JAM  KERJA  SEKRETARIAT  GEREJA :       Selasa ~ Sabtu : 08.00 - 19.00,  Istirahat : 12.00 - 13.00            Minggu   : Pagi 07.00 - 10.00 , Sore 17.00 - 19.00.             LIBUR setiap Hari Senin dan Hari Libur Nasional           Telp : 6711509

Rabu, 21 November 2012

MARIA - YESUS DALAM PANDANGAN ISLAM


Sarasehan Islamologi
Maria-Yesus dalam pandangan Islam



Sebuah acara menarik diselenggarakan oleh Bidang YanMas Dewan Paroki GSP melalui Tim Kerja HAK nya, pada hari Minggu 21 Oktober 2012. Acara berjudul ‘Sarasehan Islamologi’ dengan topik bahasan utama mengenai sosok Maria dan Yesus menurut pandangan Islam. Sebuah topik yang menarik minat cukup banyak umat untuk menghadirinya, terbukti dari sekitar 180 orang memenuhi Aula SDK Sang Timur , tempat sarasehan digelar pagi itu.
Sebagai pembicara utama adalah seorang pastor yang pakar dalam bidang Islamologi, yakni Rm. Dr. JB Heru Prakosa, SJ dari Universitas Sanata Dharma, Yogya. Sarasehan ini bertujuan memberikan visi bagi umat mengenai isu atau pendapat dari kaum muslim mengenai Bunda Maria dan Yesus, yang kadang menjadikan kita gundah.
Dipaparkan oleh beliau secara singkat padat, mengenai beberapa hal (ayat) yang dapat dibandingkan atau dijajarkan antara Injil dan Qur’an. Walau masing-masing memiliki bunyi berbeda namun memiliki inti pengertian yang sama, termasuk di dalamnya tentang beberapa ajaran dan pelayanan Yesus.
Yang menarik adalah mengenai hal yang pokok di dalam iman Kristen, yaitu mengenai karya keselamatan, penebusan umat manusia lewat kurban Yesus di salib, yang sangat berbeda dari yang dipahami atau tertulis dalam Qur’an. Dikatakan bahwa hal ini tidak mengherankan karena dalam sejarah gereja sendiri juga dikenal Injil Apokrif yang banyak bertentangan dengan ajaran resmi gereja atau Injil yang kita gunakan saat ini.
Menurut beliau, hal ini tidak perlu meresahkan kita, mengingat bahwa iman yang merupakan anugerah ilahi bagi masing-masing pribadi tidak dapat dipertentangkan. Dengan iman yang kita miliki selayaknya kita meyakini Injil, tanpa prasangka buruk atas Qur’an yang menjadi landasan beriman kaum muslimin. Dengan memahami secara baik dan arif masing-masing kitab, tidak mencerna atau membacanya secara terpotong-potong atau sesuai selera masing-masing, maka perselisihan, perdebatan yang kerap terjadi dapat dieliminir.
Acara berlangsung hingga sekitar pukul 13.00 dan diakhiri santap siang bersama dengan menu soto ayam.


KomSos

Tidak ada komentar: