JAM  KERJA  SEKRETARIAT  GEREJA :       Selasa ~ Sabtu : 08.00 - 19.00,  Istirahat : 12.00 - 13.00            Minggu   : Pagi 07.00 - 10.00 , Sore 17.00 - 19.00.             LIBUR setiap Hari Senin dan Hari Libur Nasional           Telp : 6711509

Kamis, 30 Oktober 2008

ROTI HIDUP YANG TERBAGI

Misa anak dan remaja tanggal 25 Mei 2008 kebetulan bertepatan dengan misa untuk penerimaan komuni pertama dan menurut kalender liturgi gereja merupakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Misa kali ini mengambil tema MENJADI ROTI HIDUP YANG TERBAGI. Awalnya PANTAP akan menggunakan tema “Menjadi Roti Hidup yang Terberkati”, namun ketika kami konsultasikan dengan Rm. Agus, Romo bilang kalau Roti Hidup itu jelas sudah terberkati, sehingga tema akhirnya diganti Menjadi Roti Hidup yang Terbagi. Maksudnya sebagai roti yang terberkati, kita dan anak-anak khususnya dapat membagikan hidup kita untuk kebahagiaan sesama, dan agar anak-anak memahami bahwa Yesus adalah roti kehidupan bagi umat manusia.
Pada malam hari tanggal 24 Mei 2008, sepulang mengantar anak-anak live in di Wisma Bethlehem, kami mengerjakan tema tersebut dibantu anak-anak MUDIKA Paroki.

Misa diawali denga prosesi penerimaan calon komuni pertama di depan gereja oleh Rm. Agus. Sedangkan misdinar, lektordan prodiakon menunggu di depan altar.. Misa dimulai tepat pukul 08.30 WIB. Setelah prosesi, Romo masuk dalam gereja diikuti anak-anak calon penerima komuni pertama diiringi lagu pembukaan dari koor SD Kanisius. Anak-anak calon komuni pertama berpakaian putih-putih yang anak perempuan semuanya memakai bando putih, anak laki-laki memakai dasi kupu-kupu warna hitam. Semua terlihat rapi dan bersih. Para orang tua calon komuni pertama tidak ikut prosesi, mereka sudah langsung duduk ditempat yang sudah disediakan oleh penitia komuni pertama. Kami juga salut kepada semua orang tua yang saat misa anak ini, membawa anak-anak mereka, walau duduk sampai di luar gereja (Halaman dan bangsal), tidak ada yang rebut, lari-lari dan lain-lain. Setelah kata pembuka, seruan tobat, Tuhan kasihanilah kami, kemuliaan, Doa pembuka, masuk pada liturgi sabda.
Bacaan I (Ul 8 : 2-3. 14b-16a) oleh adik Eleonora Indira Larasati (calon komuni pertama) Start awal baik, tapi mulai pertengahan samapi akhir bacaan banyak yang salah, tidak stabil untuk power suara dalam membaca firman Tuhan.
Mazmur 147 oleh adik Agnes dari SD Kanisius, menyanyikanya sangat baik, suara merdu dan pembawaan cukup tenang.
Bacaan II (1Kor 10: 16 -17) oleh adik Mateus Sri Kuncoro (calon penerima komuni pertama). Waktu latihan selalu salah dan terlalu cepat, untunglah saat hari H nya oke banget. Bisa nich jadi anggota lector.
Alleluya 957, cukup baik dinyanyikan oleh adik Agnes
Bacaan Injil (Yoh 6 : 51 – 59) oleh Rm. Agus, MSF
Homili oleh Rm. Agus pada misa ini sangat bagus, secara garis besar :
Romo bertanya khususnya pada anak-anak tentang siapa yang suka atau pernah makan hamburger atau pizza ? Suka mana makan hamburger, pizza atau hosti. Anak-anak menjawab hosti…. Haha……. Romo bilang : Yang benar ? Pasti karena disuruh Bapak Ibunya jadi jawabnya hosti…. Hosti itu kan roti tipis, bundar dan tidak berasa. Mengapa hosti itu putih dan bulat ? Karena merupakan lambang kesatuan. Komuni adalah persatuan dengan Kristus dan juga dengan anggota-angota Kristus lainnya, yaitu umat yang berkumpul di gereja, saat memecahkan roti merupakan lambing suatu kesatuan, kita yang jumlahnya banyak ini dijadikan satu oleh roti yang satu itu yaitu Kristus sendiri.
Saat misa berlangsung memang wajar jika ada anak-anak yang ribut , menangis, lari-lari dan lain-lain, tapi diharapkan peran orang tua yan paling penting dalam perkembangan iman anak, jangan sampai orang tua tidak peduli anaknya sedang apa saat misa berlangsung. Anak-anak akan nurut, kalau diberitahu dengan baik misalnya : Diam ya, duduk yang tenang, Romo sedang membacakan firman Tuhan, atau duduk yang manis, tidak lari-lari dulu Romo sedang kotbah, didengarkan ya! Dan lain-lain.
Romo juga sangat berharap agar anak-anak yang sudah menerima komuni pertama tidak berhenti sampai di sini saja, tetapi harus mengikuti segala aktivitas dan kegiatan liturgy gereja seperti menjadi misdinar, petugas koor, lector, mazmur dan lain-lain. Amin

Janji baptis, lilin dinyalakan
Doa umat oleh Yohanes Arya Wibisono, Severina Shania Dilla ayu dan Pasutri Heru Jatmiko. Jelas dalam membaca doa umat khusus komuni pertama. Doa umat ujub dibacakan oleh Kak Siska, dilanjutkan dengan pengumuman.
Arak-arakan persembahan dari para penerima komuni pertama bersama seorang bapak dan seorang ibu. Bacaan menghunjukkan persembahan, kami ganti tidak mengikuti buku panduan karena dalam pelaksanaannya akan terlalu repot. Kami gabungkan menjadi kata-kata yang sudah mencakup keseluruhan persembahan. Doa persembahan gabungan buatan Kak Nona itu, bunyi adalah sebagai berikut :
Romo, kami mewakili teman-teman dan umat paroki St. Paulus yang hadir pada perayaan ekaristi ini menghaturkan persembahan berupa :
Lilin yang menyala sebagai lambang Kristus yang telah bangkit.
Rangkaian bunga sebagai lambang hati kami
Buah sebagai lambang buah kehidupan kami
Uang kolekte merupakan sebagian dari tabungan kami,
Roti dan anggur sebagai lambing bersatunya diri dan jiwa kami dengan Yesus
Sudilah Romo menerimanya dan berkenan menyatukan dengan kurban Yesus Kristus pada ekaristi hari in, sehingga menjadi persembahan yang harum mewangi dan berkenan kepada Allah Bapa di surga. Terima kasih Romo.

Kata Pak Edi (Kortimja Tatib), bagus, penggabungan kata-katanya sangat indah , dilaminating dan bisa dipakai lagi untuk penerima komuni pertama selanjutnya.
Setelah doa persembahan, Doa Syukur Agung, Bapa kami, Doa Damai, Anak domba Allah dan komuni. Lagu-lagu komuni yang dibawakan oleh SD Kanisius kurang meriah dan terlalu banyak jeda antara lagu yang satu ke yang lainnya. Padahal komuni kali ini cukup lama. Saat komuni bathu, teratur sekali, semua anak mendapat snack ringan Momogi?Toya-toya dan yang terpenting tidak ada tangisan, tidak ada anak yang teriak-teriak apalagi lari-lari.
Banyak kemajuan yang kami lihat dari 2 kali penyelenggaraan misa anak ini antara lain :
  1. Anak-anak yang hadir sudah bisa mengikuti misa dengan baik, dengan bukti mereka tenang saat misa berlangsung.
  2. Sudah tidak ada yang mondar-mandir di depan altar.
  3. Teratur saat komuni bathuk
  4. Banyak orang tua yang mengajak anak-anaknya untuk merayakan misa kudus in.
Misa kali ini juga memang benar-benar pestanya anak-anak komuni pertama, semua anak mendapat snack :
es krim gratis
snack dari PANTAP untuk petugas liturgi
snack untuk umat anak-anak
snack dari panitia komuni pertama
minuman sehat Energen gratis

Kaka-kakak pendamping nayak yang dapat mengikuti misa dengan baik. Tidak terlalu repot lagi saat mengatur adik-adik.
Untuk tatib, dari Mudika Wilayah G St. Paulus, good job. Misdinar dan para prodiakon, karena kalian juga perayaan misa anak ini berjalan dengan tertib dan teratur.

Tidak ada komentar: