JAM  KERJA  SEKRETARIAT  GEREJA :       Selasa ~ Sabtu : 08.00 - 19.00,  Istirahat : 12.00 - 13.00            Minggu   : Pagi 07.00 - 10.00 , Sore 17.00 - 19.00.             LIBUR setiap Hari Senin dan Hari Libur Nasional           Telp : 6711509

Kamis, 23 Mei 2013

HARI 159 KGK

Hari   159   KGK

Artikel 2.
MISTERI PASKA DALAM SAKRAMEN-SAKRAMEN GEREJA

1113.  Seluruh kehidupan liturgi Gereja berkisar di sekeliling kurban Ekaristi dan Sakramen-sakramen Bdk. SC 6.. Di dalam Gereja ada tujuh Sakramen: Pembaptisan, Penguatan atau Krisma, Ekaristi, Pengakuan, Urapan Orang Sakit, Tahbisan, dan Perkawinan Bdk. DS 960; 1310; 1601.. Dalam artikel ini dibicarakan tentang apa yang dimiliki bersama oleh ketujuh Sakramen itu dalam hubungannya dengan ajaran iman. Kesamaannya sejauh menyangkut perayaannya dibahas dalam Bab II seksi ini dan yang khusus bagi setiap Sakramen, dalam seksi berikutnya. lihat juga no. 1210

I.   Sakramen-sakramen Kristus

1114.  "Berdasarkan ajaran Kitab Suci, tradisi apostolik dan pendapat yang serasi... para bapa", kami mengakui, bahwa "Sakramen-Sakramen Perjanjian Baru... semuanya ditetapkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus" (Konsili Trente: DS 1600-1601).

1115.  Perkataan dan perbuatan Yesus selama hidup-Nya yang tersembunyi dan pelayanan-Nya di muka umum sudah membawa keselamatan. Mereka mendahului daya guna misteri Paska-Nya. Mereka menyatakan dan menyiapkan apa yang akan Ia berikan kepada Gereja, kalau segala sesuatu sudah diselesaikan. Misteri-misteri kehidupan Kristus adalah dasar untuk apa yang sekarang Kristus bagi-bagikan melalui pejabat-pejabat Gereja-Nya dalam Sakramen-sakramen, sebab "apa yang tampak pada Penebus kita, sudah dialihkan ke dalam misteri-misteri-Nya" (Leo Agung, serm. 74,2). lihat juga no. 512-560

1116.  Sakramen-sakramen adalah "kekuatan-kekuatan" yang datang dari Tubuh Kristus Bdk. Luk 5:17; 6:19; 8:46., yang tetap hidup dan menghidupkan. Mereka adalah tindakan-tindakan Roh Kudus yang bekerja di dalam Tubuh-Nya, Gereja. Mereka adalah "karya-karya agung Allah" dalam perjanjian baru dan kekal. lihat juga no. 1504, 774

II.   Sakramen-sakramen Gereja

1117.  Oleh Roh, yang memimpin dia ke "dalam seluruh kebenaran" (Yoh 16:13), Gereja lambat laun mengenal warisan bernilai yang diterimanya dari Kristus dan lebih saksama menentukan "cara penggunaannya", seperti yang ia lakukan sebagai wali misteri-misteri Allah Bdk. Mat 13:52; 1 Kor 4:1. yang setia dalam hubungan dengan kanon Kitab Suci dan ajaran iman. Dengan demikian, dalam peredaran sejarah Gereja mengetahui bahwa di antara perayaan liturgi ada tujuh yang sesungguhnya ditetapkan Tuhan sebagai Sakramen. lihat juga no. 120

1118.  Sakramen-sakramen adalah Sakramen "Gereja" dalam arti ganda, karena mereka ada "melalui dia" dan "untuk dia". Mereka ada "melalui Gereja" karena (Gereja adalah Sakramen karya Kristus, yang bekerja di dalamnya berkat perutusan Roh Kudus. Dan mereka itu "untuk Gereja"; mereka adalah "Sakramen-sakramen, yang olehnya Gereja didirikan" (Agustinus, civ. 22,17) Bdk. Tomas Aqu., s.th. 3,64,2 ad 3., karena mereka memberikan dan membagi-bagikan kepada manusia, terutama dalam Ekaristi, misteri persekutuan dengan Allah, Dia yang adalah cinta kasih, Dia yang esa dalam tiga Pribadi. lihat juga no. 1396

1119.  Oleh karena Gereja membentuk bersama Kristus, Kepalanya, "hanya satu pribadi mistik yang tunggal" (Pius XII, Ens. "Mystici Corporis"), maka di dalam Sakramen-sakramen ia bertindak sebagai "persekutuan imani" yang "tersusun secara organis" (LG 11). Oleh Pembaptisan dan Penguatan, umat imami dimungkinkan merayakan liturgi; tetapi beberapa warga beriman ditetapkan melalui Tahbisan suci "untuk menggembalakan Gereja dengan Sabda dan rahmat Allah" (LG 11). lihat juga no. 792

1120.  Jabatan tertahbis atau "imamat jabatan atau hierarkis" (LG 10) melayani imamat bersama, yang diberikan oleh Pembaptisan. Ia menjamin bahwa di dalam Sakramen-sakramen, Kristus sungguh bekerja untuk Gereja melalui Roh Kudus. Perutusan keselamatan yang Bapa percayakan kepada Putera-Nya yang menjadi manusia, dipercayakan oleh-Nya kepada para Rasul dan oleh mereka kepada para penggantinya; mereka menerima Roh Yesus, supaya dapat bertindak atas nama-Nya dan atas pribadi-Nya Bdk. Yoh 20:21-23; Luk 24:47; Mat 28:18-20.. Dengan demikian jabatan tertahbis membentuk ikatan sakramental, yang menghubungkan tindakan liturgi dengan apa, yang para Rasul katakan dan kerjakan dan melalui mereka kepada kata-kata dan perbuatan-perbuatan Kristus, sumber dan dasar dari Sakramen-sakramen. lihat juga no. 1547

1121.  Tiga Sakramen, - Pembaptisan, Penguatan dan Tahbisan - sebagai tambahan pada rahmat memberi satu meterai sakramental, satu "meterai" yang olehnya warga Kristen mengambil bagian dalam imamat Kristus dan terhitung dalam golongan dan fungsi Gereja yang berbeda-beda. Keserupaan dengan Kristus dan Gereja, yang dihasilkan oleh Roh itu tidak terhapus Bdk. Konsili Trente: DS 1609.; ia tinggal di dalam warga Kristen untuk selama-lamanya sebagai kepekaan untuk rahmat, sebagai janji dan jaminan perlindungan ilahi dan sebagai panggilan kepada ibadat dan pelayanan Gereja. Sebagai akibatnya, Sakramen-sakramen ini tidak boleh diulangi. lihat juga no. 1272, 1304, 1582