JAM  KERJA  SEKRETARIAT  GEREJA :       Selasa ~ Sabtu : 08.00 - 19.00,  Istirahat : 12.00 - 13.00            Minggu   : Pagi 07.00 - 10.00 , Sore 17.00 - 19.00.             LIBUR setiap Hari Senin dan Hari Libur Nasional           Telp : 6711509

Kamis, 24 Januari 2013

Hari 105 KGK

Hari   105

III.   Roh dan Sabda Allah pada Zaman Janji-janji

702.  Sejak awal sampai "genap waktunya" (Gal 4:4) kedua utusan Bapa, yakni Sabda dan Roh tinggal tersembunyi, tetapi bekerja. Roh Allah mempersiapkan Mesias. Tanpa diwahyukan secara penuh, kedua-duanya sudah dijanjikan, supaya mereka dinantikan dan diterima pada waktu penampakan-Nya. Karena itu, kalau Gereja membaca Perjanjian Lama Bdk. 2 Kor 3:14. ia mencari di dalamnya Bdk. Yoh 5:39.46. apa yang Roh, "yang bersabda melalui para nabi", hendak mengatakan kepada kita mengenai Kristus. Iman Gereja mengartikan "para nabi" di sini sebagai semua mereka yang Roh Kudus ilhami dalam penyusunan buku suci baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Tradisi Yahudi membedakan hukum (lima buku pertama, yang dinamakan Pentateukh), para nabi (buku-buku yang kita namakan buku sejarah dan profetis) dan kitab-kitab (terutama buku-buku kebijaksanaan dan teristimewa mazmur) Bdk. Luk 22:44..

Dalam Ciptaan

703.  Oleh firman dan napas Allah muncullah keberadaan dan kehidupan setiap makhluk Bdk. Mzm 33:6; 104:30; Kej 1:2; 2:7; Pkh 3:20-21; Yeh 37:10.:

"Pantaslah bagi Roh Kudus untuk memerintah, menyucikan, dan menjiwai ciptaan, karena Ia adalah Allah yang sama hakikat-Nya dengan Bapa dan Putera... Pantaslah Ia berkuasa atas kehidupan, karena Ia Allah, maka Ia mempertahankan ciptaan oleh Putera dalam Bapa" (Liturgi Bisantin, Tropar dalam lbadah Malam pada hari-hari Minggu nada kedua).

704.  "Allah membentuk manusia dengan tangan-Nya sendiri (artinya dengan Putera dan Roh Kudus)... dan Ia memeteraikan rupa-Nya sendiri pada daging yang sudah dibentuk, sehingga yang kelihatan itu pun membawa rupa ilahi" (Ireneus, dem. 11).

Roh yang Dijanjikan

705.  Walaupun dirusakkan oleh dosa dan kematian, namun manusia tetap diciptakan "menurut citra Allah", menurut citra Putera, tetapi ia sudah kehilangan "kemuliaan Allah" (Rm 3:23), dan "keserupaan" dengan Dia sudah dirampas. Dengan janji yang diberikan kepada Abraham, dimulailah tata keselamatan, yang pada akhirnya Putera sendiri menerima "citra" itu Bdk. Yoh 1:14; Flp 2:7. dan memperbaiki-Nya lagi dalam "keserupaan-Nya" dengan Bapa, dengan mengembalikan kepadanya kemuliaan, yakni Roh, "yang memberi kehidupan".

706.  Berlawanan dengan segala harapan manusiawi, Allah menjanjikan keturunan kepada Abraham sebagai buah iman dan kekuasaan Roh Kudus Bdk. Kej 18:1-15; Luk 1:26-38. 54-55; Yoh 1:12-13; Rm 4:16-21.. Di dalamnya segala bangsa di bumi akan diberkati Bdk. Kej 12:3.. Keturunan ini adalah Kristus Bdk. Gal 3:16., dan di dalam Nya pencurahan Roh Kudus menghimpun kembali Bdk. Yoh 11:52. anak-anak Allah yang tercerai-berai. Dengan sumpah Bdk. Luk 1:73. Allah mewajibkan Diri, menganugerahkan Putera kekasih-Nya Bdk. Kej 22:17-19; Rm 8:32; Yoh 3:16. dan "Roh yang dijanjikan", yang merupakan bagian pertama dari warisan yang akan kita peroleh, "yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah" (Ef 1:13-14) Bdk. Gal 3:14..

Teofani dan Hukum

707.  Teofani-teofani [penampakan Allah] menerangi jalan perjanjian, dari para bapa bangsa melalui Musa dan Yosua sampai kepada penglihatan-penglihatan yang membuka perutusan nabi-nabi besar. Tradisi Kristen selalu berpendapat bahwa di dalam teofani-teofani ini, Sabda Allah dapat didengar dan dilihat sekaligus secara terbuka dan tersembunyi di dalam awan Roh Kudus.

708.  Pedagogi ilahi ini terutama terlihat dalam pemberian hukum Bdk. Kel 19- 20; Ul 1-11; 29-30.. Huruf hukum itu diberikan sebagai "pengawal penjara" untuk menghantar bangsa menuju Kristus (Gal 3:24). Tetapi karena hukum itu tidak dapat menyelamatkan manusia yang telah kehilangan "keserupaannya" dengan Allah dan hanya dapat memperlihatkan dosa dengan lebih jelas lagi Bdk. Rm 3:20., maka kerinduan akan Roh Kudus dibangkitkan, seperti yang disaksikan oleh mazmur-mazmur keluhan.

dikutip dari Katekismus Gereja Katolik 'KGK 1Thn'