manusia, betul-betul merupakan sebab dan alasan penderitaan Sang Penebus, dan kesalahan lebih besar dalam hal ini jatuh kepada mereka, terutama pengikut Kristus, yang semakin sering jatuh ke dalam dosa atau yang merasa senang akan keburukan dosa.

118.  Mengapa kematian Yesus merupakan bagian dari rencana Allah?
Untuk mendamaikan dengan Diri-Nya semua yang ditentukan mati karena dosa, Allah berinisiatif mengutus Putra-Nya yang menyerahkan Diri bagi para pendosa. Seperti telah diwartakan dalam Perjanjian Lama, secara khusus mengenai kurban Hamba yang Menderita, kematian Yesus terjadi ”sesuai dengan Kitab Suci”.

119.  Dengan cara apa Kristus menyerahkan Diri-Nya kepada Bapa?
Seluruh kehidupan Kristus merupakan persembahan kepada Bapa untuk melaksanakan rencana penyelamatan-Nya. Dia memberikan ”nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Mrk 10:45), dan dengan cara ini, Dia mendamaikan seluruh umat manusia dengan Allah. Penderitaan dan kematian-Nya menunjukkan bahwa kodrat kemanusiaan Yesus merupakan sarana cinta ilahi yang sempurna dan berkehendak bebas menyelamatkan seluruh umat manusia.

120.  Bagaimana persembahan diri Yesus diungkapkan pada Perjamuan Malam Terakhir?
Pada Perjamuan Malam Terakhir bersama dengan para Rasul-Nya, Yesus mengantisipasi dua hal, yaitu simbolisasi penyerahan Diri-Nya dan membuatnya betul-betul hadir. ”Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu” (Luk 22:19), ”Inilah Darah-Ku yang ditumpahkan ...” (Mat 26:28). Jadi, Yesus menetapkan Ekaristi sebagai ”kenangan” (1Kor 11:25) akan kurban-Nya dan menetapkan para Rasul-Nya sebagai imam-imam perjanjian baru.

121.  Apa yang terjadi pada sakrat maut di Taman Getsemani?
Walaupun mengalami kengerian karena kematian manusiawi Yesus ”yang adalah Pemimpin kepada hidup” (Kis 3:15), kehendak manusiawi Putra Allah tetap selaras dengan kehendak Bapa demi keselamatan kita. Yesus menerima tugas untuk memikul dosa-dosa kita di dalam Tubuh-Nya yang ”taat sampai mati” (Flp 2:8).

122.  Apa buah dari kurban Yesus di salib?
Secara bebas, Yesus menyerahkan hidup-Nya sebagai kurban silih, yaitu bahwa Dia telah memulihkan kita dari dosa-dosa kita dengan ketaatan penuh cinta sampai mati. Cinta Sang Putra Allah ”sampai pada kesudahannya” (Yoh 13:1) ini mendamaikan kembali seluruh umat manusia dengan Bapa. Karena itu, kurban Paskah Kristus menebus umat manusia dengan cara yang unik, sempurna, dan definitif, dan membuka persekutuan dengan Allah.

123.  Mengapa Yesus memanggil para murid-Nya untuk memanggul salib mereka?
Dengan memanggil para murid untuk memanggul salib dan mengikuti Dia, Yesus ingin mempersatukan mereka, sebagai ahli waris, dengan kurban penebusan-Nya.

124.  Dalam kondisi bagaimana tubuh Kristus ketika dibaringkan dalam makam?
Kristus sungguh-sungguh mengalami kematian dan pemakaman. Walaupun demikian, kekuatan Allah mencegah tubuh-Nya mengalami kerusakan.










diambil dari Santo-Santa Gereja Katolik / kgk1thn.blogspot.com