JAM  KERJA  SEKRETARIAT  GEREJA :       Selasa ~ Sabtu : 08.00 - 19.00,  Istirahat : 12.00 - 13.00            Minggu   : Pagi 07.00 - 10.00 , Sore 17.00 - 19.00.             LIBUR setiap Hari Senin dan Hari Libur Nasional           Telp : 6711509

Kamis, 09 Mei 2013

HARI 140 KGK

Hari  140 KGK

Pasal 6.  MARIA - BUNDA KRISTUS, BUNDA GEREJA

963.  Tentang peranan Perawan Maria dalam misteri Kristus dan Roh Kudus, sudah dibicarakan. Sekarang perlu kita renungkan tempatnya dalam misteri Gereja. "Perawan Maria diakui dan dihormati sebagai Bunda Allah dan Bunda Penebus yang sesungguhnya... 'Ia memang Bunda para anggota [Kristus]... karena dengan cinta kasih ia menyumbangkan kerja samanya, supaya dalam Gereja lahirlah kaum beriman, yang menjadi anggota Kepala itu' (Agustinus, virg. 6)" (LG 53). "Maria, Bunda Kristus, Bunda Gereja" (Paulus VI, Wejangan 21 Nopember 1964). lihat juga no. 484, 507, 721, 726


I.    Maria Bunda Gereja

Bersatu Sepenuhnya dengan Puteranya ...

964.   Tugas Maria terhadap Gereja tidak bisa dipisahkan dari persatuannya dengan Kristus, tetapi langsung berasal darinya. "Adapun persatuan Bunda dengan Puteranya dalam karya penyelamatan itu terungkap sejak saat Kristus dikandung oleh santa Perawan hingga wafat-Nya" (LG 57). Hubungan ini terutama tampak dalam saat sengsara-Nya.

"Demikianlah santa Perawan juga melangkah maju dalam penziarahan iman. Dengan setia ia mempertahankan persatuannya dengan Puteranya hingga di salib, ketika ia - sesuai dengan rencana Allah - berdiri di dekat-Nya. Di situlah ia menanggung penderitaan yang dahsyat bersama dengan Puteranya yang tunggal. Dengan hati keibuannya ia menggabungkan diri dengan kurban-Nya, dan penuh kasih menyetujui persembahan kurban yang dilahirkannya. Dan akhirnya oleh Yesus Kristus itu juga, menjelang wafat-Nya di kayu salib, ia dikaruniakan kepada murid menjadi Bundanya dengan kata-kata ini: 'Wanita, inilah anakmu' (lih. Yoh 19:26-27)" (LG 58).
lihat juga no. 534, 618

965.   Sesudah anaknya naik ke surga, Maria "menyertai Gereja pada awal mula dengan doa-doanya" (LG 69). Bersama dengan para Rasul dan beberapa wanita, "kita melihat pula Maria memohon anugerah Roh dengan doa-doanya, Roh yang sudah menaunginya di saat ia menerima warta gembira" (LG 59).

... juga dalam Pengangkatannya ke Surga ...

966.   "Akhirnya Perawan tak bernoda, yang tidak pernah terkena oleh segala cemar dosa asal, sesudah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, telah diangkat memasuki kemuliaan di surga beserta badan dan jiwanya. Ia telah ditinggikan oleh Tuhan sebagai Ratu alam semesta, supaya secara lebih penuh menyerupai Puteranya, Tuan di atas segala tuan, yang telah mengalahkan dosa dan maut" (LG 59) Bdk. Pengumuman dogma mengenai Maria diangkat ke surga oleh Paus Pius XII, 1950: DS 3903.. Terangkatnya Perawan tersuci adalah satu keikutsertaan yang istimewa pada kebangkitan Puteranya dan satu antisipasi dari kebangkitan warga-warga Kristen yang lain.

"Pada waktu persalinan engkau tetap mempertahankan keperawananmu, pada waktu meninggal, engkau tidak meninggalkan dunia ini, ya Bunda Allah. Engkau telah kembali ke sumber kehidupan, engkau yang telah menerima Allah yang hidup dan yang akan membebaskan jiwa-jiwa kami dari kematian dengan doa-doamu" (Liturgi Bisantin, pada Pesta Kematian Maria 15 Agustus).
lihat juga no. 491

... ia Adalah Bunda Kita dalam Tata Rahmat

967.  Karena ia menyetujui secara penuh dan utuh kehendak Bapa, karya penebusan Putera dan setiap dorongan Roh Kudus, maka Perawan Maria adalah contoh iman dan cinta bagi Gereja. Oleh karena itu, ia "adalah anggota Gereja yang maha unggul dan sangat khusus" (LG 53); ia tampil sebagai "citra Gereja" [ecclesiae typus] (LG 63). lihat juga no. 2679, 507

968.  Tugasnya terhadap Gereja dan seluruh umat manusia masih lebih besar lagi. "Ia secara sungguh istimewa bekerja sama dengan karya Juru Selamat, dengan ketaatannya, iman, pengharapan, serta cinta kasihnya yang berkobar, untuk membaharui hidup adikodrati jiwa-jiwa. Oleh karena itu dalam tata rahmat ia menjadi Bunda kita" (LG 61). lihat juga no. 494

969.  "Adapun dalam tata rahmat itu peran Maria sebagai Bunda tiada hentinya terus berlangsung, sejak persetujuan yang dengan setia diberikannya pada saat Warta Gembira, dan yang tanpa ragu-ragu dipertahankannya di bawah salib, hingga penyempurnaan kekal semua para terpilih. Sebab sesudah diangkat ke surga, ia tidak meninggalkan peran yang membawa keselamatan itu, melainkan dengan aneka perantaraannya ia terus-menerus memperolehkan bagi kita karunia-karunia yang menghantar kepada keselamatan kekal... Oleh karena itu di dalam Gereja santa Perawan disapa dengan gelar: pengacara, pembantu, penolong, dan perantara" (LG 62). lihat juga no. 501, 149, 1370

970.  "Adapun peran keibuan Maria terhadap umat manusia sedikit pun tidak menyuramkan atau mengurangi pengantaraan Kristus yang tunggal itu, melainkan justru menunjukkan kekuatannya. Sebab segala pengaruh santa Perawan Maria yang menyelamatkan manusia... berasal dari kelimpahan pahala Kristus. Pengaruh itu bertumpu pada pengantaraan-Nya, sama sekali tergantung daripadanya, dan menimba segala kekuatannya daripadanya" (LG 60). "Sebab tiada makhluk satu pun yang pernah dapat disejajarkan dengan Sabda yang menjelma dan Penebus kita. Namun seperti imamat Kristus secara berbeda-beda ikut dihayati oleh para pelayan (imam) maupun oleh umat beriman, dan seperti satu kebaikan Allah dengan cara yang berbeda-beda pula terpancarkan secara nyata dalam makhluk-makhluk, begitu pula satu-satunya pengantaraan Penebus tidak meniadakan, melainkan membangkitkan pada makhluk-makhluk aneka bentuk kerja sama yang berasal dari satu-satunya sumber" (LG 62). lihat juga no. 2008, 1545, 308




sumber bahan dari KGK Ekaristi.org