SEPUTAR ULANG TAHUN GEREJA KE 23
KENDURI BERSAMA WARGA SEKITAR
Telah menjadi tradisi di Gereja Santo Paulus sejak berdirinya, perayaan ulang tahun Gereja diisi dengan acara kenduri dan misa syukur sebagai dua acara pokok yang tidak boleh terlewati. Kenduri bersama warga sekitar Gereja, memaknai dan menyadari kehadiran Gereja (umat dan pengurus) sebagai bagian dari komunitas sosial / warga setempat, mengucap syukur bersama atas peristiwa penting yang dialami (ulang tahun) dengan saudara sekitarnya, dalam tradisi Jawa yaitu selamatan / kenduri. Acara ini dilangsungkan pada kamis, 28 Juni , sehari sebelum hari Raya Santo Petrus dan Paulus, yang merupakan Santo Pelindung Gereja kita. Dimulai sekitar pukul 19.40 dengan dihadiri oleh Kepala Kelurahan Kalicari, beserta para perangkat RT dan warga, kira-kira berjumlah 60 orang berkumpul bersama di bangsal pastoran. Dengan dipandu oleh Bp. Wasino, acara diisi antara lain dengan sambutan dari Bp. C Dayad selaku ketua panitia acara, Romo MC Sadana dan juga Ibu lurah. Doa mohon selamat dan syukur dibawakan oleh H. Asmawi dalam tata cara Islam. Acara dilanjutkan dengan makan malam bersama.
MISA SYUKUR DAN PESTA UMAT
Tanggal 29 Juni merupakan hari penting bagi umat gereja Santo Paulus Sendangguwo, karena pada hari itu , 23 tahun yang lalu Gereja kita diresmikan, dan digunakan pertama kali sebagai tempat pentahbisan 3 orang imam MSF. Misa syukur konselebrasi dilaksanakan pukul 17.30 dengan Romo MC Sadana hadiwardaya MSF sebagai konselebran utama. Dan pada tahu 2012 ini untuk pertama kalinya Misa dilaksanakan dengan bahasa Indonesia dan tanpa pakaian tradisional baik bagi imam maupun petugas liturgi lainnya. Lagu-lagu pun menggunakan lagu liturgi Indonesia walau beberapa terasa masih asing di telinga umat. Yang menarik adalah sebelum homili ada sedikit selingan berupa 'dagelan Punakawan' dibawakan oleh Leo, Maxi, Juven dan Gayuh (OMK Santo Paulus) yang memerankan tokoh Gareng, Bagong, Petruk dan Semar, dengan banyolan khas Semarangan membawakan kisah seputar dinamika Gereja kita, sedikit menyentil peran umat dalam kegiatan menggerejanya. Penampilan mereka mendapat sambutan meriah dan apresiasi dari umat yang hadir. Perayaan hari Jumat petang itu dilanjutkan dengan pesta umat, makan malam bersama dengan menu nasi ayam, yang disediakan oleh Ibu-Ibu Paroki. Berhubung jumlah umat yang hadir jauh melampaui perkiraan panitia (karena hari itu adalah hari kerja biasa), beberapa umat terpaksa tidak dapat ikut menikmati santapan.
KHITAN BERSAMA CERIA
Walau tidak termasuk dalam program internal gereja, namun lebih karena kerjasama yang dilakukan sejak tahun lalu oleh KMKI (Komunitas Medik Katolik Indonesia) kevikepan Semarang dan Tim Kerja Kesehatan Santo Paulus, maka acara ini diadakan di bangsal pastoran dan dilaksanakan pada Minggu tanggal 1 Juli, 2 hari setelah Ulang Tahun Gereja, sehingga pantas kiranya dianggap sebagai 'bagian' dari acara kegiatan ulang tahun.
Seperti tahun yang lalu, peserta khitan dibuka untuk umum tanpa melihat status sosial dan latar belakang agama, dan dilakukan secara gratis.
Pukul 7.15 acara dibuka oleh Dr. Awal, selaku ketua Panitia, dan juga sambutan dari Romo MC Sadana MSF selaku pastor Kepala Paroki. Dalam sambutannya beliau menekankan bahwa peristiwa khitan ini bukan berlatar agama namun lebih menekankan pada sisi kesehatan para peserta sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar