JAM  KERJA  SEKRETARIAT  GEREJA :       Selasa ~ Sabtu : 08.00 - 19.00,  Istirahat : 12.00 - 13.00            Minggu   : Pagi 07.00 - 10.00 , Sore 17.00 - 19.00.             LIBUR setiap Hari Senin dan Hari Libur Nasional           Telp : 6711509

Senin, 31 Desember 2012

Hari 81 KGK

Hari  81

Pantulan Kerajaan: Perubahan Rupa [transfigurasi]

554.  Sejak saat Petrus mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Putera Allah yang hidup, "Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan... lalu dibunuh, dibangkitkan pada hari ketiga" (Mat 16:21). Petrus menolak pernyataan itu Bdk. Mat 16:22-23.; juga yang lain-lain tidak mengerti perkataan itu Bdk. Mat 17:23; Luk 9:45.. Dalam hubungan ini terdapatlah kejadian perubahan rupa Bdk. Mat 17:1-8; 2 Ptr 1:16-18. Yesus yang penuh rahasia di atas gunung yang tinggi di depan tiga saksi yang terpilih oleh-Nya: Petrus, Yakobus, dan Yohanes. Wajah dan pakaian Yesus menjadi putih berkilau-kilauan; Musa dan Elia nampak dan berbicara "tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem" (Luk 9:31). Awan datang menaungi mereka dan satu suara dari surga berkata: "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia" (Luk 9:35).

Hari 80 KGK

Hari  80

Tanda-tanda Kerajaan Allah

547.  Yesus mengiringi kata-kata-Nya dengan "kekuatan-kekuatan dan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda" (Kis 2:22). Semuanya ini menunjukkan bahwa Kerajaan hadir di dalam-Nya, karena memberi kesaksian bahwa Yesuslah Mesias yang di-janjikan itu Bdk. Luk 7:18-23..

548.  Tanda-tanda yang dikerjakan Yesus memberi kesaksian bahwa Bapa mengutus-Nya Bdk. Yoh 5:36; 10:25.. Tanda itu mengundang supaya percaya kepada-Nya Bdk. Yoh 10:38.. Kepada mereka yang berpaling kepada-Nya dengan penuh kepercayaan, Ia memberikan apa yang mereka minta Bdk. misalnya Mrk 5:25-34; 10:52.. Dengan demikian mukjizat-mukjizat memperkuat iman kepada Dia, yang melaksanakan pekerjaan Bapa-Nya: mereka memberi kesaksian bahwa Ia adalah Putera Allah Bdk. Yoh 10:31-38.. Tetapi tanda-tanda juga dapat menjadi sebab bagi "skandal" (Mat 11:6). Tanda-tanda bukan hendak memuaskan rasa ingin tahu dan keinginan-keinginan magis. Kendati mukjizat-mukjizat-Nya yang begitu nyata, Yesus ditolak oleh beberapa orang Bdk. Yoh 11:47-48.; malahan orang menuduh Dia bahwa Ia bekerja dengan bantuan roh-roh jahat Bdk. Mrk 3:22..

Hari 79 KGK

Hari  79

Pencobaan Yesus

538.  Injii-injil berbicara tentang waktu kesendirian yang Yesus lewati di sebuah tempat sunyi, langsung sesudah pembaptisan-Nya oleh Yohanes : "Dibawa" oleh Roh Kudus ke padang gurun, Yesus tinggal di sana selama empat puluh hari, tanpa makan. Ia hidup di antara binatang-binatang buas, dan malaikat-malaikat melayani-Nya . Pada akhirnya setan mencobai-Nya sebanyak tiga kali, dengan berusaha menggoyahkan sikap keputeraan Yesus terhadap Allah. Yesus menampik serangan-serangan ini, dalamnya cobaan Adam di firdaus dan cobaan Israel di padang gurun sekali lagi diangkat ke permukaan, dan setan mundur dari hadapan-Nya, supaya kembali lagi "pada waktunya" (Luk 4:13).

539.  Injil-injil menunjukkan arti keselamatan dari kejadian yang penuh rahasia ini. Yesus adalah Adam baru, yang tetap setia, sedangkan Adam pertama menyerah kepada percobaan. Yesus melaksanakan perutusan Israel secara sempurna. Bertentangan dengan mereka yang dulu selama empat puluh tahun di padang gurun menantang Allah Bdk. Mrk 3:27., Kristus memperlihatkan Diri sebagai Hamba Allah, yang taat sepenuhnya kepada kehendak Allah. Dengan demikian Yesus adalah pemenang atas setan: ia sudah "mengikat orang kuat", untuk merampas kembali darinya jarahannya Bdk. Mat 16:21-23.. Kemenangan Kristus atas penggoda di padang gurun mendahului kemenangan kesengsaraan, bukti ketaatan cinta-Nya yang paling tinggi sebagai anak kepada Bapa-Nya.

Hari 78 KGK

Hari  78

Misteri Kehidupan Yesus yang Tersembunyi

531.  Selama sebagian besar kehidupan-Nya Yesus mengambil bagian dalam nasib kebanyakan manusia: kehidupan biasa tanpa kebesaran lahiriah, kehidupan seorang pengrajin, kehidupan religius Yahudi yang takluk kepada hukum Allah Bdk. Gal 4:4., kehidupan dalam persekutuan desa. Dari seluruh periode ini, hanya inilah yang diwahyukan kepada kita bahwa Yesus "taat" kepada orang-tua-Nya dan bertambah "hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia". (Luk 2:51-52).

532.  Dalam kepatuhan kepada bunda-Nya dan bapa piara-Nya Yesus memenuhi perintah keempat dengan amat sempurna. Itulah gambaran duniawi mengenai kepatuhan-Nya sebagai Anak terhadap Bapa surgawi-Nya. Kepatuhan Yesus sehari-hari terhadap Yosef dan Maria menyatakan dan mengantisipasi kepatuhan-Nya pada hari Kamis Putih: "Bukan kehendak-Ku..." (Luk 22:42). Dengan kepatuhan Kristus dalam keseharian kehidupan yang tersembunyi itu, mulailah sudah pemulihan kembali apa yang telah dihancurkan oleh ketidakpatuhan Adam Bdk. Rm 5:19..

Rabu, 26 Desember 2012

Hari 77 KGK

Hari  77

II.  Misteri Masa Kecil dan Kehidupan Yesus yang Tersembunyi

Persiapan

522.  Kedatangan Putera Allah ke dunia adalah satu kejadian yang sekian dahsyat, sehingga Allah hendak mempersiapkannya selama berabad-abad. Semua ritus dan kurban, bentuk dan lambang "perjanjian pertama" (Ibr 9:15) diarahkan-Nya kepada Yesus; Ia memberitahukan kedatangan-Nya melalui mulut para nabi, yang susul-menyusul di Israel. Sementara itu Ia menggerakkan dalam hati kaum kafir satu pengertian yang samar-samar mengenai kedatangan ini.

523.  Yohanes Pembaptis adalah perintis Tuhan yang langsung Bdk. Kis 13:24.; ia diutus untuk menyiapkan jalan bagi-Nya Bdk. Mat 3:3.. Sebagai "nabi Allah yang mahatinggi" (Luk 1:76) Ia menonjol di antara semua nabi Bdk. Luk 7:26.. Ia adalah yang terakhir dari mereka Bdk. Mat 11:13. dan sejak itu Kerajaan Allah diberitakan Bdk. Kis 1:22; Luk 16:16.. Ia sudah bersorak gembira dalam rahim ibunya mengenai kedatangan Kristus Bdk. Luk 1:41. dan mendapat kegembiraannya sebagai "sahabat mempelai" (Yoh 3:29), yang ia lukiskan sebagai "Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia" (Yoh 1:29). Ia mendahului Yesus "dalam roh dan kuasa Elia" (Luk 1:17) dan memberikan kesaksian untuk Dia melalui khotbahnya, pembaptisan pertobatan, dan akhirnya melalui mati syahidnya Bdk. Mrk 6:17-29..

Hari 76 KGK

Hari  76

Pasal  3.   MISTERI-MISTERI KEHIDUPAN KRISTUS

512.  Dari kehidupan Kristus,pengakuan iman hanya menyebut misteri penjelmaan menjadi manusia (perkandungan dan kelahiran) dan misteri Paskah (kesengsaraan, penyaliban, kematian, kenaikan ke surga). Tentang misteri-misteri kehidupan tersembunyi dan kehidupan di muka umum tidak dibicarakan dengan jelas. Tetapi artikel-artikel iman, yang menyangkut inkarnasi dan Paskah Yesus, menerangi seluruh kehidupan duniawi Kristus; "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus sejak awal sampai pada hari Ia terangkat [ke surga]" (Kis 1:1-2), harus dilihat dalam cahaya misteri Natal dan Paskah.

513.  Katekese harus, sesuai dengan masing-masing situasi, menyingkapkan kekayaan seluruh isi misteri Yesus. Di sini hanya ditunjukkan beberapa unsur yang terdapat pada semua misteri kehidupan Kristus (I); lalu dijelaskan secara singkat misteri-misteri pokok dalam kehidupan Yesus yang tersembunyi (II) dan di muka umum (III).

Selasa, 25 Desember 2012

Hari 75 KGK

Hari   75

TEKS-TEKS SINGKAT

508.  Dari antara turunan Hawa, Allah memilih perawan Maria menjadi bunda Anak-Nya. "Penuh rahmat" ia adalah "buah penebusan termulia" (SC 103). Sejak saat pertama perkandungannya ia dibebaskan seluruhnya dari noda dosa asal dan sepanjang hidupya ia bebas dari setiap dosa pribadi.

509.  Maria sesungguhnya "Bunda Allah", karena ia adalah Bunda Putera Allah abadi yang menjadi manusia, yang sendiri adalah Allah.

Senin, 24 Desember 2012

PESAN NATAL 2012 DARI BAPA USKUP

PESAN NATAL 2012


Keprihatinan saya menjelang setiap ada perayaan hari besar, juga yang menyangkut hari-hari besar umat beragama, termasuk perayaan Natal 2012, hati saya menjadi was-was. Sekarang ini saya sedang mengadakan retret di Rumah Retret Santa Maria Tawangmangu. Saya masih ingat peristiwa yang terjadi menjelang Natal 2011 yang lalu, yaitu peristiwa vandalisme, pemenggalan patung Maria Pawitra, Tawangmangu oleh beberapa orang yang sampai sekarang belum diketahui siapa mereka itu. Ancaman kekerasan semacam itu terjadi lagi, bahkan diperkeruh dengan fatwa yang tidak bersahabat dari sejumlah pemuka agama. Itulah yang menyebabkan aparat keamanan dan seluruh masyarakat meningkatkan kewaspadaannya, agar situasi aman dan terkendali.

RENUNGAN INJIL MISA NATAL 2012

RENUNGAN INJIL MISA NATAL 2012
(Luk 2:1-14; Luk 2:15-20;Yoh 1:1-18)



SELAMAT NATAL!

Rekan-rekan yang baik!

Dalam tradisi Gereja Katolik ritus Latin, Natal dirayakan dengan tiga Misa Kudus yakni Misa Malam Natal 24 Desember, kemudian Misa Fajar 25 Desember pagi , dan akhirnya Misa Siang. Ketiga perayaan itu melambangkan tiga sisi kenyataan lahirnya Sang Penyelamat Dunia. Pertama, kelahirannya sudah terjadi sejak awal, yakni dalam kehendak Bapa di surga untuk mengangkat martabat kemanusiaan ke dekatnya. Kenyataan kedua terjadi ketika Yesus lahir dari kandungan Maria. Dan kenyataan ketiga, kelahiran Kristus secara rohani di dalam kehidupan orang beriman. Bacaan Injil dalam ketiga Misa Natal tersebut sejajar dengan tiga kenyataan tadi. Dalam Misa malam hari dibacakan Luk 2:1-14 yang menceritakan Maria melahirkan di Betlehem, kemudian dalam Misa fajar diperdengarkan Luk 2:15-20 yang mengabarkan lahirnya Kristus di dalam kehidupan orang beriman yang pertama, yakni para gembala. Akhirnya, dalam Injil Misa siang hari, Yoh 1:1-18, ditegaskan bahwa sang Sabda ini sudah ada sejak semula. Pembicaraan kali ini akan menggarisbawahi ketiga kenyataan peristiwa kelahiran Kristus itu.

PESAN NATAL BERSAMA PGI - KWI 2012

PESAN NATAL BERSAMA PGI - KWI 2012
ALLAH TELAH MENGASIHI KITA

(bdk. 1 Yoh 4:19)



Saudara-saudari terkasih,

Setiap merayakan Natal, pandangan kita selalu terarah kepada bayi yang lahir dalam kesederhanaan, namun menyimpan misteri kasih yang tak terhingga. Allah menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Inilah perayaan penuh sukacita atas kedatangan Tuhan. Dialah Sang Juruselamat yang menjadi manusia lemah dan miskin, agar kita yang miskin ini dapat ambil bagian dalam kekayaan keallahan-Nya. Maka pada perayaan kelahiran Yesus Kristus ini, baiklah kita merenungkan kasih Allah itu dan menegaskan apa yang harus kita lakukan untuk hidup sebagai orang-orang yang percaya kepada-Nya.

Kasih Allah Bagi Semua Manusia
Allah mengasihi semua manusia. Kasih-Nya yang besar kepada manusia itu diwujudkan dengan mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia. Anak itu dikandung oleh seorang perawan, bernama Maria. Kelahiran-Nya membawa sukacita bagi banyak orang. Warta gembira itu diserukan oleh malaikat Allah: “sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Luk 2:10-11). Tanda sukacita itu nyata dalam diri seorang bayi yang dibungkus dengan lampin dan dibaringkan dalam palungan sebagai wujud kesederhanaan dan kesahajaan.

Hari 74 KGK

Hari   74

Maria - "Tetap Perawan"

499.  Pengertian imannya yang lebih dalam tentang keibuan Maria yang perawan, menghantar Gereja kepada pengakuan bahwa Maria dengan sesungguhnya tetap perawan Bdk. DS 427., juga pada waktu kelahiran Putera Allah yang menjadi manusia Bdk. DS 291; 294, 442; 503; 571; 1880.. Oleh kelahiran-Nya "Puteranya tidak mengurangi keutuhan keperawanannya, melainkan justru menyucikannya" (LG 57). Liturgi Gereja menghormati Maria sebagai "yang selalu perawan" [Aeiparthenos] Bdk. LG 52..

500.  Kadang-kadang orang mengajukan keberatan bahwa di dalam Kitab Suci dibicarakan tentang saudara dan saudari Yesus Bdk. Mrk 3:31-35; 6:3; 1 Kor 9:5; Gal 1:19.. Gereja selalu menafsirkan teks-teks itu dalam arti, bahwa mereka bukanlah anak-anak lain dari Perawan Maria, Yakobus, dan Yosef yang disebut sebagai "saudara-saudara Yesus" (Mat 13:55), merupakan anak-anak seorang Maria Bdk. Mat 27:56. yang adalah murid Yesus dan yang dinamakan "Maria yang lain" (Mat 28:1). Sesuai dengan cara ungkapan yang dikenal dalam Perjanjian Lama Bdk. misalnya Kej 13:8; 14:16; 29:15., mereka itu sanak saudara Yesus yang dekat.

Hari 73 KGK

Hari   73

Dikandung tanpa Noda Dosa

490.  Karena Maria dipilih menjadi bunda Penebus, "maka ia dianugerahi karunia-karunia yang layak untuk tugas yang sekian luhur" (LG 56). Waktu pewartaan, malaikat menyalaminya sebagai "penuh rahmat" (Luk 1:28). Supaya dapat memberikan persetujuan imannya kepada pernyataan panggilannya, ia harus dipenuhi seluruhnya oleh rahmat Allah.

491.  Dalam perkembangan sejarah, Gereja menjadi sadar bahwa Maria, "dipenuhi dengan rahmat" oleh Allah (Luk 1:28), sudah ditebus sejak ia dikandung. Dan itu diakui oleh dogma "Maria Dikandung tanpa Noda Dosa", yang diumumkan pada tahun 1854 oleh Paus Pius IX:

"... bahwa perawan tersuci Maria sejak saat pertama perkandungannya oleh rahmat yang luar biasa dan oleh pilihan Allah yang mahakuasa karena pahala Yesus Kristus, Penebus umat manusia, telah dibebaskan dari segala noda dosa asal" (DS 2803).

Sabtu, 22 Desember 2012

Hari 72 KGK

Hari  72

Pasal 2.
"...DIKANDUNG DARI ROH KUDUS, DILAHIRKAN OLEH PERAWAN MARIA"

I.  Dikandung dari Roh Kudus...

484.  Pewartaan kepada Maria membuka "kegenapan waktu" (Gal 4:4): Janji-janji terpenuhi, persiapan sudah selesai. Maria dipanggil supaya mengandung Dia, yang di dalam-Nya akan tinggal "seluruh kepenuhan ke-Allah-an secara jasmaniah" (Kol 2:9). Jawaban ilahi atas pertanyaan Maria: "Bagaimana mungkin hal itu terjadi karena aku belum bersuami?" (Luk 1:34) menunjukkan kekuasaan Roh: "Roh Kudus akan turun atasmu" (Luk 1:35).

485.  Perutusan Roh Kudus selalu berhubungan dengan perutusan Putera dan diarahkan kepada-Nya Bdk. Yoh 16:14-15.. Roh Kudus diutus supaya menguduskan rahim perawan dan membuahinya secara ilahi; Ia, "yang adalah Tuhan dan menghidupkan", menyebabkan bahwa perawan mengandung Putera abadi Bapa, yang menerima kodrat manusiawi dari dia.

Hari 71 KGK

Hari  71

TEKS-TEKS SINGKAT

479.  Pada waktu yang telah ditentukan Allah, Putera Allah yang tunggal, Sabda abadi, dan citra hakikat Bapa, telah menjadi manusia: Ia telah menerima kodrat manusiawi, tanpa kehilangan kodrat ilahi.

480.  Yesus Kristus sungguh Allah dan sungguh manusia dalam kesatuan Pribadi ilahi-Nya; karena itu Ia adalah perantara satu-satunya antara Allah dan manusia.

Kamis, 20 Desember 2012

Hari 70 KGK

Hari  70

IV.  Kemanusiaan Putera Allah

470.  Karena dalam inkarnasi, dalam persatuan yang penuh rahasia ini, "kodrat manusia disambut, bukannya dienyahkan" (GS 22,2), Gereja harus berusaha sepanjang sejarah, supaya mengakui kenyataan penuh dari jiwa Kristus yang manusiawi, dengan kegiatan akal budi dan kehendak-Nya, demikian pula dari tubuh manusiawi-Nya. Tetapi pada waktu yang sama, ia juga harus memperingatkan bahwa kodrat manusiawi Kristus termasuk Pribadi Putra Allah yang ilahi, oleh-Nya ia diterima. Segala sesuatu yang Kristus ada dan lakukan dalam pribadi-Nya, ada dan dilakukan oleh satu "Pribadi dari Tritunggal". Dengan demikian, Putera Allah menyampaikan cara ada-Nya sendiri dalam Tritunggal kepada kodrat manusiawi-Nya. Baik dalam jiwa-Nya maupun dalam tubuh-Nya, Kristus menyatakan kehidupan Tritunggal Maha Kudus secara manusiawi Bdk. Yoh 14:9-10.:

"Sebab Dia, Putera Allah, dalam penjelmaan-Nya dengan cara tertentu telah menyatukan Diri dengan setiap orang. Ia telah bekerja memakai tangan manusiawi, Ia berpikir memakai akal budi manusiawi, Ia bertindak atas kehendak manusiawi, Ia mengasihi dengan hati manusiawi. Ia telah lahir dari Perawan Maria, sungguh menjadi salah seorang di antara kita, dalam segalanya sama seperti kita, kecuali dalam hal dosa" (GS 22,2).

Rabu, 19 Desember 2012

SINODE USKUP-USKUP : EVANGELISASI BARU UNTUK MENYEBARKAN IMAN KRISTEN


Sinode Uskup-Uskup
Sidang Umum Biasa XIII



Tema Sidang:
EVANGELISASI BARU
UNTUK PENYEBARLUASAN IMAN KRISTEN


SAPAAN DAN PESAN SIDANG UNTUK UMAT SELURUHNYA

Saudara-saudari,
“Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan kita Yesus Kristus menyertai kamu”(Rm 1:7). Kami, Uskup-uskup dari seluruh dunia, atas undangan Uskup Roma, Sri Paus Benediktus XVI, bersidang untuk merefleksikan pokok “evangelisasi baru untuk penyebarluasan iman Kristen”. Sebelum kembali ke keuskupan-keuskupan kami, kami ingin menyapa Anda sekalian agar mendukung serta mengarahkan pemberitaan Injil di berbagai tempat di mana kita sekarang berada untuk memberikan kesaksian.

1. Seperti perempuan Samaria di sumur
Mari kita mohon terang dari perikop Injil ini: perjumpaan Yesus dengan perempuan Samaria (lih. Yoh 4:5-42). Tidak ada seorang pun, laki atau perempuan, yang tidak mengalami seperti perempuan Samaria itu: duduk di pinggir sebuah sumur dengan tempayan kosong, dengan harapan akan terpenuhinya kerinduan hatinya yang paling dalam, yang dapat membuat hidupnya sungguh bermakna. Dewasa ini banyak sumur menawarkan diri sebagai pemuas dahaga umat manusia. Tetapi kita harus menyaring untuk menghindari air yang tercemar. Kita harus mencari ke arah yang tepat, agar tidak terjebak dalam kekecewaan yang bisa membawa kehancuran.

Hari 69 KGK

Hari   69

III.  Sungguh Allah dan Sungguh Manusia

464.  Peristiwa inkarnasi Putera Allah yang unik dan yang terjadi hanya satu kali, tidak berarti bahwa Yesus Kristus sebagiannya Allah dan sebagiannya manusia atau bahwa peristiwa itu merupakan pencampur-adukan yang tidak jelas antara yang ilahi dan yang manusiawi. Ia dengan sesungguhnya telah menjadi manusia dan sementara itu Ia tetap Allah dengan sesungguhnya. Yesus Kristus adalah Allah benar dan manusia benar. Selama abad-abad pertama Gereja harus membela dan menjelaskan kebenaran iman ini terhadap bidah yang menafsirkannya secara salah.

Selasa, 18 Desember 2012

Hari 68 KGK

Hari  68

Artikel 3.
"YESUS KRISTUS : DIKANDUNG DARI ROH KUDUS DILAHIRKAN OLEH PERAWAN MARIA"

Pasal 1.  PUTERA ALLAH TELAH MENJADI MANUSIA

I.  Mengapa Sabda Menjadi Manusia?

456.  Kita menjawab, dengan mengakui bersama Syahadat Nisea-Konstantinopel: "Ia turun dari surga untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita, menjadi daging oleh Roh Kudus dari Perawan Maria dan menjadi manusia".

457.  Sabda menjadi manusia, untuk mendamaikan kita dengan Allah dan dengan demikian menyelamatkan kita: Allah "telah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita" (1 Yoh 4:10). Kita tahu bahwa "Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juru Selamat dunia" (1 Yoh 4:14), bahwa "Ia telah menyatakan Diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa" (1 Yoh 3:5):

"Kodrat kita yang sakit membutuhkan dokter; manusia yang jatuh membutuhkan orang yang mengangkatnya kembali; yang kehilangan kehidupan membutuhkan seorang yang memberi hidup; yang kehilangan hubungan dengan yang baik membutuhkan seorang yang membawanya kembali kepada yang baik; yang tinggal dalam kegelapan merindukan kedatangan sinar; yang tertawan merindukan seorang penyelamat, yang terbelenggu seorang pelepas, yang tertekan di bawah kuk perhambaan memerlukan seorang pembebas. Bukankah itu hal-hal yang cukup berarti dan penting untuk menggerakkan Allah, sehingga Ia turun bagaikan seorang dokter yang mengunjungi kodrat manusiawi, setelah umat manusia terjerat dalam situasi yang sangat menyedihkan dan memprihatinkan" (Gregorius dari Nisa or.catech. 14).

Minggu, 16 Desember 2012

Hari 67 KGK

Hari  67

TEKS-TEKS SINGKAT

452.  Nama "Yesus" berarti "Allah membebaskan". Anak Perawan Maria dinamakan "Yesus", karena "Ia akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka " (Mat 1:21). "Di bawah kolong langit tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan" (Kis 4:12).

453.  "Kristus" berarti "yang diurapi", "Mesias". Yesus adalah Kristus, "karena Allah mengurapi Yesus dengan Roh Kudus dan kuat kuasa" (Kis 10:38). Ia adalah Dia "yang akan datang" (Luk 7:19), "harapan Israel" (Kis 28:20).

Hari 66 KGK

Hari  66

IV.  Tuhan

446.  Dalam terjemahan Yunani buku-buku Perjanjian Lama [LXX] nama YHWH yang tidak boleh diucapkan, dengannya Allah mewahyukan Diri Bdk. Kel 3:14., diterjemahkan dengan "Kurios" [Tuhan]. Dengan demikian "Tuhan" menjadi nama paling biasa untuk ke-Allah-an Allah Israel. Dalam arti yang tepat ini Perjanjian Baru memakai gelar "Tuhan" untuk Bapa, tetapi pada waktu yang sama juga - dan itulah yang baru - untuk Yesus, yang dengan demikian diakui sebagai Allah Bdk. 1 Kor 2:8..

447.  Yesus sendiri menuntut gelar ini dengan cara terselubung, ketika Ia berdiskusi dengan orang Farisi mengenai arti Mazmur 110 Bdk. Mat 22:41-46 dan Kis 2:34-36; Ibr 1:13.. Dengan terus terang Ia memakai gelar "Tuhan" dalam percakapan-Nya dengan murid-murid-Nya Bdk. Yoh 13:13.. Selama hidup-Nya di depan umum, karya-karya-Nya menunjukkan bahwa Ia adalah Tuhan atas alam, penyakit, iblis, kematian, dan dosa, dan dengan demikian memiliki kekuasaan ilahi.

Jumat, 14 Desember 2012

Hari 65 KGK

Hari  65

II. Kristus

436.  "Kristus" adalah kata Yunani untuk ungkapan Ibrani "Mesias" yang berarti "terurapi". Ia menjadi nama bagi Yesus, karena Yesus secara sempurna memenuhi perutusan ilahi, yang dimaksudkan oleh gelar "Kristus". Karena, bangsa Israel mengurapi dalam nama Allah orang-orang yang ditahbiskan oleh Tuhan untuk perutusan tertentu. Itu terjadi pada para raja Bdk. 1 Sam 9:16; 10: 1; 16:1.12-13; 1 Raj 1:39., pada para imam Bdk. Kel 29:7; Im 8:12. dan kadang-kadang pada para nabi Bdk. 1 Raj 19:16.. Terutama pengurapan itu terjadi pada Mesias yang akan diutus Tuhan untuk mendirikan Kerajaan-Nya secara definitif Bdk. Mzm 2:2; Kis 4:26-27.. Mesias harus diurapi oleh Roh Tuhan Bdk. Yes 11:2. sekaligus sebagai raja dan sebagai imam Bdk. Za 4:14; 6:13., tetapi juga sebagai nabi Bdk. Yes 61:1; Luk 4:16-21.. Yesus dalam tugas-Nya yang rangkap tiga sebagai imam, nabi, dan raja memenuhi harapan Israel akan Mesias.

437.  Malaikat mengabarkan kepada para gembala tentang kelahiran Yesus, Mesias yang dijanjikan untuk Israel: "Hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud; Ia adalah Mesias, Tuhan" (Luk 2:11). Sejak awal mula Yesus adalah "yang dikuduskan oleh Bapa dan yang diutus-Nya ke dunia" (Yoh 10:36), karena Ia dikandung dalam rahim Perawan Maria sebagai "kudus Bdk. Luk 1:35.". Yosef diajak oleh Allah supaya menerima Maria sebagai isterinya - "sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus" (Mat 1:20) - supaya Yesus, "yang dinamakan Kristus", dilahirkan dari isteri Yosef sebagai turunan Daud yang mesianis (Mat 1:16) Bdk. Rm 1:3; 2 Tim 2:8; Why 22:16..

438.  Tahbisan Yesus menjadi Mesias menyatakan perutusan-Nya yang ilahi. "Nama Kristus berarti Ia yang mengurapi, Ia yang diurapi, dan urapan itu sendiri, dengannya Ia diurapi. Bapalah yang mengurapi, Putera yang diurapi, dalam Roh, yang adalah urapan itu sendiri" (Ireneus, haer. 3,18,3). Urapan-Nya yang abadi sebagai Mesias, dimaklumkan dalam kehidupan duniawi-Nya pada saat pembaptisan-Nya oleh Yohanes, ketika Allah mengurapi-Nya "dengan Roh Kudus dan kuasa" (Kis 10:38), "supaya Ia dinyatakan kepada Israel" (Yoh 1:31) sebagai Mesiasnya. Pekerjaan-Nya dan perkataan-Nya menyatakan bahwa Ia adalah "yang kudus dari Allah" (Mrk 1:24; Yoh 6:69; Kis 3:14).

439.  Banyak orang Yahudi dan malahan beberapa orang kafir, yang turut serta dalam harapannya, melihat di dalam Yesus ciri-ciri khas Mesias, Putera Daud, yang Allah janjikan kepada Israel Bdk. Mat 2:2; 9:27; 12:23; 15:22; 20:30; 21:9.15.. Yesus menerima gelar Mesias yang menjadi hak-Nya Bdk. Yoh 4:25-26; 11:27., namun bukan tanpa syarat, karena gelar ini dapat disalah-artikan, karena oleh sebagian orang semasa-Nya diartikan terlalu manusiawi Bdk. Mat 22:41-46., pada dasarnya politis Bdk. Yoh 6:15; Luk 24:21..

440.  Yesus menerima pengakuan iman Petrus, yang mengakui-Nya sebagai Mesias, tetapi menyatakan dalam kaitan dengan itu kesengsaraan yang harus ditanggung Putera Manusia Bdk. Mat 16:16-23.. Ia menyatakan bahwa Kerajaan Mesias-Nya terletak, baik dalam asalnya yang ilahi sebagai putera manusia "yang telah turun dari surga" (Yoh 3:13) Bdk. Yoh 6:62; Dan 7:13., maupun juga dalam perutusan-Nya sebagai Penebus, sebagai Hamba Allah yang menderita: "Anak Manusia tidak datang untuk dilayani, tetapi untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Mat 20:28) Bdk. Yes 53:10-12.. Karena itu arti benar tentang Kerajaan-Nya baru dinyatakan melalui salib Bdk. Yoh 19:19-22; Luk 23:39-43.. Baru sesudah kebangkitan-Nya Kerajaan Mesias-Nya dapat diumumkan oleh Petrus di depan umat Allah: "Seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus" (Kis 2:36).


III. Putera Allah yang Tunggal

441.  Dalam Perjanjian Lama gelar "Putera Allah" diberikan kepada para malaikat Bdk. Ul 32:8 LXX; Ayb 1:6., kepada bangsa terpilih Bdk. Kel 4:22; Hos 11: 1; Yer 3:19; Sir 36:11; Keb 18:3., kepada anak-anak Israel Bdk. Ul 14:1; Hos 2:1. dan kepada para raja Bdk. 2 Sam 7:14; Mzm 82:6.. Ia berarti status sebagai anak angkat, yang membangun hubungan yang sangat mesra antara Allah dan ciptaan-Nya. Kalau raja Mesias terjanji dinamakan "Putera Allah Bdk. 1 Taw 17:13; Mzm 2:7.", maka arti harafiah dari teks-teks itu tidak selalu memaksudkan bahwa Ia lebih dari manusia biasa saja. Mereka yang menyatakan Yesus sebagai Mesias Israel Bdk. Mat 27:54., mungkin dengan demikian tidak mau mengatakan lebih dari itu Bdk. Luk 23:47..

442.  Itu tidak berlaku bagi Petrus, waktu ia mengakui Yesus sebagai "Mesias, Putera Allah yang hidup" (Mat 16:16), karena Yesus menjawab dengan meriah: "Bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang ada di surga" (Mat 16:17). Demikian juga santo Paulus dalam hubungan dengan pertobatannya di jalan ke Damaskus mengatakan: "Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya, berkenan menyatakan anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaat pun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia" (Gal 1:15-16). "Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah" (Kis 9:20). Sejak awal Bdk. 1 Tes 1:10., pengakuan ini adalah sentrum iman apostolik Bdk. Yoh 20:31.. Sebagai orang pertama Petrus mengakui iman ini sebagai dasar Gereja Bdk. Mat 16:18..

443.  Petrus dapat mengenal sifat transenden dari keputraan ilahi, Yesus, Mesias, karena Yesus telah menyatakan ini dengan jelas. Atas pertanyaan pendakwa-pendakwa-Nya: "Jadi Engkau Putera Allah?" Yesus menjawab di depan Mahkamah Agung: "Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah" (Luk 22:70) Bdk. Mat 26:64; Mrk 14:61.. Sudah sejak lama sebelumnya Ia menyatakan Diri sebagai "Putera", yang mengenal Bapa Bdk. Mat 11:27; 21:37-38. dan yang membedakan diri dari "hamba-hamba", yang dulu Allah kirimkan kepada bangsa-Nya Bdk. Mat 21:34-36., dan yang malahan lebih tinggi daripada malaikat Bdk. Mat 24:36.. Ia membeda-bedakan keputeraan-Nya dari keputeraan murid-murid, karena Ia tidak pernah mengatakan "Bapa kita" Bdk. Mat 5:48, 6:8; 7:21; Luk 11:13., kecuali untuk menugaskan mereka: "kamu harus berdoa demikian: Bapa kami" (Mat 6:9). Ya, Ia menyatakan perbedaan dengan jelas: "Bapa-Ku dan Bapamu" (Yoh 20:17).

444.  Sebagaimana diberitakan Injil-injil, pada dua kesempatan resmi, waktu pembaptisan dan waktu perubahan rupa Kristus, kedengaran suara Bapa, yang menyatakan Dia sebagai "Putera-Nya yang kekasih" Bdk. Mat 3:17; 17:5. Yesus menamakan Diri "Putera Allah yang tunggal" (Yoh 3:16) dan meneguhkan dengan demikian praada-Nya yang abadi Bdk. Yoh 10:36.. Ia menginginkan supaya orang percaya kepada "nama Putera Allah yang tunggal" (Yoh 3:18). Pengakuan Kristen ini sudah tampak dalam seruan kepala pasukan di depan Yesus yang bergantung di salib: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah" (Mrk 15:39). Karena baru dalam misteri Paskah orang beriman dapat memberikan arti yang sepenuhnya kepada gelar "Putera Allah".

445.  Sesudah kebangkitan kelihatanlah keputraan ilahi-Nya dalam kekuasaan kodrat manusiawi-Nya yang dimuliakan. Ia "dinyatakan sebagai Putera Allah dalam kekuasaan-Nya sesuai dengan Roh kekudusan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati" (Rm 1:4) Bdk. Kis 13:33.. Lalu para Rasul dapat mengakui: "Kami telah melihat kemuliaan-Nya yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran" (Yoh 1:14).

dikutip dari Katekismus Gereja Katolik 'KGK 1Thn'

Hari 64 KGK

Hari  64

Artikel 2.
"DAN AKAN YESUS KRISTUS
PUTERA-NYA YANG TUNGGAL TUHAN KITA"

I. Yesus

430.  "Yesus" dalam bahasa Ibrani berarti "Allah membebaskan". Pada waktu menyampaikan pewartaan, malaikat Gabriel menamakan Dia Yesus, yang menandaskan sekaligus Siapa Dia dan untuk apa Ia diutus Bdk. Luk 1:31.. Karena tidak ada seorang pun dapat "mengampuni dosa selain Allah sendiri" (Mrk 2:7), maka Allah sendirilah yang "akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka" (Mat 1:21) dalam Yesus, Putera-Nya yang abadi yang telah menjadi manusia. Jadi, dalam Yesus Allah menyimpulkan seluruh karya keselamatan-Nya untuk umat manusia.

431.  Dalam sejarah keselamatan Allah tidak hanya membebaskan Israel dari "rumah perhambaan" (Ul 5:6), dengan menghantar mereka keluar dari Mesir. Ia juga membebaskan Israel dari dosanya. Karena dosa selalu merupakan penghinaan terhadap Tuhan Bdk. Mzm 51:6., maka hanya Ia sendiri yang dapat mengampuni dosa Bdk. Mzm 51:12.. Karena itu, Israel yang makin sadar akan penyebar-luasan dosa secara merata, hanya dapat menemukan keselamatan kalau ia menyerukan nama Allah Penebus Bdk. Mzm 79:9..

432.  Nama Yesus mengatakan bahwa Allah hadir dalam Pribadi Putera-Nya Bdk. Kis 5:41; 3 Yoh 7.. Ia menjadi manusia supaya menebus semua orang dari dosa mereka secara definitif Yesus adalah nama ilahi, satu-satunya nama yang membawa keselamatan Bdk. Yoh 3:18; Kis 2:21.. Mulai sekarang semua orang dapat menyerukan nama-Nya, karena Yesus mempersatukan Diri dengan semua orang melalui penjelmaan-Nya menjadi manusia Bdk. Rrn 10:6-13., sehingga "di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan" (Kis 4:12) Bdk. Kis 9:14; Yak 2:7..

433.  Nama Allah Penebus diserukan demi penyilihan dosa Israel hanya satu kali setahun oleh imam agung, apabila ia memerciki batu penyilihan dalam ruangan maha kudus dengan darah binatang yang dikurbankan Bdk. Im 16:15-16; Sir 50:20; Ibr 9:7.. Batu penyilihan adalah tempat kehadiran Allah Bdk. Kel 25:22; Im 16:2; Bil 7:89; Ibr 9:5.. Kalau santo Paulus berkata tentang Yesus: "Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya" (Rm 3:25), maka dengan itu ia maksudkan bahwa dalam kodrat manusia-Nya ada "Allah yang mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus" (2 Kor 5:19).

434.  Kebangkitan Yesus memuliakan nama Allah Pembebas Bdk. Yoh 12:28., karena mulai saat itu nama Yesus menyatakan secara penuh dan utuh kekuasaan agung dari "nama di atas segala nama" (Flp 2:9). Roh-roh jahat merasa takut akan nama-Nya Bdk. Kis 16:16-18, 19:13-16., dan murid-murid Yesus mengerjakan mukjizat dalam nama-Nya Bdk. Mrk 16:17., karena Ia akan memberikan kepada mereka segala sesuatu yang mereka minta kepada Bapa dalam nama-Nya Bdk. Yoh 15:16..

435.  Nama Yesus adalah inti doa Kristen. Doa-doa liturgi ditutup dengan rumus "demi [Yesus] Kristus, [Putera-Mu], Tuhan kami...". "Salam Maria" berpuncak pada "terpujilah buah tubuhmu: Yesus". Doa batin Gereja Timur, yang dinamakan doa Yesus, mengatakan: "Tuhan Yesus Kristus, Putera Allah, kasihanilah aku orang berdosa". Banyak orang Kristen meninggal, seperti santa Jeanne d'Arc, dengan perkataan "Yesus" di bibir mereka.

dikutip dari Katekismus Gereja Katolik 'KGK 1Thn'

Kamis, 13 Desember 2012

Hari 63 KGK

Hari  63

Bab II.
AKU PERCAYA AKAN YESUS KRISTUS
PUTERA ALLAH YANG TUNGGAL

Berita Gembira: Allah Mengutus Putera-Nya

422.  "Setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak" (Gal 4:4-5). Inilah "kabar gembira Yesus Kristus, Putera Allah" (Mrk 1:1): Allah mengunjungi bangsa-Nya Bdk. Luk 1:68.; Ia memenuhi janji, yang Ia berikan kepada Abraham dan keturunannya Bdk. Luk 1:55.; Ia membuat jauh lebih banyak daripada yang dapat diharapkan orang: Ia telah mengutus "Putera-Nya terkasih" (Mrk 1:11).

423.  Kita percaya dan mengakui: Yesus dari Nasaret, seorang Yahudi, pada waktu kekuasaan Raja Herodes Agung dan Kaisar Agustus, dilahirkan oleh seorang puteri Israel di Betlehem, bekerja sebagai tukang kayu, dan pada waktu kekuasaan Kaisar Tiberius, di bawah Wali Negeri Pontius Pilatus, dihukum mati pada kayu salib di Yerusalem, adalah Putera Allah yang abadi yang telah menjadi manusia. "Ia datang dari Allah" (Yoh 13:3), "turun dari surga" (Yoh 3:13; 6:33), "Ia datang sebagai manusia" (1 Yoh 4:2). Karena "Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya, sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran... Dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia" (Yoh 1:14.16).

424.  Digerakkan oleh rahmat Roh Kudus dan ditarik oleh Bapa, kita percaya dan mengakui tentang Yesus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup" (Mat 16:16). Atas wadas iman ini, yang diakui santo Petrus, Kristus membangun Gereja-Nya Bdk. Mat 16:18; Leo Agung, serm. 4,3; 51,1; 62,2; 83,3..

"Mewartakan Kekayaan Kristus yang Tidak Terduga" (Ef 3:8)

425.  Pentradisian iman Kristen pada tempat pertama terjadi oleh pewartaan tentang Yesus Kristus: Ia harus menghantar orang kepada iman terhadap-Nya. Sejak awal para murid pertama menyala-nyala karena kerinduan untuk mewartakan Kristus: "Tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar" (Kis 4:20). Dan mereka mengundang manusia dari segala zaman supaya mereka masuk ke dalam kegembiraan persatuan dengan Kristus:

"Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan, dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup - itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami. Apa yang telah kami lihat dan yang kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya Yesus Kristus. Dan semuanya itu kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna" (1 Yoh 1:1-4).

Kristus Adalah Pusat Katekese

426.  "Dalam jantung katekese kita jumpai seorang pribadi yaitu pribadi Yesus dari Nazaret, Putera tunggal Bapa... yang menderita sengsara dan wafat demi kita dan yang sekarang, sesudah bangkit mulia, hidup beserta kita... Memberi katekese berarti menampilkan dalam pribadi Kristus seluruh rencana kekal Allah yang mencapai kepenuhannya dalam pribadi itu. Katekese mendalami arti kegiatan dan kata-kata Kristus, begitu pula tanda-tanda yang dikerjakan-Nya" (CT 5). Tujuan katekese "ialah menghubungkan manusia dengan Yesus Kristus; hanya Dialah yang dapat membimbing kita kepada cinta kasih Bapa dalam Roh, dan mengajak kita ikut serta menghayati hidup Tritunggal kudus" (CT 5).

427.  "Yang diajarkan dalam katekese hanyalah Kristus, Sabda yang menjadi manusia, Putera Allah; segala sesuatu yang lain diajarkan dengan mengacu kepada-Nya. Dan hanya Kristus yang mengajar; setiap orang yang lain hanya sejauh ia melanjutkan kata-kata Kristus dan dengan demikian, memungkinkan Kristus mengajar melalui mulutnya... setiap katekis wajib berusaha, supaya melalui pengajaran serta tingkah lakunya menyampaikan ajaran dan kehidupan Yesus: 'Ajaran-Ku tidak berasal dari Diri-Ku sendiri, melainkan dari Dia, yang telah mengutus Aku' (Yoh 7:16)" (CT 6).

428.  Yang mendapat tugas untuk "mengajar Kristus" harus lebih dahulu mencari "pengetahuan yang mengatasi segala sesuatu mengenai Yesus Kristus"; ia harus bersedia "melepaskan semuanya untuk memperoleh Kristus dan berada dalam Dia", untuk "mengenal Dia dan kekuasaan kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya", menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya "akhirnya sampai kepada kebangkitan dari antara orang mati" (Flp 3:8-11).

429.  Pengetahuan penuh cinta terhadap Kristus ini membangkitkan kerinduan untuk mewartakan, untuk "mengevangelisasikan", dan untuk membimbing orang lain kepada iman kepada Yesus Kristus. Pada waktu yang sama dirasakan perlu untuk mengenal iman ini semakin baik. Dengan maksud ini dijelaskan seturut kerangka pengakuan iman lebih dahulu gelar kebesaran Yesus: Kristus, Putera Allah, Tuhan (artikel 2). Sesudah itu syahadat mengakui misteri pokok kehidupan Kristus: penjelmaan-Nya menjadi manusia (artikel 3), Paskah-Nya (artikel 4 dan 5) dan akhirnya kemuliaan-Nya (artikel 6 dan 7).

dikutip dari Katekismus Gereja Katolik 'KGK 1Thn'

Hari 62 KGK

Hari  62

TEKS-TEKS SINGKAT

413.  "Maut tidak dibuat oleh Allah, dan Ia pun tidak bergembira karena orang yang hidup musnah lenyap... Tetapi karena dengki setan, maka maut masuk ke dunia " (Keb 1:13; 2:24).

414.  Setan atau iblis dan roh-roh jahat yang lain pada mulanya adalah malaikat, tetapi mereka jatuh, karena dengan kehendak bebas mereka menolak melayani Allah dan keputusan-Nya. Keputusan mereka melawan Allah bersifat definitif. Mereka berusaha untuk menarik manusia dalam pemberontakan mereka melawan Allah.

415.  "Akan tetapi manusia, yang diciptakan oleh Allah dalam kebenaran, sejak awal mula sejarah, atas bujukan si Jahat, telah menyalahgunakan kebebasannya. Ia memberontak melawan Allah, dan ingin mencapai tujuannya di luar Allah" (GS 13, 1).

416.  Oleh dosanya, Adam sebagai manusia pertama kehilangan kekudusan dan keadilan aslinya, yang telah ia terima dari Allah tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk semua manusia.

417.  Adam dan Hawa oleh dosa mereka yang pertama meneruskan kepada turun-temurunnya kodrat manusiawi yang terluka, jadi yang mengalami kekurangan kekudusan dan keadilan asli. Kekurangan ini dinamakan "dosa asal".

418.  Sebagai akibat dosa asal kodrat manusiawi diperlemah dalam kekualannya, ditaklukkan kepada kebodohan, kesengsaraan, dan kekuasaan kematian, dan condong kepada dosa. Kecondongan ini dinamakan "concupiscentia".

419.  "Sambil mengikuti Konsili Trente, kami memegang teguh, bahwa dosa asal diturunkan bersama dengan kodrat manusiawi melalui pembiakan dan tidak hanya melalui peniruan, dan bahwa dosa asal itu berada di dalam diri setiap manusia sebagai keadaan pribadinya " (SPF 16).

420.  Kemenangan Kristus atas dosa memberi kepada kita hal-hal yang lebih baik daripada yang diambil dari kita oleh dosa. "Di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah" (Rm 5:20).

421.  "Menurut iman umat Kristiani [dunia] diciptakan dan dilestarikan oleh cinta kasih Sang Pencipta; dunia memang berada dalam perbudakan dosa, tetapi telah dibebaskan oleh Kristus yang disalibkan dan bangkit, sesudah kuasa si Jahat dihancurkan " (GS 2,2).

dikutip dari Katekismus Gereja Katolik 'KGK 1Thn'

Selasa, 11 Desember 2012

Hari 61 KGK

Hari  61

Perjuangan Berat...

407.  Ajaran mengenai dosa asal - dalam hubungan dengan ajaran mengenai penebusan oleh Kristus - memberi pandangan jelas, bagaimana keadaan manusia dan tindakannya di dunia ini. Melalui dosa nenek moyang kita, setan mendapat kekuasaan tertentu atas manusia, walaupun manusia tetap tinggal bebas. Dosa asal menghantar kepada "perhambaan di bawah kekuasaan dia, yang sesudah itu "berkuasa atas maut, yaitu setan (Ibr 2:14)" (Konsili Trente: DS 1511). Tidak memperhatikan bahwa manusia memiliki kodrat yang terluka dan condong kepada yang jahat, akan mengakibatkan kekeliruan yang buruk dalam bidang pendidikan, politik, tingkah laku sosial, Bdk. CA 25. dan kesusilaan.

408.  Akibat-akibat dosa asal dan semua dosa pribadi manusia membawa dunia secara menyeluruh ke dalam keadaan dosa, yang bersama penginjil Yohanes dapat dinamakan "dosa dunia" (Yoh 1:29). Dengan istilah ini orang menggambarkan pengaruh negatif atas diri manusia oleh situasi dan struktur kemasyarakatan yang adalah akibat dari dosa manusia Bdk. RP 16..

409.  Situasi dramatis "seluruh dunia" ini, yang berada "di bawah kekuasaan si jahat" (1 Yoh 5:19) Bdk. 1 Ptr 5:8., membuat kehidupan manusia menjadi suatu perjuangan:

IV.  "Engkau Tidak Menyerahkan Dia kepada Kekuasaan Maut"

410.  Sesudah jatuh, manusia tidak dibiarkan Allah. Sebaliknya, Allah memanggil dia Bdk. Kej 3:9. dan memberitahukan kepadanya atas cara yang penuh rahasia, kemenangannya atas yang jahat dan kebangkitan dari kejatuhannya. Teks dalam buku Kejadian Bdk. Kej. 3:15. ini dinamakan "protoevangelium", karena ia adalah pengumuman mengenai permusuhan antara ular dan wanita dan kemenangan akhir dari turunan wanita itu.

411.  Tradisi Kristen melihat dalam teks ini pengumuman tentang "Adam baru" Bdk. 1 Kor 15:21-22.45. yang oleh "ketaatan-Nya sampai mati di salib" (Flp 2:8) berbuat lebih daripada hanya memulihkan ketidak-taatan Adam Bdk. Rm 5:19-20.. Selanjutnya banyak bapa Gereja dan pujangga Gereja melihat wanita Yang dinyatakan dalam "protoevangelium" adalah Bunda Kristus, Maria, sebagai "Hawa baru". Kemenangan yang diperoleh Kristus atas dosa diperuntukkan bagi Maria sebagai yang pertama dan atas cara yang luar biasa: ia dibebaskan secara utuh dari tiap noda dosa asal Bdk. Pius IX: DS 2803. dan oleh rahmat Allah yang khusus ia tidak melakukan dosa apa pun selama seluruh kehidupan duniawinya Bdk. Konsili Trente: DS 1573..

412.  Tetapi mengapa Allah tidak menghalangi manusia pertama berdosa? Santo Leo Agung menjawab: "Lebih bernilailah apa yang kita terima melalui rahmat Tuhan yang tidak terlukiskan, daripada kehilangan yang kita alami karena iri hati setan" (serm. 73, 4). Dan santo Tomas dari Aquino: "Juga sesudah dosa masih terdapat kemungkinan pengangkatan kodrat. Allah hanya membiarkan yang jahat itu terjadi, untuk menghasilkan darinya sesuatu yang lebih baik: 'Di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah' (Rm 5:20). Karena itu waktu pemberkatan lilin Paskah dinyanyikan: 'O kesalahan yang membahagiakan, yang dikaruniai seorang Penebus yang sekian besar"' (s.th. 3,1,3 ad 3).

dikutip dari Katekismus Gereja Katolik 'KGK 1Thn'

Hari 60 KGK

Hari   60

III.  Dosa Asal Percobaan Kebebasan

396.  Allah menciptakan manusia menurut citra-Nya dan menerimanya dalam persahabatan-Nya. Sebagai makhluk yang dijiwai roh, manusia hanya dapat menghayati persahabatan ini dalam kepatuhan bebas kepada Allah. Itu dinyatakan dalam larangan bagi manusia untuk makan dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat "sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati" (Kej 2:17). "Pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat" ini mengingatkan secara simbolis akan batas-batas yang tidak boleh dilewati, yang manusia sebagai makhluk harus akui dengan bebas dan perhatikan dengan penuh kepercayaan. Manusia bergantung dari Pencipta, ia berada di bawah hukum-hukum ciptaan dan norma-norma kesusilaan yang mengatur penggunaan kebebasannya.

Dosa Pertama Manusia

397.  Digoda oleh setan, manusia membiarkan kepercayaan akan Penciptanya mati Bdk. Kej 3:1-11. di dalam hatinya, menyalah-gunakan kebebasannya dan tidak mematuhi perintah Allah. Di situlah terletak dosa pertama manusia Bdk. Rm 5:19.. Sesudah itu tiap dosa merupakan ketidak-taatan kepada Allah dan kekurangan kepercayaan akan kebaikan-Nya.

398.  Dalam dosa manusia mendahulukan dirinya sendiri daripada Allah dan dengan demikian mengabaikan Allah: ia memilih dirinya sendiri melawan Allah, melawan kebutuhan-kebutuhan keberadaannya sendiri sebagai makhluk dan dengan demikian juga melawan kesejahteraannya sendiri. Diciptakan dalam keadaan kekudusan, manusia ditentukan supaya "di-ilahi-kan" sepenuhnya oleh Allah dalam kemuliaan. Digoda oleh setan, ia hendak "menjadi seperti Allah" Bdk. Kej 3:5., tetapi "tanpa Allah dan sebelum Allah dan tidak sesuai dengan Allah" (Maksimus Pengaku iman, ambig.).

399.  Kitab Suci menunjukkan akibat-akibat dari ketidak-taatan pertama yang membawa malapetaka. Adam dan Hawa langsung kehilangan rahmat kekudusan asli Bdk. Rm 3:23.. Mereka takut kepada Allah Bdk. Kej 3:9-10., tentang Siapa mereka telah membuat karikatur seorang Allah, yang terutama mencari kepentingan-kepentingan-Nya sendiri Bdk. Kej 3:5..

400.  Keselarasan yang mereka miliki berkat keadilan asli, sudah rusak; kekuasaan kemampuan-kemampuan rohani dari jiwa atas badan, sudah dipatahkan Bdk. Kej 3:7.; kesatuan antara pria dan wanita mengalami ketegangan Bdk. Kej 3:11-13.; hubungan mereka ditandai dengan keinginan dan nafsu untuk berkuasa. Juga keselarasan dengan ciptaan rusak: ciptaan kelihatan menjadi asing dan bermusuhan dengan manusia Bdk. Kej 3:17.19.. Karena manusia, seluruh makhluk "telah ditaklukkan kepada kesia-siaan" (Rm 8:20). Akhirnya akan jadilah akibatnya, yang telah diramalkan dengan jelas sebelum dosa ketidak-taatan: "manusia adalah debu, dan akan kembali menjadi debu" (Kej 3:19). Maut memasuki sejarah umat manusia Bdk. Rm 5:12..

401.  Sejak dosa pertama ini, dosa benar-benar membanjiri dunia: Kain membunuh saudaranya Abel Bdk. Kej 4:3-15.; sebagai akibat dosa, manusia pada umumnya menjadi rusak sama sekali Bdk. Kej 6:5.12; Rm 1:18-32.; dalam sejarah Israel dosa ini sering menampakkan diri - terutama sebagai ketidaksetiaan kepada perjanjian dengan Allah dan sebagai pelanggaran hukum Musa; dan juga sesudah penebusan oleh Kristus orang Kristen masih juga berdosa dengan berbagai macam cara Bdk. 1 Kor 1-6; Why 2-3.. Kitab Suci dan Tradisi Gereja selalu mengingatkan lagi bahwa ada dosa dan bahwa ia tersebar luas dalam seluruh sejarah manusia.

"Apa yang kita ketahui berkat pewahyuan itu memang cocok dengan pengalaman sendiri. Sebab bila memeriksa batinnya sendiri manusia memang menemukan juga, bahwa ia cenderung untuk berbuat jahat, dan tenggelam dalam banyak hal yang buruk, yang tidak mungkin berasal dari Penciptanya yang baik. Sering ia menolak mengakui Allah sebagai dasar hidupnya. Dengan demikian ia merusak keterarahannya yang sejati kepada tujuannya terakhir, begitu pula seluruh hubungannya yang sesungguhnya dengan dirinya sendiri, dengan sesama manusia, dan dengan segenap ciptaan" (GS 13,1).

Akibat Dosa Adam untuk Umat Manusia

402.  Semua manusia terlibat dalam dosa Adam. Santo Paulus mengatakan: "Oleh ketidak-taatan satu orang, semua orang telah menjadi orang berdosa" (Rm 5: 191. "Sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa" (Rm 5:12). Rasul mempertentangkan universalitas dosa dan kematian dengan universalitas keselamatan dalam Kristus: "Sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang mendapat penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang mendapat pembenaran untuk hidup" (Rm 5:18).

403.  Sehubungan dengan santo Paulus Gereja selalu mengajar bahwa penderitaan yang sangat banyak membebani manusia, dan kecondongannya kepada yang jahat dan kepada kematian tidak dapat dimengerti tanpa hubungan dengan dosa Adam dan dengan kenyataan bahwa ia meneruskan kepada kita suatu dosa, yang kita semua sudah terima pada saat kelahiran dan yang "merupakan kematian jiwa" Bdk. Konsili Trente: DS 1512.. Karena keyakinan iman ini Gereja memberi Pembaptisan untuk pengampunan dosa juga kepada anak-anak kecil yang belum melakukan dosa pribadi Bdk. Konsili Trente: DS 1514..

404.  Mengapa dosa Adam menjadi dosa bagi semua turun-temurunnya? Dalam Adam seluruh umat manusia bersatu "bagaikan tubuh yang satu dari seorang manusia individual" (Tomas Aqu., mal. 4, 1). Karena "kesatuan umat manusia ini", semua manusia terjerat dalam dosa Adam, sebagaimana semua terlibat dalam keadilan Kristus. Tetapi penerusan dosa asal adalah satu rahasia, yang tidak dapat kita mengerti sepenuhnya. Namun melalui wahyu kita tahu bahwa Adam tidak menerima kekudusan dan keadilan asli untuk diri sendiri, tetapi untuk seluruh kodrat manusia. Dengan menyerah kepada penggoda, Adam dan Hawa melakukan dosa pribadi, tetapi dosa ini menimpa kodrat manusia, yang selanjutnya diwariskan dalamkeadaan dosa Bdk. Konsili Trente: DS 1511-1512.. Dosa itu diteruskan kepada seluruh umat manusia melalui pembiakan, yaitu melalui penerusan kodrat manusia, yang kehilangan kekudusan dan keadilan asli. Dengan demikian dosa asal adalah "dosa" dalam arti analog: ia adalah dosa, yang orang "menerimanya", tetapi bukan melakukannya, satu keadaan, bukan perbuatan.

405.  Walaupun "berada pada setiap orang secara pribadi" Bdk. Konsili Trente: DS 1513., namun dosa asal tidak mempunyai sifat kesalahan pribadi pada keturunan Adam. Manusia kehilangan kekudusan asli, namun kodrat manusiawi tidak rusak sama sekali, tetapi hanya dilukai dalam kekuatan alaminya. Ia takluk kepada kelemahan pikiran, kesengsaraan dan kekuasaan maut dan condong kepada dosa; kecondongan kepada yang jahat ini dinamakan "concupiscentia". Karena Pembaptisan memberikan kehidupan rahmat Kristus, ia menghapus dosa asal dan mengarahkan manusia kepada Allah lagi, tetapi akibat-akibat untuk kodrat, yang sudah diperlemah tinggal dalam manusia dan mengharuskan dia untuk berjuang secara rohani.

406.  Ajaran Gereja mengenai penerusan dosa asal dijernihkan terutama dalam abad ke-5, teristimewa di bawah dorongan pikiran anti-pelagian dari santo Agustinus, dan dalam abad ke-16 dalam perlawanan menentang reformasi. Pelagius berpendapat bahwa manusia sendiri berkat daya alaminya dan berkat kehendak bebasnya dapat menghayati kehidupan susila yang baik, tanpa memerlukan bantuan rahmat Allah, dan dengan demikian membatasi pengaruh dosa Adam menjadi suatu contoh kehidupan yang buruk saja. Sebaliknya para reformator pertama mengajarkan bahwa manusia sudah rusak sama sekali oleh dosa asal dan bahwa kebebasan sudah ditiadakan. Mereka mengidentifikasikan dosa yang diwarisi oleh setiap orang dengan kecondongan kepada yang jahat, yaitu concupiscentia, yang dianggap sebagai tidak terkalahkan. Terutama pada tahun 529 dalam Sinode kedua Orange Bdk. DS 371-372. dan pada tahun 1546 dalam Konsili Trente Bdk. DS 1510-1516. Gereja menyatakan pendiriannya mengenai makna wahyu tentang dosa asal.



dikutip dari Katekismus Gereja Katolik 'KGK 1Thn'

Minggu, 09 Desember 2012

Hari 59 KGK

Hari  59

II.  Jatuhnya Para Malaikat

391.  Di balik keputusan nenek moyang kita untuk membangkang terdengar satu suara penggoda yang bertentangan dengan Allah Bdk. Kej 3:1-5., yang memasukkan mereka ke dalam maut karena iri hati Bdk. Keb 2:24.. Kitab Suci dan tradisi melihat dalam wujud ini seorang malaikat yang jatuh, yang dinamakan setan atau iblis Bdk. Yoh 8:44; Why 12:9.. Gereja mengajar bahwa ia pada mulanya adalah malaikat baik yang diciptakan Allah. "Setan dan roh-roh jahat lain menurut kodrat memang diciptakan baik oleh Allah, tetapi mereka menjadi jahat karena kesalahan sendiri" (Konsili Lateran IV, 1215: DS 800).

392.  Kitab Suci berbicara mengenai satu dosa para malaikat yang jatuh Bdk. 2 Ptr 2:4.. "Jatuhnya mereka dalam dosa" merupakan keputusan bebas roh-roh yang tercipta ini, yang menolak Allah dan Kerajaan-Nya secara radikal dan tetap. Kita mendengar satu gema dari pemberontakan ini dalam apa yang setan katakan kepada nenek moyang kita: "Kamu akan menjadi seperti Allah" (Kej 3:5). Setan adalah "pendosa dari mulanya" (1 Yoh 3:8),"bapa segala dusta" (Yoh 8:44).

393.  Karena sifat tetap keputusan mereka yang tidak dapat ditarik kembali dan bukan karena kekurangan belas kasihan ilahi yang tidak terbatas, maka dosa para malaikat itu tidak dapat diampuni. "Bagi mereka tidak ada penyesalan sesudah jatuh sama seperti bagi manusia sesudah kematian" (Yohanes dari Damaskus, f.o. 2,4).

394.  Kitab Suci memberi kesaksian tentang pengaruh yang mencelakakan dari dia, yang Yesus namakan "pembunuh sejak awal" (Yoh 8:44) dan yang malahan mencoba menyesatkan Yesus dari perutusan yang diterima-Nya dari Allah Bdk. Mat 4:1 -11.. "Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu" (1 Yoh 3:8). Yang paling banyak membawa malapetaka dari semua perbuatan ini ialah godaan yang penuh tipu muslihat, yang telah menyebabkan manusia tidak mematuhi Tuhan lagi.

395.  Tetapi kekuasaan setan bukan tanpa batas. Ia hanya ciptaan belaka. Walaupun kuat, karena ia adalah roh murni, namun ia tetap saja makhluk: ia tidak dapat menghindarkan pembangunan Kerajaan Allah. Setan ada di dunia karena kebenciaannya terhadap Allah dan ia bekerja melawan Kerajaan-Nya yang berlandaskan Yesus Kristus. Usahanya membawa kerugian fisik bagi tiap manusia dan tiap masyarakat. Walaupun demikian, usahanya itu dibiarkan oleh penyelenggaraan ilahi, yang mengatur sejarah manusia dan dunia dengan penuh kekuatan dan sekaligus dengan lemah lembut. Bahwa Allah membiarkan usaha setan merupakan satu rahasia besar, tetapi "kita tahu, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia" (Rm 8:28).


dikutip dari Katekismus Gereja Katolik 'KGK 1Thn'

Hari 58 KGK

Hari  58

Pasal 7.  JATUH DALAM DOSA

385.  Allah itu baik secara tak terbatas dan segala karya-Nya baik. Namun tidak ada seorang yang luput dari pengalaman penderitaan, kebobrokan alami - yang rupanya sudah termasuk keterbatasan ciptaan - dan terutama tidak seorang pun dapat mengelak masalah kejahatan moral. Dari manakah datangnya kejahatan? "Aku bertanya-tanya mengenai awal kejahatan, tetapi tidak menemukan jalan keluar" demikian santo Agustinus (conf. 7,7,11), dan pencariannya yang menyedihkan hati, baru akan mendapat jalan keluar dalam pertobatannya kepada Allah yang hidup. "Kuasa rahasia kedurhakaan" (2 Tes 2:7) hanya menyingkapkan diri dalam cahaya "rahasia iman" (1 Tim 3:16). Wahyu cinta ilahi yang terjadi dalam Kristus menunjukkan sekaligus banyaknya dosa dan melimpahnya rahmat Bdk. Rm 5:20.. Kalau kita menghadapi pertanyaan mengenai awal kejahatan, kita juga harus mengarahkan pandangan iman kita kepada Dia, yang mengalahkannya Bdk. Luk 11:21-22; Yoh 16:11; 1 Yoh 3:8..

I.  Di Mana Dosa Menjadi Besar, di Sana Kasih Karunia Menjadi Berlimpah-limpah

Kenyataan Dosa

386.  Dalam sejarah manusia dosa itu hadir. Orang akan berusaha dengan sia-sia untuk tidak melihatnya atau untuk memberikan nama lain kepada kenyataan gelap ini. Supaya mengerti, apa sebenarnya dosa itu, orang lebih dahulu harus memperhatikan hubungan mendalam antara manusia dan Allah. Kalau orang tidak memperhatikan hubungan ini, kejahatan dosa tidak akan dibuka kedoknya dalam arti yang sebenarnya - sebagai penolakan Allah, sebagai pemberontakan terhadap-Nya - walaupun ia tetap membebani kehidupan dan sejarah manusia.

387.  Hanya dalam terang wahyu ilahi orang melihat, apa itu dosa, terutama dosa asal. Wahyu ini memberi kepada kita pengetahuan mengenai Allah, dan tanpa itu orang tidak akan melihat dosa dengan jelas dan akan digoda untuk menjelaskan dosa sebagai satu gangguan dalam pertumbuhan, satu kelemahan jiwa, satu kesalahan atau sebagai akibat otomatis dari satu struktur masyarakat yang salah. Hanya kalau mengetahui, untuk mana Allah telah menentukan manusia, orang dapat mengerti bahwa dosa adalah penyalah-gunaan kebebasan, yang Allah berikan kepada makhluk yang berakal budi, supaya mereka dapat mencintai-Nya dan mencintai satu sama lain.

Dosa Asal - Satu Kebenaran Iman yang Hakiki

388.  Dengan kemajuan wahyu, kenyataan dosa pun diterangi. Walaupun Umat Allah Perjanjian Lama dalam cahaya kisah dosa pertama yang diceriterakan dalam buku Kejadian, mengenal sedikit keadaan manusia, ia toh tidak dapat mengerti arti terdalam kisah ini; arti itu baru nyata dalam cahaya kematian dan kebangkitan Yesus Kristus Bdk. Rm 5:12-21.. Orang harus mengenal Kristus sebagai sumber rahmat untuk mengerti Adam sebagai sumber dosa. Roh Kudus, yang diutus Kristus yang bangkit untuk kita, sudah datang, "supaya menginsyafkan dunia akan dosa" (Yoh 16:8), dengan mewahyukan Dia, yang menyelamatkan dari dosa.

389.  Ajaran mengenai dosa asal boleh dikatakan "sisi gelap" dari warta gembira bahwa Yesus adalah Penebus segala manusia, bahwa semua orang membutuhkan keselamatan dan bahwa berkat Kristus keselamatan ditawarkan kepada semua orang. Gereja yang mengetahui "pikiran Kristus" Bdk. 1 Kor 2:16. menyadari dengan jelas bahwa orang tidak dapat mempersoalkan wahyu tentang dosa asal, tanpa membahayakan misteri Kristus.

Kisah tentang Kejatuhan dalam Dosa

390.  Kisah tentang kejatuhan dalam dosa Kej 3. memakai bahasa gambar, tetapi melukiskan satu kejadian purba yang terjadi pada awal sejarah umat manusia Bdk. GS 13,1.. Wahyu memberi kepada kita kepastian iman bahwa seluruh sejarah umat manusia telah diwarnai oleh dosa purba, yang telah dilakukan dengan bebas oleh nenek moyang kita Bdk. Konsili Trente: DS 1513; Pius XII, Ens. "Humani generis": DS 3897; Paulus VI., Pidato pada 11 Juni 1966..

dikutip dari Katekismus Gereja Katolik 'KGK 1Thn'

Jumat, 07 Desember 2012

Hari 57 KGK

Hari   57

TEKS-TEKS SINGKAT

380.  "Engkau menjadikan manusia menurut gambaran-Mu, Engkau menyerahkan kepadanya tugas menguasai alam raya; agar dengan demikian dapat mengabdi kepada-Mu, satu-satunya Pencipta" (MR, Doa Syukur Agung IV 118).

381.  Manusia sudah ditentukan untuk mencerminkan dengan setia citra Putera Allah yang menjadi manusia - "gambar Allah yang tidak kelihatan " (Kol 1:15) - supaya Kristus menjadi yang sulung di antara banyak saudara Bdk. Ef 1:3-6; Rm 8:29..

382.  Manusia adalah "satu jiwa maupun raganya" (GS 14, 1). Ajaran iman mengatakan bahwa jiwa yang rohani dan tidak dapat mati langsung diciptakan oleh Allah.

383.  "Allah tidak menciptakan manusia seorang diri: sebab sejak awal mula 'Ia menciptakan mereka pria dan wanita' (Kej 1:27). Rukun hidup mereka merupakan bentuk pertama persekutuan antar pribadi - pribadi (GS 12,4).

384.  Wahyu memperlihatkan kepada kita keadaan kekudusan dan keadilan asli pria dan wanita sebelum berdosa. Dari persahabatannya dengan Allah muncullah kebahagiaan hidup mereka dalam firdaus.

dikutip dari Katekismus Gereja Katolik 'KGK 1Thn'

Hari 56 KGK

Hari   56

III.   Ia Menciptakan Mereka sebagai Pria dan wanita

Persamaan dan Perbedaan yang Dikehendaki Allah

369.  Pria dan wanita diciptakan, artinya, dikehendaki Allah dalam persamaan yang sempurna di satu pihak sebagai pribadi manusia dan di lain pihak dalam kepriaan dan kewanitaannya. "Kepriaan" dan "kewanitaan" adalah sesuatu yang baik dan dikehendaki Allah: keduanya, pria dan wanita, memiliki martabat yang tidak dapat hilang, yang diberi kepada mereka langsung oleh Allah, Penciptanya Bdk Kej 2:7.22.. Keduanya, pria dan wanita, bermartabat sama "menurut citra Allah". Dalam kepriaan dan kewanitaannya mereka mencerminkan kebijaksanaan dan kebaikan Pencipta.

370.  Allah sendiri sama sekali tidaklah menurut citra manusia. Ia bukan pria, bukan juga wanita. Allah adalah Roh murni, pada-Nya tidak bisa ada perbedaan jenis kelamin. Namun dalam "kesempurnaan-kesempurnaan" pria dan wanita tercermin sesuatu dari kesempurnaan Allah yang tidak terbatas: ciri khas seorang ibu Bdk Yes 49:14-15; 66:13; Mzm 131:2-3. dan ciri khas seorang ayah dan suami Bdk Hos 11: 1-4 Yer 3:4-19..

Untuk Satu sama Lain - Satu "Dwitunggal"

371.  Allah menciptakan pria dan wanita secara bersama dan menghendaki yang satu untuk yang lain. Sabda Allah menegaskan itu bagi kita melalui berbagai tempat dalam Kitab Suci: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya yang sepadan dengan dia" (Kej 2:18). Dari antara binatang-binatang manusia tidak menemukan satu pun yang sepadan dengan dia (Kej 2:19-20). Wanita yang Allah "bentuk" dari rusuk pria, dibawa kepada manusia. Lalu berkatalah manusia yang begitu bahagia karena persekutuan dengannya, "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku" (Kej 2:23). Pria menemukan wanita itu sebagai aku yang lain, sebagai sesama manusia.

372.  Pria dan wanita diciptakan "satu untuk yang lain", bukan seakan-akan Allah membuat mereka sebagai manusia setengah-setengah dan tidak lengkap, melainkan Ia menciptakan mereka untuk satu persekutuan pribadi, sehingga kedua orang itu dapat menjadi "penolong" satu untuk yang lain, karena di satu pihak mereka itu sama sebagai pribadi ("tulang dari tulangku"), sedangkan di lain pihak mereka saling melengkapi dalam kepriaan dan kewanitaannya. Dalam perkawinan Allah mempersatukan mereka sedemikian erat, sehingga mereka "menjadi satu daging" (Kej 2:24) dan dapat meneruskan kehidupan manusia: "Beranak-cuculah dan bertambah banyaklah; penuhilah bumi" (Kej 1:28). Dengan meneruskan kehidupan kepada anak-anaknya, pria dan wanita sebagai suami isteri dan orang-tua bekerja sama dengan karya Pencipta atas cara yang sangat khusus Bdk. GS 50,1..

373.  Menurut rencana Allah, pria dan wanita memiliki panggilan supaya sebagai "wakil" yang ditentukan Allah, "menaklukkan dunia". Keunggulan ini tidak boleh menjadi kelaliman yang merusak. Diciptakan menurut citra Allah, yang "mengasihi segala yang ada" (Keb 11:24), pria dan wanita terpanggil untuk mengambil bagian dalam penyelenggaraan ilahi untuk makhluk-makhluk lain. Karena itu, mereka bertanggung jawab untuk dunia yang dipercayakan Allah kepada mereka.

IV.  Manusia dalam Firdaus

374.  Manusia pertama diciptakan sebagai makhluk yang baik dan ditempatkan dalam persahabatan dengan Penciptanya dan dalam keselarasan dengan diri sendiri dan dengan ciptaan yang berada di sekitamya. Hanya oleh kemuliaan penciptaan baru dalam Kristus, persahabatan dan harmoni ini dapat dilampaui.

375.  Gereja menjelaskan perlambangan bahasa biblis dalam terang Perjanjian Baru dan tradisi secara otentik dan mengajarkan bahwa nenek moyang kita Adam dan Hawa ditempatkan dalam satu keadaan "kekudusan dan keadilan" yang asli (Konsili Trente: DS 1511). Rahmat kekudusan yang asli itu adalah "berpartisipasi dalam kehidupan ilahi" (LG 2).

376.  Oleh sinar rahmat ini kehidupan manusiawi diperkuat menurut segala aspek. Selama manusia tinggal dalam hubungan erat dengan Allah ia tidak perlu mati Bdk. Kej 2:17; 3:19. atau bersengsara Bdk. Kej 3:16., Keselarasan batin dari pribadi manusiawi, keselarasan antara pria dan wanita Bdk. Kej 2:25., dan keselarasan antara pasangan suami isteri pertama dan seluruh ciptaan merupakan keadaan yang dinamakan "keadilan purba".

377.  "Kekuasaan" atas dunia yang diberikan oleh Allah kepada manusia sejak awal, dilaksanakan pada tempat pertama sekali di dalam manusia itu sendiri yaitu kekuasaan atas diri sendiri. Manusia dalam seluruh kodratnya utuh dan teratur, karena ia bebas dari tiga macam hawa nafsu Bdk. 1 Yoh 2:16., yang membuat dia menjadi hamba kenikmatan hawa nafsu, ketamakan akan harta duniawi, dan penonjolan diri yang bertentangan dengan petunjuk akal budi.

378.  Bukti hubungan baik dengan Allah ialah bahwa Allah menempatkan manusia dalam "kebun" Bdk. Kej 2:8.. Ia hidup di dalamnya "untuk mengusahakan dan memelihara" taman itu (Kej 2:15). Pekerjaan itu untuk pria dan wanita bukan kerja paksa Bdk. Kej 3:17-19., melainkan kerja sama dengan Allah demi penyempurnaan ciptaan yang kelihatan.

379.  Seluruh keselarasan keadilan purba, yang rencana Allah persiapkan untuk manusia, hilang karena dosa nenek moyang kita.

dikutip dari Katekismus Gereja Katolik 'KGK 1Thn'

Hari 55 KGK

Hari   55

II.  "Satu dalam Jiwa dan Badan"

362.  Pribadi manusia yang diciptakan menurut citra Allah adalah wujud jasmani sekaligus rohani. Teks Kitab Suci mengungkapkan itu dalam bahasa kiasan, apabila ia mengatakan: "Allah membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan napas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup" (Kej 2:7). Manusia seutuhnya dikehendaki Allah.

363.  Dalam Kitab Suci istilah jiwa sering berarti kehidupan manusia Bdk. Mat 16:25-26; Yoh 15:13. atau seluruh pribadi manusia Bdk. Kis 2:41.. Tetapi ia berarti juga unsur terdalam pada manusia Bdk. Mat 26:38; Yoh 12:27., yang paling bernilai padanya Bdk. Mat 10:28; 2 Mak 6:30., yang paling mirip dengan citra Allah: "Jiwa" adalah prinsip hidup rohani dalam manusia.

364.  Tubuh manusia mengambil bagian pada martabat keberadaan "menurut citra Allah": ia adalah tubuh manusiawi karena ia dijiwai oleh jiwa rohani. Pribadi manusiawi secara menyeluruh sudah ditentukan menjadi kenisah Roh dalam Tubuh Kristus Bdk. 1 Kor 6:19-20; 15:44-45..

"Manusia, yang satu jiwa maupun raganya, melalui kondisi badaniahnya sendiri menghimpun unsur-unsur dunia jasmani dalam dirinya, sehingga melalui dia unsur-unsur itu mencapai tarafnya tertinggi, dan melambungkan suaranya untuk dengan bebas memuliakan Sang Pencipta. Oleh karena itu manusia tidak boleh meremehkan hidup jasmaninya; tetapi sebaliknya, ia wajib memandang baik serta layak dihormati badannya sendiri, yang diciptakan oleh Allah dan harus dibangkitkan pada hari terakhir" (GS 14, 1).

365.  Kesatuan jiwa dan badan begitu mendalam, sehingga jiwa harus dipandang sebagai "bentuk" badan , artinya jiwa rohani menyebabkan, bahwa badan yang dibentuk dari materi menjadi badan manusiawi yang hidup. Dalam manusia, roh dan materi bukanlah dua kodrat yang bersatu, melainkan kesatuan mereka membentuk kodrat yang satu saja.

366.  Gereja mengajarkan bahwa setiap jiwa rohani langsung diciptakan Allah Bdk. Pius XII. Ens. "Humani generis" 1950: DS 3896; SPF 8. - ia tidak dihasilkan oleh orang-tua - dan bahwa ia tidak dapat mati Bdk. Konsili Lateran V 1513: DS 1440.: ia tidak binasa, apabila pada saat kematian ia berpisah dari badan, dan ia akan bersatu lagi dengan badan baru pada hari kebangkitan.

367.  Kadang kata jiwa dibedakan dengan roh. Santo Paulus berdoa demikian: "Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya, dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus" (1 Tes 5:23). Gereja mengaiarkan bahwa perbedaan ini tidak membagi jiwa menjadi dua Bdk. Konsili Konstantinopel IV, 870: DS 657.. Dengan "roh" dimaksudkan bahwa manusia sejak penciptaannya diarahkan kepada tujuan adikodratinya Bdk. Konsili Vatikan 1: DS 3005; GS 22,5. dan bahwa jiwanya dapat diangkat ke dalam persekutuan dengan Allah Bdk. Pius XII, Ens. "Humani generis" 1950: DS 3891. karena rahmat.

368.  Tradisi rohani Gereja juga menekankan pentingnya hati dalam arti biblis sebagai "dasar hakikat" atau "batin" (Yer 31:33), di mana manusia memutuskan berpihak kepada Allah atau melawan Allah Bdk. Ul 6:5; 29:3; Yes 29:13; Yeh 36:26; Mat 6:21; Luk 8:15; Rm 5:5..

dikutip dari Katekismus Gereja Katolik 'KGK 1Thn'

Hari 54 KGK

Hari   54

Pasal 6.   MANUSIA

355.  "Allah menciptakan manusia itu menurut citra-Nya, menurut citra Allah diciptakan-Nya dia: laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka" (Kej 1:27). Manusia menduduki tempat khusus dalam ciptaan: ia diciptakan "menurut citra Allah" (I); dalam kodratnya bersatulah dunia rohani dan dunia jasmani (II); ia diciptakan "sebagai laki-laki dan perempuan" (III); Allah menjadikan dia sahabat-Nya (IV).

I. "Menurut Citra Allah"

356.   Dari segala ciptaan yang kelihatan, hanya manusia itu "mampu mengenal dan mencintai Penciptanya" (GS 12,3): ialah "yang di dunia merupakan satu-satunya makhluk, yang Allah kehendaki demi dirinya sendiri" (GS 24,3): hanya dialah yang dipanggil, supaya dalam pengertian dan cinta menganibil bagian dalam kehidupan Allah. Ia diciptakan untuk tujuan ini, dan itulah dasar utama bagi martabatnya:

"Apakah alasannya, maka Engkau meninggikan manusia ke martabat yang begitu mulia? Cinta yang tidak ternilai, yang dengannya Engkau memandang makhluk-Mu dalam diri-Mu sendiri dan jatuh cinta kepadanya, sebab Engkau menciptakannya karena cinta, karena cinta Engkau memberi kepadanya satu kodrat, yang dapat merasakan kegembiraan pada diri-Mu, harta abadi" (Katarina dari Siena, dial. 4,13).

357.  Karena ia diciptakan menurut citra Allah, manusia memiliki martabatsebagai pribadi: ia bukan hanya sesuatu, melainkan seorang. Ia mampu mengenal diri sendiri, menjadi tuan atas dirinya, mengabdikan diri dalam kebebasan dan hidup dalam kebersamaan dengan orang lain, dan karena rahmat ia sudaii dipanggil ke dalam perjanjian dengan Penciptanya, untuk memberi kepada-Nya jawaban iman dan cinta, yang tidak dapat diberikan suatu makhluk lain sebagai penggantinya.

358.  Tuhan menciptakan segala sesuatu untuk manusia Bdk. GS 12,1; 24,2; 39,1., tetapi manusia itu sendiri diciptakan untuk melayani Allah, untuk mencintai-Nya dan untuk mempersembahkan seluruh ciptaan kepada-Nya:

"Makhluk manakah yang diciptakan dengan martabat yang demikian itu? Itulah manusia, sosok yang agung, yang hidup dan patut dikagumi, yang dalam mata Allah lebih bernilai daripada segala makhluk. Itulah manusia; untuk dialah langit dan bumi dan lautan dan seluruh ciptaan. Allah sebegitu prihatin dengan keselamatannya, sehingga Ia tidak menyayangi Putera-Nya yang tunggal untuk dia. Allah malahan tidak ragu-ragu, melakukan segala sesuatu, supaya menaikkan manusia kepada diri-Nya dan memperkenankan ia duduk di sebelah kanan-Nya" (Yohanes Krisostomus, Serm. in Gen. 2,1).

359.  "Sesungguhnya hanya dalam misteri Sabda yang menjelmalah misteri manusia benar-benar menjadi jelas" (GS 22,1).

"Rasul Paulus berbicara mengenai dua manusia, yang merupakan asal-usul umat manusia: Adam dan Kristus... Paulus mengatakan: 'Adam, manusia pertama, menjadi makhluk hidup duniawi. Adam terakhir menjadi Roh yang menghidupkan'. Yang pertama diciptakan oleh Yang terakhir, dan juga mendapat jiwa dari Dia, supaya ia menjadi hidup... Adam terakhir inilah, yang mengukir citra-Nya atas yang pertama waktu pembentukan. Karena itulah, maka ia menerima sosok tubuhnya dan menerimanya, supaya Ia tidak kehilangan, apa yang Ia jadikan menurut citra-Nya. Adam pertama, Adam terakhir: Yang pertama mempunyai awal, yang terakhir tidak mempunyai akhir, karena yang terakhir ini sebenarnya yang pertama. Dialah yang mengatakan 'Aku adalah Alfa dan Omega'" (Petrus Krisologus, sermo 117).

360.  Umat manusia merupakan satu kesatuan karena asal yang sama. Karena Allah "menjadikan dari satu orang saja semua bangsa dan umat manusia" (Kis 17:26) Bdk. Tob 8:6..

Pandangan yang menakjubkan, yang memperlihatkan kepada kita umat manusia dalam kesatuan asal yang sama dalam Allah... dalam kesatuan kodrat, bagi semua disusun sama dari badan jasmani dan jiwa rohani yang tidak dapat mati dalam kesatuan tujuan yang langsung dan tugasnya di dunia; dalam kesatuan pemukiman di bumi, dan menurut hukum kodrat semua manusia berhak menggunakan hasil-hasilnya, supaya dengan demikian bertahan dalam kehidupan dan berkembang; dalam kesatuan tujuan adikodrati: Allah sendiri, dan semua orang berkewajiban untuk mengusahakannya: dalam kesatuan daya upaya, untuk mencapai tujuan ini;... dalam kesatuan tebusan, yang telah dilaksanakan Kristus untuk semua orang" (Pius XII Ens. "Summi Pontificatus") Bdk. NA 1..

361.  "Hukum solidaritas dan cinta ini" (ibid.) menegaskan bagi kita, bahwa kendati keaneka-ragaman pribadi, kebudayaan dan bangsa, semua manusia adalah benar-benar saudara dan saudari.


dikutip dari Katekismus Gereja Katolik 'KGK 1Thn'

Hari 53 KGK

Hari  53

TEKS-TEKS SINGKAT

350.  Malaikat-malaikat adalah makhluk rohani yang memuliakan Allah tanpa henti-hentinya dan melayani rencana keselamatan-Nya untuk makhluk lain. "Dalam segala pekerjaan baik, para malaikat berkerja sama dengan kita" (Tomas Aqu., s. th. 1, 114,3, ad 3).

351.  Para malaikat mengelilingi Kristus, Tuhan mereka. Mereka melayani-Nya terutama dalam pelaksanaan perutusan keselamatan-Nya untuk manusia.

352.  Gereja menghormati para malaikat yang mendampingi Gereja dalam ziarah duniawinya dan melindungi setiap manusia.

353.  Adalah kehendak Allah bahwa makhluk-makhluk-Nya berbeda satu sama lain, bahwa mereka memiliki kebaikannya masing-masing, bahwa mereka bergantung satu sama lain dan bahwa mereka berada dalam satu tata tertib. Ia telah menentukan segala makhluk material demi kesejahteraan umat manusia. Manusia dan melalui dia seluruh ciptaan telah ditentukan untuk memuliakan Allah.

354.  Menghormati peraturan-peraturan yang diukirkan dalam ciptaan dan hubungan-hubungan yang sesuai dengan kodrat benda-benda adalah prinsip kebijaksanaan dan dasar kesusilaan.


dikutip dari Katekismus Gereja Katolik 'KGK 1Thn'

Hari 52 KGK

Hari   52

343.  Manusia adalah puncak karya penciptaan. Kisah penciptaan dalam Kitab Suci menandaskan ini, dengan membedakan penciptaan manusia secara jelas dari penciptaan makhluk-makhluk yang lain Bdk. Kej 1:26..

344.  Antara semua makhluk terdapat suatu solidaritas, karena semua mereka mempunyai Pencipta yang sama, dan semua mereka diarahkan kepada kemuliaan-Nya.

Terpujilah Engkau, Tuhanku, dengan sekalian makhluk-Mu
terutama tuanku saudara Surya,
dia itu siang dan menerangi dengan pancarannya.
Dia itu elok dan bersinar dengan teramat cerahnya,
pembawa lambang-Mu, sang Mahaluhur.

Terpujilah Engkau Tuhanku
karena saudari Air,
besar gunanya, merendah, mulia, dan murni.

Terpujilah Engkau, Tuhanku,
karena saudari kami, Ibu Pertiwi,
penyuap dan pengasuh kami,
penghasil buah-buahan,
bunga beraneka-warna dan hijau-hijauan.
Puji dan muliakanlah Tuhanku,
beri syukur kepada-Nya,
abdilah Dia dengan kerendahan hati besar.

(Fransiskus dari Assisi, Gita Sang Surya)

345.  Sabat - penutup "enam hari kerja". Kitab Suci mengatakan "pada hari ketujuh Allah telah menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan-Nya itu" - demikianlah "langit dan bumi diselesaikan" - "berhentilah Ia pada hari ketujuh... Dan Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskan-Nya" (Kej 2:1-3). Kata-kata terilham ini sangat informatif:

346.  Allah memberikan dasar dan hukum kepada ciptaan-Nya, yang tetap berlaku Bdk. Ibr 4:3-4.. Orang beriman dapat mengandalkannya; mereka dipandangnya sebagai tanda dan jaminan kesetiaan Allah yang tidak tergoyahkan baginya, yang dengannya Allah memegang perjanjian-Nya dengan teguh Bdk. Yer 31:35-37; 33:19-26.. Manusia dari pihaknya harus taat dengan setia kepada dasar dan menghormati hukum, yang telah Allah ukirkan ke dalam ciptaan.

347.  Tujuan penciptaan itu ialah Sabat dan dengan demikian penghormatan dan penyembahan Allah. Kebaktian telah terukir dalam tata penciptaan Bdk. Kej 1:14.. "Kebaktian harus didahulukan dari apa pun" demikian bunyi peraturan santo Benediktus, yang dengan demikian menunjukkan kepada kita urutan kepentingan manusiawi yang tepat.

348.  Sabat merupakan pusat hukum Israel. Menghayati perintah-perintah berarti hidup menurut kebijaksanaan dan kehendak Allah yang nyata dalam karya penciptaan-Nya.

349.  Hari kedelapan. Tetapi bagi kita tiba satu hari baru: hari kebangkitan Kristus. Hari ketujuh menyelesaikan ciptaan pertama. Pada hari kedelapan mulailah penciptaan baru. Dengan demikian karya penciptaan berpuncak pada karya penebusan yang lebih besar lagi. Ciptaan pertama mendapat arti dan puncaknya dalam penciptaan baru dalam Kristus, yang melampaui yang pertama dalam kecemerlangan Bdk. MR Malam Paskah 24: Doa sesudah bacaan pertama..

dikutip dari Katekismus Gereja Katolik 'KGK 1Thn'

Sabtu, 01 Desember 2012

Hari 51 KGK

Hari   51

II.   Dunia yang Kelihatan

337.  Allah sendiri telah menciptakan dunia yang kelihatan ini dengan segala kekayaannya, keaneka-ragamannya, susunannya. Kitab Suci menggambarkan karya penciptaan secara simbolis sebagai satu rentetan "enam hari kerja" ilahi, yang ditutup dengan "istirahat" pada hari ketujuh Bdk. Kej 1:1-2:4.. Berhubungan dengan penciptaan Kitab Suci mengajarkan kebenaran-kebenaran yang Allah wahyukan demi keselamatan kita Bdk. DV 11. dan yang mendorong orang, "mengakui makna sedalam-dalamnya, nilai serta tujuan segenap alam tercipta yakni: demi kemuliaan Allah" (LG 36).

338.  Tidak ada sesuatu pun, yang tidak menerima keberadaannya dari Pencipta. Dunia mulai, ketika ia diciptakan oleh Sabda Allah dari ketidakadaan. Segala makhluk yang ada, seluruh alam, seluruh sejarah umat manusia, berakar dalam kejadian pokok ini; oleh "kejadian" ini dunia dibentuk dan waktu mulai bergulir Bdk. Agustinus, Gen. Man. 1,2,4..

339.  Tiap makhluk memiliki kebaikan dan kesempurnaannya sendiri. Dari tiap karya selama "enam hari itu", dikatakan: "Dan Allah melihat bahwa semuanya itu baik". "Sebab berdasarkan kenyataannya sebagai ciptaan, segala sesuatu dikaruniai kemandirian, kebenaran dan kebaikannya sendiri, lagi pula menganut hukum-hukum dan mempunyai tata susunannya sendiri" (GS 36,2). Makhluk-makhluk yang berbeda-beda itu mencerminkan dalam kekhususan mereka yang dikehendaki Allah, tiap-tiapnya dengan caranya sendiri, satu sinar kebijaksanaan dan kebaikan Allah yang tidak terbatas. Karena itu manusia harus menghormati kodrat yang baik dari setiap makhluk dan bersikap waspada terhadap penyalah-gunaan benda-benda itu. Kalau tidak, maka Allah dihina dan terjadilah akibat -akibat yang sangat buruk bagi manusia dan alam sekitarnya.

340.  Ketergantungan makhluk-makhluk satu sama lain dikehendaki Allah. Matahari dan bulan, pohon aras dan bunga liar, rajawali dan burung pipit - semua keanekaan dan ketidak-samaan yang tidak terhitung banyaknya itu mengatakan bahwa tidak ada satu makhluk pun yang mencukupi dirinya sendiri, bahwa makhluk-makhluk hanya ada dalam ketergantungan satu sama lain untuk saling melengkapi dalam pelayanan timbal balik.

341.  Keindahan alam semesta: Peraturan dan harmoni dari dunia yang diciptakan berasal dari keaneka-ragaman makhluk dan hubungan antar mereka. Manusia menemukannya satu demi satu sebagai hukum alam. Mereka menimbulkan keheranan pada para ilmuwan. Keindahan ciptaan mencerminkan keindahan Pencipta yang tidak terbatas. Ia harus membangkitkan rasa hormat dan menggerakkan manusia supaya menundukkan akal budi dan kehendaknya kepada Pencipta.

342.  Tingkat-tingkat makhluk-makhluk dinyatakan oleh urutan "enam hari", yang melangkah dari yang kurang sempurna kepada yang lebih sempurna. Allah mencintai semua makhluk-Nya Mzm 145:9., memperhatikan tiap-tiapnya, bahkan burung pipit pun. Walaupun demikian Yesus berkata: "Kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit" (Luk 12:7) dan "Manusia lebih berharga daripada seekor domba" (Mat 12:12).

dikutip dari Katekismus Gereja Katolik 'KGK 1Thn'

Hari 50 KGK

Hari   50

Kristus "Bersama Semua Malaikat-Nya"

331.  Kristus adalah pusat dunia malaikat. Mereka adalah malaikat-Nya: "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia..." (Mat 25:31). Mereka adalah milik-Nya karena mereka diciptakan oleh Diadan untuk Dia: "Karena di dalam Dia telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintahan, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia" (Kol 1: 16). Mereka lebih lagi milik-Nya, karena ia menjadikan mereka pesuruh rencana keselamatan-Nya: "Mereka adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan" (Ibr 1:14).

332.  Mereka ada sejak penciptaan dunia Bdk. Ayb 38:7 pada tempat itu para malaikat dinamakan "putera-putera Allah". dan sepanjang seluruh sejarah keselamatan; mereka mengabarkan keselamatan dari jauh dan dari dekat, dan melayani rencana ilahi, untuk melaksanakan keselamatan itu. Mereka mengunci firdaus duniawi Bdk. Kej 3:24., melindungi Lot Bdk. Kej 19., meluputkan Hagar dan anaknya Bdk. Kej 21:17., menghalangi tangan Abraham Bdk. Kej 22:11., menyampaikan hukum kepada bangsa Israel Bdk. Kis 7:53., menghantar bangsa Allah Bdk. Kel 23:20-23., mewartakan kelahiran Bdk. Hak 13. dan panggilan Bdk. Hak 6:11-24; Yes 6:6., membantu para nabi Bdk. 1 Raj 19:5., sekedar untuk menyebut beberapa contoh. Akhirnya malaikat Gabriel menampakkan diri untuk menyampaikan kelahiran perintis dan kelahiran Yesus sendiri Bdk. Luk 1:11.26..

333.  Mulai dari penjelmaan menjadi manusia sampai kepada kenaikan ke surga, kehidupan Sabda yang menjadi manusia dikelilingi oleh penyembahan dan pelayanan malaikat. Ketika Allah "membawa Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: 'Semua malaikat harus menyembah'"(Ibr 1:6). Lagu pujiannya waktu Kristus dilahirkan - "Kemuliaan bagi Allah:.." (Luk 2:14) - bergema terus dalam lagu pujian Gereja. Mereka melindungi Yesus dalam usia anak-anak Bdk. Mat 1:20; 2:13.19., melayani Dia di padang gurun Bdk. Mrk 1:12; Mat 4:11., menguatkan-Nya dalam sakratul maut Bdk. Luk 22:43., dan mereka juga dapat membebaskan-Nya - seperti Israel dahulu Bdk. 2 Mak 10:29-30; 11:8. - dari tangan musuh-musuh Nya Bdk. Mat 26:53.. Malaikat-malaikat itu pula, "yang mewartakan Injil" (Luk 2:10), dengan menyampaikan Kabar Gembira mengenai penjelmaan Bdk. Luk 2:8-14. dan kebangkitan Bdk. Mrk 16:5-7. Kristus. Pada kedatangan kembali Kristus, yang mereka maklumkan Bdk. Kis 1:10-11., mereka akan menyertai Dia dan melayani Dia waktu pengadilan Bdk. Mat 13:41; 25:31; Luk 12:8-9..

Malaikat di Dalam Kehidupan Gereja

334.  Sampai Kristus datang kembali, pertolongan para malaikat yang penuh rahasia dan kuasa itu sangat berguna bagi seluruh kehidupan Gereja Bdk. Kis 5:18-20; 8:26-29; 10:3-8; 12:6-11; 27:23-25..

335.  Dalam liturginya Gereja mempersatukan diri dengan para malaikat untuk menyembah Allah yang Maha Kudus Bdk. MR "Sanctus".; ia minta bantuan mereka Bdk. "Supplices te rogainus..." dalam Doa Syukur Agung I (Romawi); "In paradisum deducant te angeli..." dalam Upacara Pemakaman dan "Himne Kherubim" dalam liturgi Santo Yohanes Krisostomus., dan merayakan terutama peringatan akan malaikat tertentu (Mikael, Gabriel dan Rafael, dan para malaikat pelindung yang suci).

336.  Sejak masa anak-anak Bdk. Mat 18:10. sampai pada kematiannya Bdk. Luk 16:22. malaikat-malaikat mengelilingi kehidupan manusia dengan perlindungan Bdk. Mzm 34:8; 91:10-13. dan doa permohonan Bdk. Ayb 33:23-24; Za 1:12; Tob 12:12.. "Seorang malaikat mendampingi setiap orang beriman sebagai pelindung dan gembala, supaya menghantarnya kepada kehidupan" (Basilius, Eun. 3, 1). Sejak di dunia ini, dalam iman, kehidupan Kristen mengambil bagian di dalam kebahagiaan persekutuan para malaikat dan manusia yang bersatu dalam Allah.


dikutip dari Katekismus Gereja Katolik 'KGK 1Thn'