JAM  KERJA  SEKRETARIAT  GEREJA :       Selasa ~ Sabtu : 08.00 - 19.00,  Istirahat : 12.00 - 13.00            Minggu   : Pagi 07.00 - 10.00 , Sore 17.00 - 19.00.             LIBUR setiap Hari Senin dan Hari Libur Nasional           Telp : 6711509

Minggu, 16 Juni 2013

HARI 167 KGK

Hari   167   KGK

TEKS-TEKS SINGKAT

1187.  Liturgi adalah karya Kristus paripurna, Kepala dan Tubuh. Imam Agung kita merayakannya secara terus-menerus dalam liturgi surgawi, bersama dengan Bunda Allah yang kudus, para Rasul, semua orang kudus dan semua manusia yang telah masuk ke dalam Kerajaan surga.

1188.  Dalam suatu perayaan liturgi, seluruh jemaat adalah "selebran", setiap orang sesuai dengan tugasnya. Imamat orang yang dibaptis adalah imamat seluruh Tubuh Kristus. Beberapa orang beriman menerima Sakramen Tahbisan, supaya menghadirkan Kristus sebagai Kepala Tubuh.

1189.  Perayaan liturgi mencakup tanda-tanda dan lambang-lambang, yang berkaitan dengan ciptaan (terang, air, api) dengan kehidupan manusia (membasuh, mengurapi, memecahkan roti) dan dengan sejarah keselamatan (ritus Paska). Setelah ditarik masuk ke dalam dunia iman dan setelah dipengaruhi oleh kekuatan Roh Kudus, unsur-unsur kosmis, ritus manusiawi, kegiatan yang mengingatkan kepada Allah ini, menjadi penyalur karya Kristus yang menyelamatkan dan menguduskan.

1190.  Upacara Sabda adalah satu bagian hakiki dalam liturgi. Sabda Allah, yang disampaikan dan persetujuan iman yang menjawabnya, menyatakan arti dari perayaan.

1191.  Nyanyian dan musik sangat erat hubungannya dengan kegiatan liturgi. Untuk pemanfaatannya secara baik perlu diperhatikan yang berikut ini: doa harus diungkapkan dengan indah; jemaat harus ikut serta sehati sejiwa dan perayaan harus mempunyai sifat sakral.

1192.  Gambar-gambar suci di gereja-gereja dan di rumah-rumah kita diperuntukkan supaya membangkitkan iman kita kepada misteri Kristus dan menumbuhkannya. Melalui ikon Kristus dan karya penyelamatan-Nya kita menyembah kepada-Nya sendiri. Dengan gambar-gambar suci Bunda Allah tersuci, para malaikat, dan para kudus kita menghormati pribadi-pribadi yang digambarkan di situ.

1193.  Hari Minggu, "hari Tuhan" adalah hari perayaan Ekaristi yang utama, karena ia adalah hari kebangkitan. Ia adalah hari perhimpunan liturgi, hari keluarga Kristen, hari kegembiraan dan hari senggang. Ia adalail "inti dan dasar seluruh tahun liturgi" (SC 106).

1194.  "Namun selama kurun waktu setahun Gereja memaparkan seluruh misteri Kristus, dari penjelmaan serta kelahiran-Nya hingga kenaikan-Nya sampai hari Pentekosta dan sampai penantian kedatangan Tuhan yang bahagia penuh harapan " (SC 102).

1195.  Kalau Gereja duniawi pada hari-hari tertentu tahun liturgi memperingan orang-orang kudus, pada tempat pertama Bunda Allah tersuci, lalu para Rasul, para martir dan orang-orang kudus yang lain, ia menyatakan bahwa ia disatukan dengan liturgi surgawi. Ia memuji Kristus, karena Ia telah mengerjakan keselamatan-Nya di dalam anggota-anggota-Nya yang dimuliakan. Contoh para kudus menguatkan Gereja duniawi itu pada jalan menuju Bapa.

1196.  Umat beriman yang merayakan Ibadat Harian menyatukan diri melalut doa mazmur, melalui renungan Sabda Allah, melalui madah dan pemberkatan dengan Kristus, Kepala kita. Dengan demikian mereka menggabungkan diri dengan doa Kristus yang terus-menerus dan yang mencakup seluruh dunia, yang memuliakan Bapa dan yang memohon anugerah Roh Kudus ke atas seluruh dunia.

1197.  Kristus adalah bait Allah yang sebenarnya, "tempat, di mana kemuliaan-Nya tinggal". Oleh rahmat Allah, orang-orang Kristen pun menjadi bait Roh Kudus, menjadi batu-batu hidup, yang dengannya Gereja dibangun.

1198.  Dalam keberadaannya di dunia, Gereja membutuhkan tempat-tempat, di mana jemaat dapat berkumpul: gereja-gereja kita yang kelihatan, tempat-tempat kudus, gambaran kota suci, Yerusalem surgawi, yang kita songsong dalam penziarahan kita.

1199.  Di dalam gereja-gereja ini Gereja melaksanakan upacara ibadat secara resmi demi penghormatan kepada Tritunggal Mahakudus, mendengarkan Sabda Allah dan menyanyikan madah pujian, melambunggkan doanya dan membawa kurban Kristus, yang hadir di tengah jemaat secara sakramental. Gereja-gereja ini adalah juga tempat renungan batin dan doa pribadi.


Sumber bahan dari KGK Ekaristi.org