JAM  KERJA  SEKRETARIAT  GEREJA :       Selasa ~ Sabtu : 08.00 - 19.00,  Istirahat : 12.00 - 13.00            Minggu   : Pagi 07.00 - 10.00 , Sore 17.00 - 19.00.             LIBUR setiap Hari Senin dan Hari Libur Nasional           Telp : 6711509

Kamis, 24 Januari 2013

Hari 104 KGK

Hari  104

II.   Nama, Gelar, dan Lambang Roh Kudus

Nama Roh Kudus

691.  "Roh Kudus" adalah nama Dia, yang kita sembah dan kita muliakan bersama Bapa dan Putera. Gereja menerima nama ini dari Tuhan dan mengucapkan-Nya waktu Pembaptisan anak-anaknya yang baru Bdk. Mat 28:19..
Ungkapan "Roh" sepadan dengan kata Ibrani "Ruakh" yang berarti, napas, udara, angin. Yesus memakai lambang yang mengesankan ialah angin, supaya membuat Nikodemus merasakan kenyataan baru, ialah napas Allah, Roh ilahi sebagai Pribadi Bdk. Yoh 3:5-8.. Di pihak lain "roh" dan "kudus" adalah sifat ilahi, yang sama-sama berlaku untuk ketiga Pribadi ilahi. Kitab Suci, liturgi, dan bahasa teologi, menggabungkan kedua istilah itu, untuk dapat menyebut Pribadi Roh Kudus - yang tidak dapat diungkapkan dalam kata-kata itu - tanpa terjadi pencampuran dengan penggunaan yang lain dari kata "roh" dan "kudus".

Gelar-gelar Roh Kudus

692.  Kalau Yesus mengumumkan dan menjanjikan kedatangan Roh Kudus, Ia menamakan-Nya "Parakletos", secara harafiah: "ad-vocatus", yang "dipanggil mendampingi seseorang" Bdk. Yoh 14:16.26; 15:26; 16:7.. "Parakletos" biasanya diterjemahkan dengan "penghibur" atau "pembantu", tetapi tidak boleh dilupakan bahwa Yesus adalah pembantu yang pertama Bdk. 1 Yoh 2:1.. Tuhan sendiri menamakan Roh Kudus "Roh kebenaran" (Yoh 16:13).

693.  Di samping nama yang paling banyak dipergunakan dalam Kisah Para Rasul dan dalam surat-surat, terdapat pada santo Paulus nama-nama seperti: "Roh yang dijanjikan" (Gal 3:14; Ef 1: 13); "Roh yang menjadikan kamu anak Allah" (Rm 8:15; Gal 4:6); "Roh Kristus" (Rm 8:11); "Roh Tuhan" (2 Kor 3:17); "Roh Allah" Bdk. Rm 8:9.14; 15:19; 1 Kor 6:11; 7:40., dan pada santo Petrus "Roh kemuliaan" (1 Ptr 4:14).

Lambang-lambang Roh Kudus

694.  Air. Dalam upacara Pembaptisan air adalah lambang tindakan Roh Kudus, karena sesudah menyerukan Roh Kudus, air menjadi tanda sakramental yang berdaya guna bagi kelahiran kembali. Seperti pada kelahiran kita yang pertama kita tumbuh dalam air ketuban, maka air Pembaptisan adalah tanda bahwa kelahiran kita untuk kehidupan ilahi, dianugerahkan kepada kita dalam Roh Kudus. "Dibaptis dalam satu Roh", kita juga "diberi minum dari satu Roh" (1 Kor 12:13). Jadi Roh dalam pribadi-Nya adalah air yang menghidupkan, yang mengalir Bdk. Yob 19:34; 1 Yoh 5:8. dari Kristus yang disalibkan dan yang memberi kita kehidupan abadi Bdk. Yoh 4:10-14; 7:38; Kel 17:1-6; Yes 55:1; Za 14:8; 1 Kor 10:4; Why 21:6; 22:17..

695.  Urapan. Salah satu lambang Roh Kudus adalah juga urapan dengan minyak, malahan sampai ia menjadi sinonim dengan-Nya Bdk. 1 Yoh 2:20.27; 2 Kor 1:21.. Dalam inisiasi Kristen, urapan adalah tanda sakramental dalam Sakramen Penguatan, yang karenanya dinamakan "Khrismation" dalam Gereja-gereja Timur. Tetapi untuk mengerti sepenuhnya bobot nilai dari lambang ini, orang harus kembali ke urapan pertama, yang Roh Kudus kerjakan: Urapan Yesus. "Khristos" (terjemahan dari perkataan Ibrani "Messias") berarti yang "diurapi dengan Roh Allah". Dalam Perjanjian Lama sudah ada orang yang "diurapi" Tuhan Bdk. Kel 30:22-32.; terutama Daud adalah seorang yang diurapi Bdk. 1 Sam 16:13.. Tetapi Yesus secara khusus adalah Dia yang diurapi Allah: kodrat manusiawi yang Putera terima, diurapi sepenuhnya oleh "Roh Kudus". Oleh Roh Kudus, Yesus menjadi "Kristus" Bdk. Luk 4:18-19; Yes 61:1.. Perawan Maria mengandung Kristus dengan perantaraan Roh Kudus, yang mengumumkan-Nya melalui malaikat pada kelahiran-Nya sebagai Kristus, Bdk. Luk 2:11. dan yang membawa Simeon ke dalam kenisah, supaya ia dapat melihat yang diurapi Tuhan Bdk. Luk 2:26-27.. Ialah yang memenuhi Kristus, Bdk. Luk 4:1. dan kekuatan-Nya keluar dari Kristus, waktu Ia melakukan penyembuhan dan karya-karya keselamatan Bdk. Luk 6:19; 8:46.. Pada akhirnya Ia jualah yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati Bdk. Rm 1:4; 8:11.. Dalam kodrat manusiawi-Nya, yang adalah pemenang atas kematian Bdk. Kis 2:36., setelah sepenuhnya dan seutuhnya menjadi "Kristus", Yesus memberikan Roh Kudus secara berlimpah ruah, sampai "orang-orang kudus" dalam persatuan-Nya dengan kodrat manusiawi Putera Allah menjadi "manusia sempurna" dan "menampilkan Kristus dalam kepenuhan-Nya" (Ef 4:13): "Kristus paripurna", seperti yang dikatakan santo Agustinus.

696.  Api. Sementara air melambangkan kelahiran dan kesuburan kehidupan yang dianugerahkan dalam Roh Kudus, api melambangkan daya transformasi perbuatan Roh Kudus. Nabi Elia, yang "tampil bagaikan api dan perkataannya bagaikan obor yang menyala" (Sir 48:1), dengan perantaraan doanya menarik api turun atas kurban di gunung Karmel Bdk. 1 Raj 18:38-39.- lambang api Roh Kudus yang mengubah apa yang Ia sentuh. Yohanes Pembaptis, yang mendahului Tuhan "dalam roh dan kuasa Elia" (Luk 1:17) mengumumkan Kristus sebagai Dia, yang "akan membaptis dengan Roh Kudus dan dengan api" (Luk 3:16). Mengenai Roh ini Yesus berkata: "Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapa Aku harapkan, api itu telah menyala" (Luk 12:49). Dalam "lidah-lidah seperti api" Roh Kudus turun atas para Rasul pada pagi hari Pentekosta dan memenuhi mereka (Kis 2:3-4). Dalam tradisi rohani, lambang api ini dikenal sebagai salah satu lambang yang paling berkesan mengenai karya Roh Kudus Bdk. Yohanes dari Salib, llama.. "Janganlah padamkan Roh" (1 Tes 5:19).

697.  Awan dan sinar. Kedua lambang ini selalu berkaitan satu sama lain, kalau Roh Kudus menampakkan Diri. Sejak masa teofani Perjanjian Lama, awan - baik yang gelap maupun yang cerah - menyatakan Allah yang hidup dan menyelamatkan, dengan menyelubungi kemuliaan-Nya yang adikodrati. Demikian juga dengan Musa di gunung Sinai Bdk. Kel 24:15-18., dalam kemah wahyu Bdk. Kel 33:9-10. dan selama perjalanan di padang gurun Bdk. Kel 40:36-38; 1 Kor 10:1-2.; pada Salomo waktu pemberkatan kenisah Bdk. 1 Raj 8:10-12.. Semua gambaran ini telah dipenuhi dalam Roh Kudus oleh Kristus. Roh turun atas Perawan Maria dan "menaunginya", supaya ia mengandung dan melahirkan Yesus (Luk 1:35). Di atas gunung transfigurasi Ia datang dalam awan, "yang menaungi" Yesus, Musa, Elia, Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan "satu suara kedengaran dari dalam awan: Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia" (Luk 9:34-35). "Awan" yang sama itu akhirnya menyembunyikan Yesus pada hari kenaikan-Nya ke surga dari pandangan para murid (Kis 1:9); pada hari kedatangan-Nya awan itu akan menyatakan Dia sebagai Putera Allah dalam segala kemuliaan-Nya Bdk. Luk 21:27..

698.  Meterai adalah sebuah lambang, yang erat berkaitan dengan pengurapan. Kristus telah disahkan oleh "Bapa dengan meterai-Nya" (Yoh 6:27) dan di dalam Dia, Bapa juga memeteraikan tanda milik-Nya atas kita Bdk. 2 Kor 1:22; Ef 1:13; 4:30.. Karena gambaran meterai [bahasa Yunani "sphragis"] menandaskan akibat pengurapan Roh Kudus yang tidak terhapuskan dalam penerimaan Sakramen Pembaptisan, Penguatan, dan Tahbisan, maka ia dipakai dalam beberapa tradisi teologis untuk mengungkapkan "karakter", yang tidak terhapuskan, tanda yang ditanamkan oleh ketiga Sakramen yang tidak dapat diulangi itu.

699.  Tangan. Yesus menyembuhkan orang sakit Bdk. Mrk 6:5; 8:23. dan memberkati anak-anak kecil Bdk. Mrk 10:16., dengan meletakkan tangan ke atas mereka. Atas nama-Nya para Rasul melakukan yang sama Bdk. Mrk 16:18; Kis 5:12; 14:3.. Melalui peletakkan tangan para Rasul, Roh Kudus diberikan Bdk. Kis 8:17-19; 13:3; 19:6.. Surat kepada umat Ibrani memasukkan peletakkan tangan dalam "unsur-unsur pokok" ajarannya Bdk. Ibr 6:2.. Dalam epiklese sakramentalnya, Gereja mempertahankan tanda pencurahan Roh Kudus ini yang mampu mengerjakan segala sesuatu.

700.  Jari. "Dengan jari Allah" Yesus mengusir setan (Luk 11:20). Sementara perintah Allah ditulis dengan "jari Allah" atas loh-loh batu (Kel 31:18), "surat Kristus" yang ditulis oleh para Rasul, "ditulis dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging yaitu di dalam hati manusia" (2 Kor 3:3). Madah "Veni, Creator Spiritus" berseru kepada Roh Kudus sebagai "jari tangan kanan Bapa".

701.  Merpati. Pada akhir air bah (yang adalah lambang Pembaptisan), merpati, - yang diterbangkan oleh Nuh dari dalam bahtera, - kembali dengan sehelai daun zaitun segar di paruhnya sebagai tanda bahwa bumi sudah dapat didiami lagi Bdk. Kej 8:8-12.. Waktu Kristus naik dari air Pembaptisan-Nya, Roh Kudus - dalam rupa merpati - turun atas-Nya dan berhenti di atas-Nya Bdk. Mat 3:16 par.. Roh turun ke dalam hati mereka yang sudah dimurnikan oleh Pembaptisan dan tinggal di dalamnya. Di beberapa gereja, Ekaristi suci disimpan dalam satu bejana logam yang berbentuk merpati [columbarium] dan digantung di atas altar. Merpati dalam ikonografi Kristen sejak dahulu adalah lambang Roh Kudus.

dikutip dari Katekismus Gereja Katolik 'KGK 1Thn'