JAM  KERJA  SEKRETARIAT  GEREJA :       Selasa ~ Sabtu : 08.00 - 19.00,  Istirahat : 12.00 - 13.00            Minggu   : Pagi 07.00 - 10.00 , Sore 17.00 - 19.00.             LIBUR setiap Hari Senin dan Hari Libur Nasional           Telp : 6711509

Kamis, 09 Mei 2013

HARI 144 KGK

Hari  144  KGK

II.  Kekuasaan Kunci

981.  Sesudah kebangkitan-Nya Kristus mengutus para Rasul-Nya, untuk "menyampaikan berita tentang pertobatan kepada segala bangsa mulai dari Yerusalern" (Luk 24:47). Karena itu para Rasul dan para penggantinya melaksanakan "pelayanan pendamaian" (2 Kor 5:18): Pada satu pihak mereka mewartakan kepada manusia pengampunan oleh Allah, yang telah diperoleh Kristus bagi kita, dan menghimbau untuk bertobat dan beriman. Pada lain pihak mereka sungguh menyampaikan pengampunan dosa melalui Pembaptisan dan mendamaikan orang dengan Allah dan dengan Gereja berkat kuasa kunci yang diterimanya dari Kristus.

"Gereja telah menerima kunci Kerajaan surga, supaya di dalam dia pengampunan dosa dapat terjadi oleh darah Kristus dan oleh karya Roh Kudus. Di dalam Gereja jiwa yang mati karena dosa hidup lagi, supaya hidup bersama Kristus, yang rahmat-Nya menyelamatkan kita" (Agustinus, serm. 214,11).
lihat juga no. 1444


982.  Tidak ada satu kesalahan, bagaimanapun jahatnya, yang tidak dapat diampuni oleh Gereja kudus. "Tidak mungkin ada seorang manusia, yang begitu jahat dan terbuang, sehingga baginya tidak ada harapan pasti untuk pengampunan, apabila ia benar-benar menyesali kesalahannya" (Catech. R. 1, 11,5). Kristus yang wafat untuk semua manusia mau, bahwa di dalam Gereja-Nya pintu pengampunan selalu terbuka bagi orang yang berbalik dari dosa Bdk. Mat 18:21-22.. lihat juga no. 1463, 605

983.   Katekese harus berusaha membangkitkan dan mempertahankan dalam diri umat beriman, iman kepada anugerah yang tidak ternilai ini, yang telah diberikan oleh Kristus yang bangkit kepada Gereja-Nya: tugas dan kuasa, untuk benar-benar mengampuni dosa-dosa melalui pelayanan para Rasul dan para penggantinya:

"Tuhan menghendaki bahwa murid-murid-Nya memiliki kuasa besar; Ia menghendaki, agar pelayan-pelayan-Nya yang hina itu atas nama-Nya melaksanakan apa saja, yang telah Ia lakukan sewaktu Ia hidup di dunia (Ambrosius, poenit. 1,34).

"Para imam telah menerima kuasa, yang Allah tidak berikan baik kepada para malaikat maupun kepada para malaikat agung... Tuhan mengukuhkan di atas sana segala sesuatu, yang para imam lakukan di atas dunia ini" (Yohanes Krisostomus, sac. 3,5).

"Seandainya di dalam Gereja tidak ada pengampunan dosa, maka tidak ada harapan atas kehidupan abadi dan pembebasan abadi. Berterima kasihlah kita kepada Allah, yang memberikan anugerah yang demikian itu kepada Gereja-Nya" (Agustinus, serm. 213,8).
lihat juga no. 1442, 1465


984.   Syahadat menghubungkan "pengampunan dosa" dengan pengakuan iman akan Roh Kudus, karena Kristus yang bangkit menganugerahkan kepada para Rasul kuasa untuk mengampuni dosa, ketika Ia memberikan Roh Kudus kepada mereka.

985.   Pembaptisan adalah Sakramen yang pertama dan terpenting demi pengampunan dosa: ia mempersatukan kita dengan Kristus yang telah dan bangkit dan memberi kepada kita roh Kudus.

986.   Sesuai dengan kehendak Kristus Gereja memiliki kuasa untuk mengampuni dosa orang-orang yang telah dibaptis. Biasanya Ia melaksanakan kuasa ini dengan perantaraan para Uskup dan imam dalam Sakramen Pengakuan.

987.   Dalam pengampunan dosa, para imam dan Sakramen-sakramen seakan-akan hanyalah alat, yang olehnya Kristus Tuhan, pemrakarsa dan pemberi keselamatan yang sebenarnya mengerjakan di dalam kita pengampunan dosa dan rahmat pembenaran" (Catech. R. 1, 11, 6).


Sumber bahan dari KGK Ekaristi.org