Rosario
doa yang sesungguhnya berpusat kepada KRISTUS.
Doa rosario sangat mengagumkan karena kesederhanaan
dan kedalamannya.
Dengan doa rosario, orang kristiani berguru di sekolah Maria.
Mereka dilatih untuk menatap keindahan wajah
Kristus, bersama-sama dengan bunda-Nya yang amat kudus.
Mengapa Maria?
Dari sudut pandang Ilahi, Roh Kuduslah guru batin
yang menuntun kita kepada kebenaran penuh
tentang Kristus; tetapi di antara semua makhluk,
tidak seorang seorang pun mengenal Kristus lebih
baik daripada Maria.
Tak seorang pun dapat mengantar kita untuk
sungguh-sungguh mengenal misteri Kristus lebih
baik daripada Maria.
Karena tak seorang pun pernah memusatkan
kontemplasinya pada wajah Kristus setulus Maria.
Bahkan dalam rahim Marialah, wajah Yesus Kristus
dibentuk dan dirajut.
Bagaimana berdoa rosario?
Rosario, seharusnya menjadi sarana doa yang
kontemplatif dan meditatif.
Tanpa kontemplasi [perenungan yang mendalam],
doa rosario menjadi ibarat tubuh tanpa jiwa;
dan ada bahaya bahwa pendarasannya akan
menjadi pengulangan kata-kata secara mekanis.
Faktor penting dalam kontemplasi Rosario
adalah: keheningan [saat merenungkan misteri
peristiwa Injil].
Dan pendarasaan doa rosario seharusnya dengan irama
yang tenang, tetap, dan meditatif.
Apa pokok kontemplasi
doa Rosario?
"Yesus berubah rupa di depan mata mereka;
wajah-Nya bercahaya seperti matahari." [Matius 17:2]
Di Injil, perubahan rupa wajah Yesus Kristus Sang
Penebus; dapat dilihat sebagai gambaran
kontemplasi kristiani.
Dengan memandangi wajah Kristus, kita terbuka
untuk menerima misteri Tritunggal, untuk mengalami
kasih Bapa yang selalu membara, dan menikmati
sukacita yang dibangkitkan oleh Roh Kudus.
"Kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan
muka yang tidak berselubung.
Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang
adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa
dengan gambar-Nya." [2 Korintus 3:18]
Apa buah yang dihasilkan
dari rosario?
Dalam pesta perkawinan di Kana,
Injil dengan jelas menunjukkan kekuatan doa Maria,
saat Maria memberitahukan kepada Yesus akan
kebutuhan orang lain.
Doa Bunda Maria, semacam katalisator,
untuk memperkuat dan mempercepat doa kita.
Namun buah yang paling sempurna, yang harus
dijadikan tujuan utama rosario adalah:
devosi ini akan membuat kita menjadi semakin
SELARAS dan SERUPA dengan Kristus.
B. Bartolo Longo menulis:
"Persis seperti dua orang sahabat, makin sering bertemu
satu sama lain, mereka cenderung makin akrab dan serupa;
maka dengan merenungkan peristiwa-peristiwa rosario,
kita dapat belajar dan menjadi serupa dengan Yesus Kristus;
sehingga kita memiliki kualitas kudus yang selaras
dengan Kristus, seperti: kesederhanaan,
kerendahan hati, dan kesempurnaan. "
St. Louis Marie Grignion de Montfort, juga menulis:
"Yang paling sempurna dari semua devosi,
pastilah yang dapat menyelaraskan dan memadukan
kita dengan Yesus Kristus.
Di antara semua makhluk, Maria adalah yang paling
serupa dengan Yesus Kristus.
Maka di antara semua devosi, yang paling
mampu menguduskan dan menyelaraskan jiwa dengan
Tuhan kita, adalah devosi kepada Maria ibu-Nya.
Semakin jiwa dikonsekrasikan kepada Maria,
semakin ia dikonsekrasikan kepada Yesus Kristus."
Hanya dalam doa Rosariolah, kehidupan Yesus Kristus
dan kehidupan Maria tampak begitu terpadu.
Hanya dalam Kristus dan untuk Kristuslah Maria hidup
[Totus Tuus].
Maria adalah pohon Kristus.
Kristus adalah buah dari Maria.
Hati Maria sangat dekat dengan Hati Kudus Yesus Kristus;
bahkan bisa dianggap SATU HATI.
Devosi yang SEJATI dan BENAR kepada Maria,
akan membuahkan Kristus di dalam diri kita,
melalui hati Maria bunda-Nya.
Ad Jesum Per Mariam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar