JAM  KERJA  SEKRETARIAT  GEREJA :       Selasa ~ Sabtu : 08.00 - 19.00,  Istirahat : 12.00 - 13.00            Minggu   : Pagi 07.00 - 10.00 , Sore 17.00 - 19.00.             LIBUR setiap Hari Senin dan Hari Libur Nasional           Telp : 6711509

Jumat, 07 Desember 2012

Hari 55 KGK

Hari   55

II.  "Satu dalam Jiwa dan Badan"

362.  Pribadi manusia yang diciptakan menurut citra Allah adalah wujud jasmani sekaligus rohani. Teks Kitab Suci mengungkapkan itu dalam bahasa kiasan, apabila ia mengatakan: "Allah membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan napas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup" (Kej 2:7). Manusia seutuhnya dikehendaki Allah.

363.  Dalam Kitab Suci istilah jiwa sering berarti kehidupan manusia Bdk. Mat 16:25-26; Yoh 15:13. atau seluruh pribadi manusia Bdk. Kis 2:41.. Tetapi ia berarti juga unsur terdalam pada manusia Bdk. Mat 26:38; Yoh 12:27., yang paling bernilai padanya Bdk. Mat 10:28; 2 Mak 6:30., yang paling mirip dengan citra Allah: "Jiwa" adalah prinsip hidup rohani dalam manusia.

364.  Tubuh manusia mengambil bagian pada martabat keberadaan "menurut citra Allah": ia adalah tubuh manusiawi karena ia dijiwai oleh jiwa rohani. Pribadi manusiawi secara menyeluruh sudah ditentukan menjadi kenisah Roh dalam Tubuh Kristus Bdk. 1 Kor 6:19-20; 15:44-45..

"Manusia, yang satu jiwa maupun raganya, melalui kondisi badaniahnya sendiri menghimpun unsur-unsur dunia jasmani dalam dirinya, sehingga melalui dia unsur-unsur itu mencapai tarafnya tertinggi, dan melambungkan suaranya untuk dengan bebas memuliakan Sang Pencipta. Oleh karena itu manusia tidak boleh meremehkan hidup jasmaninya; tetapi sebaliknya, ia wajib memandang baik serta layak dihormati badannya sendiri, yang diciptakan oleh Allah dan harus dibangkitkan pada hari terakhir" (GS 14, 1).

365.  Kesatuan jiwa dan badan begitu mendalam, sehingga jiwa harus dipandang sebagai "bentuk" badan , artinya jiwa rohani menyebabkan, bahwa badan yang dibentuk dari materi menjadi badan manusiawi yang hidup. Dalam manusia, roh dan materi bukanlah dua kodrat yang bersatu, melainkan kesatuan mereka membentuk kodrat yang satu saja.

366.  Gereja mengajarkan bahwa setiap jiwa rohani langsung diciptakan Allah Bdk. Pius XII. Ens. "Humani generis" 1950: DS 3896; SPF 8. - ia tidak dihasilkan oleh orang-tua - dan bahwa ia tidak dapat mati Bdk. Konsili Lateran V 1513: DS 1440.: ia tidak binasa, apabila pada saat kematian ia berpisah dari badan, dan ia akan bersatu lagi dengan badan baru pada hari kebangkitan.

367.  Kadang kata jiwa dibedakan dengan roh. Santo Paulus berdoa demikian: "Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya, dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus" (1 Tes 5:23). Gereja mengaiarkan bahwa perbedaan ini tidak membagi jiwa menjadi dua Bdk. Konsili Konstantinopel IV, 870: DS 657.. Dengan "roh" dimaksudkan bahwa manusia sejak penciptaannya diarahkan kepada tujuan adikodratinya Bdk. Konsili Vatikan 1: DS 3005; GS 22,5. dan bahwa jiwanya dapat diangkat ke dalam persekutuan dengan Allah Bdk. Pius XII, Ens. "Humani generis" 1950: DS 3891. karena rahmat.

368.  Tradisi rohani Gereja juga menekankan pentingnya hati dalam arti biblis sebagai "dasar hakikat" atau "batin" (Yer 31:33), di mana manusia memutuskan berpihak kepada Allah atau melawan Allah Bdk. Ul 6:5; 29:3; Yes 29:13; Yeh 36:26; Mat 6:21; Luk 8:15; Rm 5:5..

dikutip dari Katekismus Gereja Katolik 'KGK 1Thn'