Bapa dan Putera Diwahyukan oleh Roh Kudus
243. Sebelum Paskah-Nya, Yesus menjanjikan seorang "Penghibur [paraklet] yang lain": Roh Kudus. Ia sudah bekerja waktu penciptaan
244. Asal Roh yang abadi menyata dalam perutusan-Nya di dalam waktu. Roh Kudus diutus kepada para Rasul dan Gereja oleh Bapa atas nama Putera dan oleh Putera sendiri, setelah Ia kembali kepada Bapa-Nya
245. Iman apostolik akan Roh diakui pada tahun 381 oleh konsili ekumene kedua di Konstantinopel: "Kami percaya... akan Roh Kudus, Ia Tuhan yang menghidupkan, Ia berasal dari Bapa" (DS 150). Dengan demikian Gereja mengakui Bapa sebagai "sumber dan pangkal seluruh ke-Allah-an" (Sin. VI di Toledo 638: DS 490). Namun asal Roh Kudus yang abadi bukan tidak ada hubungannya dengan asal abadi Putera: "Roh Kudus, yang adalah Pribadi ketiga dalam Tritunggal, adalah Allah yang satu dan sama dengan Allah, Bapa dan Putera... dalam satu substansi juga satu kodrat... Meskipun demikian Ia tidak hanya dinamakan Roh Bapa dan tidak hanya Roh Putera, tetapi sekaligus Roh Bapa dan Putera" (Sin. XI di Toledo 675: DS 527). Kredo Gereja mengakui: Ia "disembah dan dimuliakan bersama Bapa dan Putera" (DS 150).
246. Tradisi Latin dari Kredo mengakui, bahwa Roh "berasal dari Bapa dan Putera, [filioque]". Konsili Firense 1438 menegaskan: "bahwa Roh Kudus... memperoleh kodrat-Nya dan ada-Nya yang berdikari sekaligus dari Bapa dan Putera dan sejak keabadian berasal dari keduanya, yang merupakan satu asal, dalam satu hembusan... Dan karena Bapa sendiri memberikan segala-galanya yang ada pada Bapa kepada Putera tunggal-Nya waktu kelahiran-Nya, kecuali ke-Bapa-an-Nya, maka kenyataan bahwa Roh Kudus berasal dari Putera, diperoleh Putera sendiri sejak kekal dari Bapa, oleh-Nya Ia diperanakkan sejak kekal" (DS 1300-1301).
247. Filioque tidak terdapat dalam pengakuan iman Konstantinopel (381). Tetapi berdasarkan sebuah tradisi Latin dan Aleksandria yang tua, santo Paus Leo I sudah mengakuinya secara dogmatis
248. Tradisi timur terutama menyatakan bahwa Bapa adalah sumber pertama bagi Roh. Dengan mengakui Roh sebagai Dia "yang berasal dari Bapa" (Yoh 15:26), tradisi timur mengatakan bahwa Ia berasal dari Bapa melalui Putera
dikutip dari Katekismus Gereja Katolik 'KGK 1Thn'